Monthly Archives: October 2015

Berhenti Menguliahi Anak Bermasalah! Bantu Mereka Selesaikan Masalahnya

Hari ini ketika anak-anak sedang break untuk makan snack dan transisi dari kegiatan pagi ke kegiatan sentra di sekolah, tiba-tiba seorang guru menghampiri saya.

“Pak Said, Akmal ngambek tuh. Nangis di depan kelas.”

“Kenapa?” tanya saya pendek.

“Sepertinya ada masalah sama Alvaro. Kan sering banget dia masalah sama Alva,” jawab Bu Guru tersebut.

Saya hanya senyum. Dalam hati saya berkata, lha ibu guru saja sudah men-judge Alva dan Akmal “tukang berantem”. Jadi  bagaimana bisa membantu mereka menyelesaikan masalahnya.

“Bukannya ada wali kelasnya, bu?” tanya saya lagi.

“Ada pak. Tapi Akmal kekeuh banget. Masih menangis di depan pintu. Sepertinya Bu Sari (Wali kelasnya) perlu bantuan Pak Said,” Bu Guru tadi mencoba meyakinkan saya untuk beranjak dari kursi saya dan membantu Bu Sari menyelesaikan masalah yang ada.

Sebenarnya saya tak ingin ikut campur lebih dalam. Saya berharap wali kelasnya, Bu Sari, bisa menyelesaikan setiap permasalahan di kelasnya. Rasanya akan sangat tidak aman jika saya selalu turun tangan dalam setiap permasalahan anak di sekolah. Namun, saya memahami keterbatasan Bu Sari. Beliau sedang belajar bagaimana berkomunikasi lebih baik dengan anak.

Saya pun mendatangi Akmal. Seperti biasanya ketika menghadapi anak yang bermasalah. Saya mengusap punggungnya, lalu duduk di dekatnya. Terdengar suara tangisan tersedu-sedu.

“Ada apa, Mal?” tanya saya dengan lembut.

Akmal belum merespon. Tangisnya masih terdengar. Kepala ditelungkupkan ke tangan. Di sebelahnya duduk Alva, teman yang katanya sedang bermasalah dengannya.

Saya mencoba memegang tangan Akmal sambil berbisik padanya, “Pak Said mau bantu Akmal selesaikan masalahnya.”

Akmal masih bergeming. Dia memang terkenal keras dengan pendiriannya. Tapi saya juga tetap yakin Akmal mau cerita dan menyelesaikan masalahnya.

“Kita memang menangis kalau sedang sedih. Akmal sedih? Apa yang membuat Akmal jadi sedih?” tanya saya lagi tangan saya tetap mengelus punggungnya.

Tangisannya pun mulai mereda.

“Masalah bisa kita selesaikan dengan bicara. Pak Said bantu Akmal selesaikan masalahnya. Siapa yang membuat Akmal jadi sedih?” Tanya saya lagi dengan pelan.

“Alva….,” akhirnya Akmal mau membuka suara.

Saya panggil Alva. Saya sampaikan secara lisan padanya kalau Akmal tidak nyaman dengan sikap Alva. Akmal pun mau bicara dan masalah pun bisa diselesaikan. Ternyata masalahnya ketika bermain bola di lapangan yang berujung saling ledek. Akhirnya Akmal berhenti menangis dan kembali ke kelompoknya dengan tersenyum karena masalahnya sudah selesai.

Bantu Anak Selesaikan Masalahnya

Sebagai orang dewasa (orang tua maupun guru) sudah sepantasnya kita menjadi contoh dan tauladan untuk anak-anak kita. Dan sebagai orang dewasa kita juga harus menjadi yang mampu mendukung anak untuk terus menjadi lebih baik dari hari ke hari. Contohnya ketika menyelesaikan masalah. Membantu mereka menyelesaikan masalah (baca tulisan sebelumnya tentang bagaimana mengajarkan anak menyelesaikan masalahnya?) dengan skala tertentu akan membuat mereka menjadi belajar menyelesaikan masalahnya sendiri.

Anak-anak memang sering bermasalah. Tugas kita sebagai orang tua membantu mereka menyelesaikan masalahnya

Anak-anak memang sering bermasalah. Tugas kita sebagai orang tua membantu mereka menyelesaikan masalahnya

Namun sebagai orang tua, agar dapat mendukung mereka menyelesaikan masalahnya ada beberapa sikap yang harus kita perhatikan, diantaranya :

  • Berpikir positif. Buang jauh-jauh pemikiran anak sebagai biang masalah. Berhenti juga melabeli anak sebagai anak cengeng, penakut, tukang rusuh, dan label-label negatif lainnya. Berpikirlah bahwa saya sebagai orang dewasa, gurunya, atau orang tuanya adalah penolong mereka dan mampu membantu mereka menyelesaikan masalahnya.
  • Datangi anak dengan hati yang tenang. Terkadang orang tua atau guru cukup kesal dengan masalah yang terjadi pada anak. Apalagi kalau masalah tersebut sudah berulang kali terjadi. Mendatangi anak dengan kondisi marah dan kesal justru akan menghalangi kita bisa diterima anak. Alih-alih anak tenang, yang ada malah tangisan anak makin menjadi-jadi. Pikiran dan hati orang tua yang tenang menjadi contoh bagi anak ketika berhadapan dengan masalah.
  • Berkomunikasilah. Ya, berkomunikasilah dengan anak bukan mengkhutbahi atau menguliahi anak yang bermasalah. Mengancam, memerintah, menguliahi, atau mengkhutbahi anak justru akan membuat anak merasa tidak dianggap, merasa buruk, merasa bahwa kita tidak menyukai mereka, sehingga lagi-lagi kita akan menjadi sulit diterima anak. Bukalah percakapan dengan masuk ke dalam perasaan anak. Dengarkan dengan penuh perhatian ketika anak mulai berbicara.
  • Ubah pola pikir kita. Saya mencintai Alva yang membuat kesalahan, tapi saya tidak suka dengan perbuatannya yang salah itu. Pola pikir seperti ini penting sekali agar kita dapat berpikir positif pada anak. Sekali lagi, kita tetap mencintai pembuat onar, yang kita benci adalah sikapnya. Dan disinilah tugas kita sebagai orang tua atau guru yang memperbaikinya.

Semoga kita menjadi orang tua dan guru yang dicintai yang mampu membimbing anak-anak kita menjadi lebih baik dan siap hidup di masa mendatang dengan segala tantangannya. Aamiin….

5 Tahun Berkarya…

Selain blog yang ini, saya juga mengelola blog lainnya seperti blog anak saya, Alaric, blogdetik, blog saya yang berbahasa Inggris, dan blog lama saya yang akhirnya menjadi tempat untuk berbagi banyak tip trik dan beberapa materi belajar di sekolah. Sayangnya, selain blog yang ini blog lainnya jarang sekali diupdate. Saat iseng menjelajah kembali tulisan-tulisan lama tersebut, saya juga iseng membaca komentar-komentar yang datang. Saya meyakini kadang membaca komentar dari teman-teman justru akan membangkitkan kembali semangat nge-blog yang memang sering naik turun.

Ketika membaca komentar-komentar tersebut, saya juga melihat siapa yang memberi komentar. Nah, keinginan blogwalking pun datang. Lalu saya meng-klik satu-satu. Beberapa teman lama yang berkomentar ternyata tetap aktif ngeblog. Tapi tak sedikit pula dari mereka yang ternyata blognya tidak lagi bisa diakses. Bahkan beberapa domain malah tersedia untuk dibeli yang artinya sudah lama juga sang empunya blog tidak meneruskan domain. Entah karena pindah ke alamat lain, atau mungkin bisa jadi memang berhenti ngeblog.

5 Tahun Bangsaid.com

Sejak beberapa waktu yang lalu, jejaring sosial Facebook menyediakan fitur Memory dimana kita bisa melihat postingan kita tahun-tahun sebelumnya di tanggal yang sama. Seperti hari ini, di laman kabar berita saya diingatkan bahwa blog bangsaid.com ini telah genap berusia 5 tahun. Tepatnya tahun 2010 lalu blog dengan domain ini saya launching.

5 tahun sudah bangsaid.com ada 🙂

Tanpa terasa waktu yang terus berlalu ini sudah sekian banyak tulisan yang saya dibuat di blog ini. Semoga dari sekian banyak tulisan-tulisan tersebut ada yang bermanfaat bagi pengunjung dan penjelajah dunia maya.

Harapan di Usia 5 Tahun

5 Tahun berkarya....

5 Tahun berkarya….

Saya mungkin belum apa-apa dibandingkan dengan banyak blogger lain yang sudah malang melintang di dunia blogging. Tapi di tahun ke enam ini hanya satu harapan saya terkait kegiatan blogging adalah konsistensi. Sederhana namun sangat berat.

Lihatlah postingan di bulan Oktober ini, terbit acak tak teratur. Padahal sebelumnya saya sudah berusaha membuat jadwal menulis blog sekaligus menjadwal topik postingan berdasarkan harinya. Target tiga tulisan dalam satu minggu dengan tiga topik berbeda akhirnya masih menjadi target saja. Sempat di awal bulan belajar komitmen. Tapi ketika ide mulai mentok dan kerjaan di dunia nyata kian sibuk, semuanya menjadi di luar harapan.

Jadi penyebab inkonsistensi dalam ngeblog itu ya diri saya sendiri. Kerja kerasnya yang kurang. Mood yang naik turun seharusnya tidak menjadi penghalang lagi buat blogger khususnya saya. Zaman sekarang ketika ide-ide tulisan sedang bersliweran di kepala, seharusnya langsung diambil kesempatan tersebut dengan menuliskannya di media smartphone yang bahkan juga sudah mendukung kita untuk langsung mem-publish ide tersebut menjadi tulisan. Atau jika memang belum jadwalnya, tak sulit untuk menyimpannya sebagai draft untuk kemudian dikembangkan di lain hari menjadi tulisan utuh yang siap dipublikasikan.

Sekali lagi, semoga saya makin konsisten dan makin semangat untuk menulis… Amiin.

Selamat Hari Blogger Nasional, Selamat Hari Pemuda, dan Happy Anniversary yang ke-5, bangsaid.com (Semoga tetap ganteng, muda, dan gaul) 😀

KRL dulu dan Sekarang (Commuter Line)

Sudah lama sekali saya ngga naik kereta khususnya KRL (Kereta Rel Listrik) yang kini dikenal dengan commuter line sejak era reformis Pak Jonan. Padahal delapan tahun lalu, saya sering menggunakan moda ini untuk jalan-jalan ke Depok (berkunjung ke kampus Universitas Indonesia), ke Bogor, atau sekedar jalan-jalan berburu komputer dan spare partsnya di Harco Mangga Dua. Dengan uang seribu lima ratus rupiah saja, saya sudah bisa sampai di Depok. Dengan uang dua ribu limaratus rupiah, ditambah ongkos angkot dua ribu saya sudah sampai di Kebun Raya Bogor. Sedangkan untuk perjalanan ke Jakarta Kota dari Tangerang, cukup membeli karcis seharga seribu rupiah.

Tentunya ini hanya berlaku untuk kereta ekonomi saja. Saking murahnya, terkadang penumpang KRL ekonomi sangat membludak. Ini belum termasuk pedagang asongan, pengamen, atau pengemis cilik yang membawa sapu alakadarnya membersihkan lantai kereta. Terkadang juga banyak penumpang nakal yang tidak mengindahkan aturan seperti berdiri di pintu atau bahkan naik ke atas gerbong.

KRL dulu.... (sumber:voanews.com)

KRL dulu…. (sumber:voanews.com)

Karena waktu itu masih berstatus mahasiswa, pengeluaran pun harus sehemat mungkin. Ketimbang naik bis ekonomi, Kereta Listrik jauh lebih murah. Tapi lagi-lagi KRL ekonomi ya, bukan yang AC. Terkadang jika beruntung, kita bisa naik tanpa membayar alias gratis. Syaratnya ya tentu main kucing-kucingan sama petugas yang mengecek karcis dengan pelubang khasnya (Hehehe… saya sih belum pernah).

Tapi itu semua dulu kawan-kawan. Sejak tahun 2008 PT. Kereta Api melalui anak perusahaannya PT. KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) mulai melakukan pembenahan. Modernisasi KRL pun dimulai pada tahun 2011. Rute KRL yang tadinya banyak, disederhanakan menjadi hanya 5 rute utama. Semua kereta pun menjadi kereta ekonomi namun sudah dipasangi AC. Tak ada lagi pedagang asongan karena ditempatkan petugas keamanan di dalam kereta dan di setiap stasiun. Ditambah lagi disediakannya gerbong khusus perempuan sehingga menambah kenyaman dalam menggunakan moda transportasi yang satu ini.

Sejak tahun 2013, PT KCJ pun mulai menerapkan e-ticketing dimana tiket tidak berbentuk karcis lagi melainkan berbentuk kartu baik single trip (kartu sekali jalan berjaminan) dan kartu multitrip (kartu langganan isi ulang yang hanya bisa dipakai untuk naik commuter). Selain itu, sejak bulan Desember 2013 beberapa uang elektronik dari banyak Bank pun bisa dipakai untuk naik Commuter Line.

#Wefie berdua dengan Alaric di dalam Kereta

#Wefie berdua dengan Alaric di dalam Kereta

Anak saya, Alaric, sangat senang sekali dengan berbagai kendaraan. Akhirnya libur Tahun Baru Islam kemarin saya kami mengajaknya naik kereta berlibur ke rumah nenek buyut di Taman Kota, Jakarta Barat. Untungnya sejak pembenahan Commuter Line, dilakukan juga penambahan stasiun dimana salah satunya ada stasiun Taman Kota. Jadi kami tinggal berjalan saja dari stasiun ke rumah kakek dan nenek. Cukup menghemat pengeluaran karena tarif Commuter Line juga tak mahal. Perjalanan dari Stasiun Tangerang ke Taman Kota hanya dikenakan biaya dua ribu rupiah per sekali jalan.

Suasana di dalam Commuter Line, sekarang

Dan akhirnya saya merasakan naik KRL yang berevolusi ini. Lantainya bersih. Petugas kebersihannya sigap. Di stasiun akhir petugas kebersihan menyapu lantai kereta dan mengepelnya. Petugas keamanannya pun cukup ramah. Naik Commuter Line sudah berasa seperti naik MRT di Singapura saja. Terlebih dengan warna jalur pada peta rute mengingatkan saya pada warna garis pada MRT yang juga menandakan jalur perjalanan kereta. Hanya memang, ketersediaan moda tidak secepat MRT yang setiap lima menit ada. Saat pulang, saya harus menunggu hingga setengah jam di stasiun sampai mendapatkan kereta ke Tangerang. Itu pun sudah penuh dengan penumpang.

Semoga Commuter Line terus berbenah, tak puas dengan apa yang sudah ada saat ini.

 

Pilih Kartu Uang Elektronik yang Mana? Flazz, e-Money, atau JakCard?

Zaman serba digital seperti saat ini telah memberikan banyak kemajuan dan perubahan. Termasuk perubahan transaksi jual beli. Kalau dulu jual beli harus dilakukan dengan bertatap muka, sekarang hanya bermodal sebuah smartphone kita sudah dapat melakukan transaksi jual beli baik sebagai penjual maupun pembeli. Bentuk uang pun jadi berubah. Tadinya kita harus membawa lembaran uang yang dapat memenuhi dompet, sekarang cukup dengan selembar kartu kecil seukuran kartu nama. Kita bisa membayar belanjaan kita dengan uang elektronik.

Pembayaran dengan uang elektronik berbeda dengan menggunakan kartu debit (ATM) maupun kartu kredit. Dengan uang elektronik transaksi jadi lebih cepat karena tidak membutuhan otorisasi semacam tanda tangan maupun PIN (personal identification  number). Sejumlah nominal uang tersimpan pada chip yang terdapat di kartu untuk kemudian dipakai berbelanja hanya dengan menempelkannya pada Reader EDC yang tersedia di merchant semacam minimarket atau gerbang tol.

Hingga hari ini ada dua bentuk uang elektronik yang berkembang di Indonesia. Uang elektronik berbasis kartu dan berbasis aplikasi di smartphone. Uang elektronik dengan kartu dikeluarkan oleh bank, sedangkan uang elektronik berbasis aplikasi dikembangkan oleh bank dan operator seluler. Ya tak hanya bank, operator seluler pun berlomba-lomba mengembangkan uang elektronik ini. Sebut saja T-Cash milik Telkomsel, Dompetku dari Indosat, atau XL Tunai dari operator XL.

Saya sendiri belum mencoba satu pun uang elektronik yang disematkan di handphone. Namun untuk yang berbasis kartu, saya sudah memiliki 3 jenis uang elektronik sejak tahun 2008 lalu. Yang pertama saya miliki adalah Jakcard dari Bank DKI dimana saat itu baru bisa dipakai untuk naik busway, lalu Flazz BCA, dan yang terakhir adalah Mandiri e-money yang direbrand dengan kartu member Indomaret. Selain 3 ini sebenarnya masih ada lagi yang lain, yakni Brizzi dari BRI dan Tapcash dari BNI. Tapi untuk Brizzi dan Tapcash saya tidak punya, dan tidak berniat untuk meenambah lagi kartu di dompet saya :-D.

Oya, tak harus menjadi nasabah bank yang bersangkutan untuk dapat membeli kartu perdananya. Cukup dengan biaya Rp 20.000,00 kita bisa mendapatkan kartu uang elektronik di outlet bank atau di merchant yang bekerja sama. Beberapa kartu uang elektronik juga dijual di halte-halte busway.

dua uang elektronik yang saya punya

Flazz BCA, Bentuk Baru Uang Anda

BCA adalah pelopor e-money (Uang elektronik) berbasis kartu di Indonesia. Sesuai dengan regulasi dari Bank Indonesia, Flazz hanya bisa diisi (top up) maksimal sebesar Rp 1.000.000,00 (Satu juta rupiah). Saat ini merchant yang sudah menerima transaksi dengan Flazz cukup banyak. Selain untuk pembayaran tiket commuter line dan busway, Flazz juga bisa dipakai untuk membayar parkir di beberapa Secure Parking Mal, berbelanja di minimarket terdekat, membeli bensin di beberapa SPBU bertanda khusus (Pertamina maupun SPBU Asing), bayar makan di restoran, dan banyak lagi.

Kita dapat mengisi ulang saldo Flazz di ATM BCA (tunai maupun non tunai) berlogo Flazz atau merchant yang bekerjasama dan bertanda isi ulang Flazz.

Mandiri e-Money

Tak mau kalah dengan BCA, sebagai pesaingnya Bank Mandiri juga meluncurkan e-money. Tak hanya dikeluarkan dengan model orisinil dari Bank Mandiri, e-money juga Rebranded dengan beberapa merchant seperti Gaz Card dari pertamina, Indomaret Card sebagai kartu member minimarket tersebut, dan juga e-Toll Card Jasa Marga. Sama seperti Flazz BCA, Mandiri e-Money juga bisa dipakai untuk bertransaksi di minimarket atau supermarket, restoran, dan juga sebagai tiket busway serta commuter line.

Kelebihan Mandiri e-Money dibandingkan Flazz BCA adalah bisa digunakan untuk membayar tol tak hanya di Jadebotabek, bahkan sampai membayar tol Cipali dan tol Semarang-Bawean. Selain itu, Mandiri e-Money juga bisa digunakan untuk membayar berbagai macam angsuran ataupun membayar belanja online di tokopedia melalui gerai Indomaret.

Kelebihan lainnya, untuk mengisi ulang Mandiri e-Money di ATM Mandiri tak harus menggunakan kartu ATM Mandiri. Berbeda dengan isi ulang Flazz di ATM BCA yang mengharuskan menggunakan kartu ATM BCA. Semua kartu ATM yang tergabung dalam jaringan ATM Bersama, menerima isi ulang Mandiri e-Money di mesin ATM Mandiri. Selain itu tentu saja topup bisa dilakukan di gerai atau merchant yang bekerja sama seperti minimarket atau gerbang tol bertanda khusus.

JakCard dari Bank DKI

Awal meunculannya, Kartu JakCard yang saya punya hanya bisa digunakan untuk tiket transjakarta busway. Namun kemudian Bank DKI terus melakukan inovasi sehingga JakCard bisa juga dipakai untuk berbelanja di minimarket. Sejak pertengahan tahun 2015 ini, Bank DKI melakukan kerjasama dengan BCA untuk rebrand Flazz ke JakCard sehingga kartu JakCard juga dapat digunakan semua merchant yang menerima Flazz BCA.

Sedangkan untuk isi ulang JakCard dapat dilakukan melalui ATM Bank DKI atau merchant yang bekerjasama.

Demikian review 3 uang elektronik berbentuk kartu yang saya miliki. Selain memiliki kelebihan tentu uang elektronik ini memiliki kekurangan. Misalnya jika hilang, ya hilang juga uang yang ada di dalamnya. Selain itu uang elektronik jenis kartu tidak bisa digunakan untuk transaksi belanja online, kecuali Mandiri e-Money. Itu pun hanya di satu toko online yang bekerja sama dengan Indomaret untuk pembayarannya.

Semoga kedepan, teknologi uang elektronik menjadi berkembang. Syukur-syukur satu kartu bisa diterima di banyak merchant melalui interkoneksi. Dan interkoneksi ini sudah dimulai di busway dan commuter line dimana kartu apapun cukup ditap di mesin yang sama. 

Guru Stress? Jangan Sampai! Atasi dengan Cara Berikut

Stress adalah kondisi dimana seseorang merasa terbebani dengan banyak hal dan sulit mengatasinya. Karena guru juga manusia, tentu guru juga tak luput dari stress. Apalagi ketika berhadapan dengan anak-anak yang kian hari tingkah lakunya semakin tak bisa ditebak. Belum lagi beban kerja lainnya seperti membuat rencana pembelajaran sampai pada assessment atau penilaian. Terkadang tak hanya di sekolah, beban yang harus ditanggung guru pun bersumber dari rumah.

Stress yang tidak dikelola dengan baik, tentu akan berdampak buruk. Seorang guru yang sudah terlampau stress akhirnya akan kehilangan semangat mengajar. Tanpa semangat, seorang guru hanya bekerja apa adanya sekedar menuntaskan kewajiban saja. Akibatnya, jangankan membuat perubahan positif pada anak didiknya yang ada malah menularkan hal-hal negatif. Tengok saja kejadian-kejadian miris di dunia pendidikan akhir-akhir ini. Jangan-jangan kita sebagai guru juga memberikan kontribusi disana.

Stress yang belebihan akhirnya mempengaruhi kesehatan guru. Guru yang sering stress akan mudah sakit. Tak hanya secara psikis, banyak juga penyakit fisik yang sumber awalnya adalah stress.

Guru Stress (Ilustrasi ~ sumber : flanderstoday.eu)

Guru Stress (Ilustrasi ~ sumber : flanderstoday.eu)

Bagaimana cara guru mengatasi stress

Sebelum guru membantu anak mengatasi permasalahannya dan siap untuk belajar, hal pertama yang harus dilakukan oleh guru adalah mengatasi masalahnya sendiri. Guru yang dapat mengendalikan dirinya tentu akan semakin mudah membantu siswanya menghadapi masalah.

Beberapa hal berikut dapat dilakukan guru untuk mengatasi stress :

  • Terima diri kita sebagai manusia yang tak sempurna. Dengan mengakui bahwa ada kekurangan pada diri, kita tidak akan terjebak menjadi memiliki pemikiran sebagai manusia super yang selalu dapat mengatasi setiap masalah. Ada Tuhan yang paling berkuasa atas setiap kejadian yang kita alami.
  • Yakinkan diri bahwa kita dapat memberikan kontribusi positif bagi lingkungan. Setiap guru harus memiliki optimisme bahwa dengan izin Allah, guru adalah sosok yang bermanfaat. Motivasi sebagai sosok yang bermanfaat ini harus senantiasa tertanam dalam benak guru.
  • Rajin berolahraga. Terbiasa berolahraga meskipun ringan akan mengurangi stress. Berbagai studi menyebutkan olahraga memiliki pengaruh besar terhadap semangat seseorang.
  • Makan makanan dengan gizi seimbang. Tubuh stress biasanya melepaskan hormon kortisol dan adrenalin yang mempercepat metabolisme dan memproduksi energi dengan cepat. Proses ini akan mengganggu sistem imun sehingga memudahkan kita terserang penyakit. Makan makanan dengan gizi seimbang (karbohidrat, protein, lemak, mineral, dan vitamin yang cukup) akan membantu tubuh memproduksi hormon yang seimbang pula.
  • Istirahat yang cukup. Banyak guru lalai dengan istirahat. Sebisa mungkin mengatur istirahat yang cukup akan membantu terhindar dari stress,
  • Hindari rokok dan alkohol. Yang ini tak perlu dijelaskan lagi panjang lebar mengenai dampak negatifnya ya :-D.
  • Kembangkan keterampilan komunikasi yang baik. Guru harus terus berlatih mengembangkan keterampilannya dalam berkomunikasi. Tak hanya dengan anak, komunikasi yang efektif juga harus dibangun dengan sesama guru dan kepada orang tua. Semakin positif komunikasi yang dilakukan oleh guru, akan semakin terhindar dari perilaku stress. Kebanyakan guru stress dengan anak didiknya disebabkan karena kurang memiliki pola komunikasi yang positif.
  • Tumbuhkan rasa humor. Guru yang jarang bercengkerama dengan anak didiknya memang akan mudah terserang stress. Dekat dengan anak dan bercengkarama dengan mereka akan membangun kedekatan antara guru dan anak yang akhirnya akan mengarah pada komunikasi yang positif.
  • Miliki teman dekat. Untuk guru yang sudah berkeluarga, pasangan kita adalah teman dekat yang pas untuk berbagi cerita tentang permasalahan di sekolah. Syukur-syukur pasangan kita bisa memberikan solusi atas masalah kita. Jika pun tidak, menceritakan masalah yang kita hadapai kepada orang lain akan sedikit menghilangkan beban tersebut dari diri kita.

Demikian tips yang bisa dicoba oleh guru (termasuk para orang tua) ketika stress. Semoga kita menjadi guru dan orang tua yang senantiasa sabar dan ikhlas… 😉

Membuat Sendiri Lempah Kuning Khas Bangka Belitung

Sebagai perantauan adakalanya saya merindukan kampung halaman. Banyak hal yang dirindukan. Entah suasananya yang mungkin jauh berbeda dengan kondisi tempat tinggal saat ini, tempat-tempat berkesan di masa kecil, sampai aneka makanan khas yang mungkin susah didapatkan di tempat tinggal sekarang.

Yang terakhir ini sering saya rasakan. Sebagai orang Bangka, lidah saya cukup cerewet soal makanan. Meski sebenarnya sekarang mulai beradaptasi dengan makanan jawa yang manis, atau makanan sunda yang asam manis. Tapi tetap saja, kadang-kadang saya merindukan makanan Bangka yang asam-pedas seperti lempah kuning khas Bangka.

Secara rasa, ada kesamaan antara lempah kuning dan garang asem, makanan khas dari Kudus. Bedanya dari bahan. Kalau garang asem rasa asamnya berasal dari belimbing wuluh, lempah kuning khas Bangka rasa asamnya berasal dari asam jawa atau nanas muda. Bahan utamanya juga berbeda. Kalau garang asem bahan utamanya daging ayam kampung, lempah kuning lebih nikmat jika dibuat dengan ikan laut meskipun sebenarnya bisa juga diganti dengan ayam.

Meski sering makan garang asem karena mudah didapatkan di Tangerang, tetap saja Rasa kangen akan lempah kuning tak bisa dibayar. Lalu daripada menunggu kesempatan lebaran baru bisa makan lempah kuning, akhirnya saya dan istri memutuskan untuk mencoba membuat lempah kuning sendiri.

Berbekal petunjuk dari ibu setelah ditelepon beberapa kali, beberapa waktu yang lalu saya memutuskan untuk membuat lempah kuning. Iya teman-teman, saya sendiri yang membersihkan ikan, mengulek bumbu, sampai memasaknya. Isteri hanya kebagian membeli bumbu-bumbu yang dibutuhkan di pasar.

Lempah kuning hasil bikinan saya 😀

Apa saja bahan yang diperlukan?

Ikan laut (bisa tenggiri, kerisi, kembung, dsb) 1/2 kg
Air 1-2 liter

Bumbu yang akan dihaluskan :

Kunyit 3 ruas
Garam 1 sdm
Bawang merah 5 siung
Cabai rawit 8 buah (sesuai selera tingkat kepedasan)
Terasi 1 sdm
Gula atau penyedap secukupnya

Bumbu pelengkap :
Asam jawa secukupnya

Bagaimana cara membuatnya?

Berdasarkan pengalaman saya pribadi, berikut ini cara membuat lempah kuning :
1. Bersihkan ikan : buang insang dan isi perutnya. Potong sedikit bagian ekor, potong sirip-siripnya dan kikis sisiknya. Untuk memudahkan proses pembersihan ikan, jangan lupa gunakan talenan ya.
2. Rendam asam jawa dengan air di panci tempat kita akan memasak lempah kuning
3. Sementara asam jawa direndam, ulek atau haluskan bumbu. Urutannya sesuai ya. Yang pertama dihaluskan adalah kunyit, selembut-lembutnya. Kata ibu, semakin lembut bau kunyitnya semakin tidak berasa. Agar lebih halus saat mengulek kunyit, bisa diulek bersama garam.
4. Setelah kunyit halus, ulek cabai dan bawang merah bersama dengan kunyit yang sudah halus. Kali ini tak perlu terlalu halus lagi.
5. Ulek juga terasi ke dalam campuran kunyit-cabai-bawang tadi. Bila perlu tambahkan gula atau penyedap secukupnya.
6. Masukkan bumbu halus tadi ke dalam air rendaman asam jawa.
7. Rebus hingga air berkurang separuhnya.
8. Masukkan ikan dan tunggu sampai masak
9. Lempah kuning, siap dihidangkan….

Lempah kuning yang saya buat ini tanpa potongan nanas. Tapi tetap saja enak 😀 untuk lempah kuning dengan potongan nanas akan dicoba pada kesempatan berikutnya berhubung susah sekali mendapatkan nanas muda di dekat rumah saya.

Selamat mencoba….

Merawat Sepatu Kets

Sepatu kets atau Sneakers, sangat digemari. Karena ringan dan nyaman, sepatu kets sering digunakan untuk santai atau bepergian. Meskipun demikian, saya pribadi jarang sekali memakai sepatu kets jika jalan-jalan. Saya lebih senang menggunakan sandal gunung merk e*ger yang terkenal itu. Sepatu kets sendiri biasanya saya pakai kalau berolahraga.

Ada kalanya keadaan memaksa saya memakai sepatu kets di luar kegiatan olahraga. Seperti perjalanan ke Singapura dan Kuala Lumpur tempo hari. Ketimbang membawa sepatu pantofel yang berat saya lebih nyaman memakai sepatu kets. Tapi tetap saja membawa sandal 😀

Karena sering dipakai, sepatu kets sangat rawan terkena berbagai macam kotoran. Kotoran-kotoran yang melekat tersebut jika tidak segera dibersihkan dapat merusak sepatu. Tentu kita tak ingin sepatu yang kita sayangi tersebut rusak bukan? Oleh karena itu, kita perlu merawat sepatu kets dengan benar agar sepatu kets awet dipakai.

Sepatu Kets ~ Ilustrasi (sumber: kampungsepatu.com)

Mencuci Sepatu Kets dengan Benar

Salah satu cara perawatan yang cukup diabaikan adalah mencuci sepatu kets. Banyak orang mencuci sepatu kets alakadarnya. Bukannya sepatunya malah tambah awet, malah rusak dan akhirnya harus beli lagi.

Berikut ini adalah tips mencuci sepatu kets berdasarkan pengalaman saya pribadi dan membaca aneka literasi :

1. Segera bersihkan kotoran yang menempel pada sepatu kets. Kadang kita suka menunda-nunda membersihkan kotoran pada sepatu kets dengan berbagai alasan, misalnya kesibukan. Padahal semakin lama kotoran dibiarkan, akan semakin susah untuk dihilangkan. Akibatnya, butuh tenaga ekstra untun membersihkannya. Kadangkala pula, kotoran yang sudah terlampau lama menempel tidak bisa dihilangkan dan merusak tampilan sepatu kets kita. Namun lain lagi kalau yang menempel adalah lumpur. Sebaiknya biarkan lumpur kering terlebih dahulu sebelum mencucinya.

2. Lepas tali sepatu atau assesoris lainnya. Melepas tali sepatu akan memudahkan proses mencuci. Rendam sendiri tali sepatu dengan deterjen. Bila perlu tali sepatu yang putih dapat direndam dengan menggunakan pemutih.

3. Gunakan deterjen dan sikat. Untuk mencuci sepatu kets sikat dulu bagian luar baru kemudian bagian dalam. Sekali lagi untuk sepatu yang berwarna putih, tak ada salahnya gunakan campuran pemutih selain deterjen yang berkualitas. Saya sendiri biasanya menggunakan deterjen cair merk R*nso.

4. Bilas hingga bersih. Langkah membilas harus diperhatikan dengan seksama. Kita harus benar-benar memastikan tak ada lagi busa sabun yang tersisa. Sabun yang tersisa dan masih menempel pada sepatu akan merusak bahan sepatu dan menjadi tempat bersarangnya jamur.

5. Jangan gunakan mesin cuci. Jangan sekali-kali mencuci sepatu kets dengan mesin cuci. Selain merusak lem, mesin cuci juga dapat merusak warna sepatu kets.

6. Keringkan sepatu secara alami. Maksudnya jangan gunakan hair dryer atau pengering lainnya. Jemur saja sepatu kets yang sudah dibilas bersih. Namun sebaiknya hindari dari panas matahari langsung. Saya pernah menjemur di bawah sinar dan panas matahari langsung. Sepatu kets saya malah kisut atau berkerut dan tidak bisa dipakai lagi.

Demikian tips mencuci sepatu kets dari saya. Selain mencuci, berbagai perawatan mencegah bau juga perlu dilakukan. Biasakan tidak memakai sepatu ketika kaki masih basah. Suasana lembap akan mengundang jamur dan membuat sepatu jadi bau.

Selamat mencoba….

5 Handphone di Bawah 2 Juta yang Support USB OTG

Semenjak handphone saya terendam lubuk di Curug Nangka tempo hari, fitur USB On the Go (USB-OTG) nya menghilang. Saya tidak tahu mengapa. Saya tebak kemungkinan terjadi korsleting pada komponen OTG nya sehingga fitur tersebut tidak dapat digunakan lagi oleh handphone saya.

Apa untungnya fitur USB OTG ?

Fitur USB On The Go atau biasa disingkat dengan USB OTG adalah kemampuan untuk melakukan transfer data ataupun lainnya melalui flasdisk yang langsung tertancap ke ponsel menggunakan kabel USB OTG sehingga sudah tidak memerlukan lagi PC maupun laptop untuk browsing segala macam data yang ada didalam flasdisk.

Kabel dan Konektor OTG

Selain itu, USB OTG memungkinkan ponsel kita mampu membaca harddisk eksternal sehingga kita dapat memutar musik atau film tanpa harus meng-copy ke dalam memory ponsel atau memory card kita. Cukup sambungkan handphone kita ke harddisk atau flash disk menggunakan kabel atau konektor OTG yang banyak dijual di toko handphone.

Tak hanya membaca hardware data, fungsi OTG pada sebuah smartphone juga dapat digunakan untuk hardware lainnya semacam USB keyboard atau mouse.

Apakah semua smartphone support dengan USB OTG?

Tidak semua. Kebanyakan handphone yang sudah support dengan fungsi OTG adalah handphone kelas menengah ke atas semacam Galaxy S III ke atas, Nexus, Xperia Z, dan sebagainya yang harganya selangit :-D. Namun, tahukah teman-teman kalau ada beberapa handphone di bawah 2 juta rupiah, bahkan beberapa tak lebih dari sejuta setengah, yang memiliki fitur USB OTG ini?

1. Mito A68 Fantasy Power

Seperti handphone saya, si Mito Fantasy Power, ketika awal launching hanya seharga Rp 1.499.000,00. Selain hadirnya fitur OTG sekelas handphone mahal, Fantasy Power juga bisa berbagi listrik dengan handphone lain dengan fitur powerbank nya. Maklum, kapasitas baterainya hingga 4000 mAh. Cukup awet sih… saya bisa nge-cas handphone 2 hari sekali dengan kondisi online terus 2×24 jam tersebut.

Mito A68

2. Evercoss A7N

Hadir dengan spesifikasi mirip Fantasy Power, Evercoss dengan slogan Go Internasional ini juga menyematkan fitur USB OTG di seri A7N. Harganya relatif murah, hanya sekira Rp 1.200.000,00 saja. Meskipun tidak dapat menjadi powerbank seperti Fantasy Power, Evercoss A7N memiliki kelebihan resolusi kamera depan yang lebih besar ketimbang Fantasy Power, yakni 5MP yang sangat berguna bagi mereka yang hobi selfie.

Evercoss A7N

3. Xiaomi Redmi 2

Sebenarnya tidak hanya Redmi 2/2S yang baru launched beberapa waktu lalu yang support dengan OTG. Generasi pertamanya, Redmi 1S yang laris lewat flash sale di sebuah toko online, juga sudah mendukung fungsi USB OTG. Dibandingkan dengan 2 merek lokal di atas, Xiaomi memang punya nama. Apalagi Redmi 2S yang dibanderol dengan harga sekira 1,5 juta rupiah ini sudah dapat digunakan untuk jaringan 4G LTE.

Xiaomi Redmi 2 (sumber : smartmobtech.com)

4. Meizu M2 Note

Baru saja launching, handphone vendor asal Tiongkok ini juga laris manis di sebuah situs jejualan online. Seperti Redmi 2S, selain support USB-OTG, Meizu M2 Note juga sudah mendukung jaringan 4G LTE. Bahkan kabarnya sudah mendukung semua jaringan 4G LTE semua operator di Indonesia. Kelebihannya jika dibandingkan dengan Redmi 2S, layarnya sedikit lebih besar, yakni 5 inch. Dari sisi harga, Meizu M2 Note memang sedikit lebih mahal dibandingkan Redmi 2S. Banderol harga saat flash sale adalah Rp 1.699.000,00.

Meizu M2 Note (sumber : phonearena.com)

5. Infinit Hot Note X551

Produk vendor asal Taiwan ini memiliki lebar layar yang lebih luas dibandingkan 4 handphone di atas. Layar Infinit

Hot Note X551 selebar 5,5 inch ini cukup lega untuk bermain game atau menonton vi

deo. Untuk spesifikasi lainnya seperti kamera, tak jauh berbeda dengan Mito Fantasy Power dan Evercoss A7N. Harganya juga masih dibawah Meizu dan Xiaomi, yakni hanya Rp 1,5 juta saja. Sayangnya koneksi internet handphone ini hanya support HSPA+, alias belum mendukung 4G LTE.

Demikian 5 handphone murah yang sudah support USB OTG. Jikalau teman-teman ingin menambahkan daftarnya, silahkan komentar di bawah ya 😉

Semoga bermanfaat