Keindahan Danau Singkarak Berlatar Kemegahan Marapi

By | March 21, 2015

Singkarak kotonyo tinggi,
Sumanik mandado dulang.
Awan bararak den tangisi,
Badan jauah dirantau urang.

Pantun Minang di atas sudah saya kenal sejak SD. Yang saya tau meski nun jauh di mata, Singkarak adalah sebuah danau yang luas. Informasi ini tentunya saya dapatkan dari Atlas dan pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Karena saya sangat tertarik dengan musik, terkadang pantun tersebut saya nyanyikan ala-ala saya 😀 dengan musik yang kadang berubah-ubah tergantung mood.

Singkarak, tenang – jernih berlatar Marapi yang kokoh

Di kepala saya waktu itu, ingin sekali sampai di Danau yang sangat luas, terluas ketiga di Indonesia ini. Dan Alhamdulillah, keinginan saya tersampaikan di tahun 2014 kemarin. Dalam lawatan ke Pesantren Diniyyah Puteri Padang Panjang, saya berkesempatan melihat langsung bahkan merasakan air danau yang saya impikan ini. Dengan pemandangan luar biasa sepanjang perjalanan Padang Panjang – Tanah Datar, saya sangat menikmatinya meski jalan berliku cukup membuat perut terasa sedikit mual.

Selfie berlatar Gunung Marapi

Danau tektonik ini terletak atau membentang di dua kabupaten di propinsi Sumatera Barat, yakni kabupaten Tanah Datar dan Kabupaten Solok yang sangat terkenal dengan beras organiknya. Dikutip dari wikipedia, luas permukaan air Danau Singkarak mencapai 11.200 hektare dengan panjang maksimum 20 kilometer dan lebar 6,5 kilometer dan kedalaman 268 meter. Danau ini memiliki daerah aliran air sepanjang 1.076 kilometer dengan curah hujan 82 hingga 252 melimeter per bulan.

Di tepi danau, banyak berdiri rumah makan dan tempat istirahat. Di beberapa spot juga tersedia wisata air seperti sepeda air. Danau Singkarak juga dilalui oleh jalur lalu lintas Solok – Bukittinggi. Jalanan berliku dibangun mengikuti alur bentuk Danau sehingga menurut informasi sering terjadi kecelakaan. Dengan jarak sekira 70 Km dari Kota Padang atau 60 Km dari Bandara Internasional Minangkabau, kita dapat mencapai Danau Singkarak dengan menyewa mobil minibus atau dengan bus umum ke Solok, lalu dari Solok menggunakan transportasi lain seperti ojek menuju Danau Singkarak.

Selain keindahan, banyak mitos juga yang berkembang tentang Danau Singkarak. Terutama Danau yang minta korban setahun sekali. Dan anehnya lagi korbannya khusus bukan orang Nagari Singkarak (Nagari = Kota). Sehingga ada saja pengunjung dari luar yang tenggelam dan tidak diketemukan lagi jenazahnya hingga kini. Pernah juga ada mobil yang masuk ke tengah danau karena melaju di jalan pinggir danau dengan kecepatan tinggi. Dan bangkai mobilnya pun tidak pernah ditemukan sampai sekarang.

Ikan Bilih yang Lezat

Ikan Bilih jadi Oleh-oleh khas Singkarak

Di sepanjang jalan dipinggir Danau juga banyak berdiri kedai Ikan Bilih, spesies ikan yang konon hanya hidup di Danau Singkarak. Sewaktu disana, saya juga sempat mencoba langsung makanan khas Sumatera Barat ini dan membelinya untuk oleh-oleh. Kebanyakan penjual menjual ikan bilih yang sudah digoreng. Tanpa rasa, ikan bilih ini dapat diolah lagi menjadi masalah lain seperti sambal balado. Harganya juga lumayan, tahun kemarin karena produksi ikan yang sedikit harga melambung tinggi. Sekilo kita harus membayar hingga 400ribu rupiah.

 

Galeri selengkapnya :

Photo Gallery by QuickGallery.com

10 thoughts on “Keindahan Danau Singkarak Berlatar Kemegahan Marapi

  1. Chocky Sihombing

    saya pas ke Singkarak cuma numpang lewat doang, ngangkot pula. hahaha… eh sempet mampir makan sih, pas di liat di maps sudah di ujung2 Danau Singkaraknya. 😀 tapi kok ga liat gunung Marapi yak… kayanya salah lokasi nih. hahaha

    Reply

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *