Tujuan utama saya ke kota Padang Panjang tempo hari adalah ikut Tour de Singkarak berkunjung ke sebuah pesantren terkenal, Diniyyah Puteri Padang Panjang. Rencananya saya dan dua rekan melakukan observasi khususnya ingin belajar ilmu manajemen sekolah dari pimpinan Pondok Pesantren tersebut. Adalah Ibu Fauziah Fauzan yang dikenal dengan panggilan Bu Zizi, pimpinan pondok yang mampu membuat Pesantren Diniyyah Puteri saat ini memiliki nama di dunia Internasional khususnya.
Pesantren dengan motto “Menaklukkan Dunia Meraih Surga” ini memang sedang tinggal landas. Oleh Bu Zizi, program perbaikan selama sepuluh tahun sejak 2003 yang dirancangnya, saat ini telah memberikan landasan pacu yang baik untuk pesantren tersebut bisa Go International. Awal pertama menginjakkan kaki di Wisma Syahidah (Penginapan yang juga unit usaha pesantren), saya dibuat tercengang sekaligus kagum dengan kerapian dan kebersihan lingkungan pesantren. Poster besar “Denda 50rb ditempat, untuk yang membuah sampah sembarangan”, menyambut kami dan sebagai peringatan untuk siapapun dia baik warga pondok, orang tua, bahkan tamu agar senantiasa menjaga kebersihan.
Tak Sekedar Pesantren
Secara manajemen, dari banyak sekolah ataupun pondok pesantren yang pernah saya kunjungi, Diniyyah Puteri sangat rapih. Pesantren yang sudah berusia lebih dari 90 tahun ini menyelenggarakan pendidikan sejak usia Kelompok Bermain (KB) hingga Perguruan Tinggi. Untuk jenjang KB hingga Ibtidaiyah (setingkat SD) menerima santri baik laki – laki maupun perempuan. Sedangkan mulai jenjang Tsanawiyah (setingkat SMP) hingga perguruan tinggi, yang menjadi santri hanya perempuan.
Awalnya memang, pesantren ini didirikan oleh Ibu Rahmah El Yunusiyah( seorang pejuang wanita yang luar biasa) untuk kaum perempuan. Tulisan tentang beliau yang luar biasa ini akan secara khusus pada posting berikutnya.
Sejak Bu Zizi memimpin pondok, berbagai proses re-engineering dilakukan. Pesantren yang dulunya hanya mengandalkan pembiayaan dari santri, kini mampu mandiri karena banyak unit usaha yang terbentuk yang mampu menopang pondok. Selain wisma/penginapan tempat saya bermalam, ada minimarket, resto, IT Center, Language Center, Tahfidz Center, Counseling Center, Poliklinik, hingga Training Center. Di Traning Center misalnya, Diniyyah Puteri menyelenggarakan berbagai pelatihan untuk banyak kalangan mulai dari siswa, pegawai, hingga perusahaan.
Berprestasi di Lokal dan Internasional
Prestasi Diniyyah Puteri tampak dari sisi akademis maupun non akademis. Di bidang akademis misalnya, tahun 2014 ini DMP (Setingkat SMP) meraih nilai UN terbaik se-Padang Panjang atau peringkat ke-3 se Propinsi Sumatera Barat. Selain berprestasi dari sisi akademis, pesantren khusus perempuan ini melahirkan santri – santri yang juga berprestasi di bidang non akademis. Sejak 2007 Diniyyah Puteri aktif dalam kompetisi debat Bahasa Inggris dan Arab di tingkat ASEAN. Bahkan beberapa kali menjadi juara.
Tahun 2014 ini, salah satu mahasiswa STIT (Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyyah) Diniyyah Puteri mewakili Padang dalam AKSI (Akademi Sahur Indosiar) dan lolos hingga 3 besar. Hebatnya lagi, sejak 2011 Pesantren Diniyyah Puteri kembali bisa mengangkat nama Indonesia dimana tahun tersebut mengirimkan guru yang bertugas mengajar di beberapa sekolah di Malaysia. Ya, ini adalah program terbaik sejak beberapa dekade silam, Malaysia berguru kepada Indonesia dan melalui Diniyyah Puteri Indonesia kembali mengirim guru ke Malaysia.
Asia, Australia, hingga Eropa
Kini dalam program tinggal landas Visi 2018, Diniyyah Puteri siap menyambut Eropa. Dibuka dengan program homestay ke Australia, kini Eropa menjadi tujuan para santri. Eropa sebagai pusat peradaban Islam. Bu Zizi yang sempat meraih Top Fifty Leader Indonesia 2013 untuk kategori Education, meyakini dengan menginjakkan kaki ke Eropa dan menyaksikan ilmu pengetahuan yang dilahirkan oleh ilmuwan Islam masa lalu, mimpi membangun kejayaan Islam dapat diwujudkan.
Nah, buat sahabat semua yang punya saudara atau puteri perempuan, Pesantren Diniyyah Puteri layak jadi salah satu pilihan atau tujuan belajarnya.
Subhanallah.. Prestasi yg sangat luar biasa 🙂 Maju terus siswa siswi indonesia 😀 Pengen kelak seperti mereka.. Tapi untuk kuliah disana jauh sekali mas, dari jawa barat kepadang 🙂
Lagian khusus perempuan mas 😀
bagus pesantrennya, ya 🙂
Bagus kak 😉
Saya lost focus. Malah jatuh hati lihat tamannya….
ah coba ada yang begitu di Jakarta…
luar biasa alhamdulillah yaa semoga terus maju ajaa
Amiin…
program home stay? baru denger sekolah nyediain itu, biasanya dulu pas SMP itu program dari sekolah ausi ke indonesia. Baru tahu indonesia keluar juga ada. waw banget tuh.
Visi sejak tahun 2013, sekolah ini ingin menghasilkan karya di pentas dunia. Jadi program overseas homestay sudah menjadi kewajiban. Sekolah ini juga sekolah wajib paspor
Semoga Perguruan Diniyyah Puteri dapat menjadi contoh pola Pendidikan bagi muslimah agar tidak makin terjerumus ke dalam pergaulan keduniaan yg makin kacau.
Sebaiknya pola pendidikan seperti ini yg diadakan di Kota-kota besar seperti Jakarta, Medan, Yogyakarta, Solo, Semarang dan Surabaya.
Tokoh pendiri Perguruan Diniyyah Puteri tahun 1923 adalah ibu Rahmah El-Yunusiyyah yg menjadi wanita satu-satunya yg mendapat gelar Doktor Honoris Causa dari Universitas Al-Azhar Mesir, sebuah gelar yg tidak diragukan lagi di dunia Islam.
Subhanallah …
Bunda Rahmah memang luar biasa. Insya Allah di tulisan berikutnya akan saya ulas
diniyyah puteri jayalah selalu…
آمِيّنْ… آمِيّنْ… يَ رَ بَّلْ عَلَمِيّنْ
Pingback: Istana Pagaruyung yang Megah | Bangsaid
Semoga pesantren yang seperti ini semakin banyak di Indonesia, punya visi dan misi yang luat biasa 🙂
آمِيّنْ… آمِيّنْ… يَ رَ بَّلْ عَلَمِيّنْ
ini sih udah terkenal dari jaman dulu..
bahkan, para santri nya bukan hanya dari indonesia.. dari luar negeri juga byk yg belajar di sini.
Bahkan, masyarakat lokalnya sedikit yang sekolah disini.
Dan juga, bila menjadi terbaik, bisa dapat beasiswa sampai tamat ke al azhar cairo. Keren kan….
Sudah 93 Tahun kalau ngga salah
Waah…saya baru liat tulisan pak Sa’id di sini….ternyata pak Sa’id sudah duluan yaa ke dinniyahnya…saya baru thn kemarin dan thn ini ke sana….Luar biasa memang…penyemangat buat yg konsen menata anak bangsa agar lebih berkarakter…
Kapan berkunjung lagi ke Baitul Maal pak Sa’id ??/ Di tunggu paket pelatihannya lagi…
Alhamdulillah dikasih kesempatan belajar kesana 🙂