Padang Panjang, Kota Serambi Mekkah

By | July 1, 2014

Benar kata orang, ketika kita berani bermimpi kemudian mengusahakannya, semesta pun mendukung untuk terwujudnya mimpi tersebut. Di awal tahun, salah satu resolusi  di tahun 2014 ini adalah mengunjungi 3 tempat baru dimana salah satunya adalah kota Padang Panjang di Provinsi Sumatera Barat.  Alhamdulillah, Allah Swt memberikan kemudahan bagi saya untuk mewujudkannya di pertengahan tahun, khususnya di pertengahan Juni 2014 kemarin saya mengunjungi Pondok Pesantren Diniyyah Putri (tentang pesantren ini ditulis pada tulisan berikutnya ya…) di Kota Padang Panjang.

Kerapatan Adat Nagari

Kerapatan Adat Nagari

Setelah mendarat dengan pesawat pertama di bandara internasional Minangkabau (ternyata tidak seluas terminal 1 Soekarno Hatta, namun tentu lebih luas dari Depati Amir Pangkalpinang), saya dan 2 ketua yayasan sekolah Islam di kota/kabupaten Tangerang dijemput oleh staff Pesantren dan di bawa menuju kota Padang Panjang yang berjarak kurang lebih 1,5-2 jam perjalanan. Karena ini pengalaman pertama menginjak kaki di bumi minang, saya sangat exited sekali. Staff Pesantren dengan ramah sekali menjelaskan perjalanan kami menuju sela dua gunung besar yang tampak di depan mata. Disanalah kota Padang Panjang berada.

Jalan berliku khas daerah pegunungan dengan sisi kiri jurang dilewati dengan perasaan dag-dig-dug. Untungnya Sopir yang membawa kami sudah ahli dalam perjalanan tersebut. Di tengah perjalanan kami melewati sebuah air terjun yang menurut saya WOW sekali. Ya, air terjun yang jatuh persis di pinggir jalan. Pak Sopir memperlambat jalan mobil kami agar saya bisa memotret air terjun yang bernama Lembah Anai tersebut. Di atasnya juga terbentang jembatan Rel kereta api yang sayangnya sudah tak terpakai dan tak terawat. Saya pun membayangkan serunya perjalanan dengan kereta melintasi hutan, bukit dan jurang.

Lintasan Kereta di Padang Panjang (Sekarang tinggal bekasnya saja) Sumber wikipedia.org

Sekira 1 jam 45 menit kami tiba di gerbang Kota Padang Panjang dengan Bukit Berbunga, sebuah kota kecil yang diapit 3 gunung di Sumatera Barat, yakni Gunung Singgalang, Gunung Marapi, dan Gunung Tandikat (bahasa Minang : Tandikek). Hawa di kota ini terasa sangat sejuk, mungkin dikarenakan letaknya di lereng gunung. Oya, selama ini kita mengenal propinsi Naggroe Aceh Darussalam sebagai negeri Serambi Mekkah. Ternyata julukan untuk kota Padang Panjang adalah Kota Serambi Mekkah dan Mesir Van Andalas. Saya kurang tahu pasti alasannya, namun dari informasi yang saya tau disebut kota Serambi Mekkah karena banyaknya pesantren – pesantren yang tumbuh di kota ini salah satunya Pesantren Diniyyah Puteri yang saya kunjungi dan Pesantren Sumatera Thawalib yang terkenal.

Kota ini sangat kecil. luasnya kurang lebih hanya 23 km persegi. Jumlah penduduknya saat ini pun tak lebih dari 110.ooo jiwa. Namun, kota ini cukup rapih dan bersih. Karena posisinya yang strategis (jalur silang Padang, Bukit Tinggi, Solok) sektor ekonomi masyarakatnya terletak pada bidang perdagangan dan jasa. Sedangkan pariwisata alamnya belum sempat saya temukan. Yang saya kunjungi adalah Rumah Puisi Taufik Ismail dan Rumah Budaya Fadli Zon. Kabarnya, ada wisata air sejenis waterpark yang bernama MiFan. Namun, saya tidak kesana. Uniknya lagi, di kota ini kita tidak akan menemukan iklan rokok di luar ruangan karena memang diatur dengan perda larangan merokok di lokasi umum.

14 thoughts on “Padang Panjang, Kota Serambi Mekkah

  1. cumilebay.com

    Oh ternyata julukan serambi mekkah karena banyak nya pesantren, tadi smepet binggung coz yg aku tau itu aceh hahaha 🙂

    Reply
    1. bangsaid Post author

      Ada lebih dari 5 pesantren besar mas Cum utk kota sekecil itu

      Reply
  2. mawi wijna

    Padang Pajang, Solok, Bukit Tinggi… sepertinya banyak destinasi yang mesti saya kunjungi saat ke Padang kelak >.<

    Reply
    1. bangsaid Post author

      (●´ο`●) ŐŐŐŐŐŐŐ…
      Tentu saja. Tunggu tulisan berikutnya ya

      Reply
  3. keke naima

    pengen banget bisa ke padang. Slaah satu yang paling saya inginkan adalah mencicipi kulinernya 🙂

    Reply
    1. bangsaid Post author

      Wah… aku puas banget sama Kuliner padang. Bahkan dg RM Padang yg terkenal itu di Jakarta, msh enak makan makanan di Padangnya

      Reply
  4. Sunandar

    Wah mas sepertinya seru sekali jalan-jalan kesana.. terlihat sejuk dan damai beda sekali dengan karawang.

    Reply
    1. bangsaid Post author

      Seru… Akhir bulan Agustus insya Allah kesana lagi

      Reply
  5. Alid Abdul

    Oh kirain aceh hehehe… klo banyak pesantren kok Jombang gak disebut serambi mekkah haha… malah disebut kota santri 😀

    Reply
  6. Jefry

    Kota Padang Panjang, kotanya para santri. Nuansa Islam pasti sangat kental di sini, jadi bisa sekalian berwisata rohani 🙂

    Reply
    1. bangsaid Post author

      Pesantrennya banyak. Terakhir kesempetan ngeliling Pasar Tradisionalnya

      Reply
  7. Pingback: Istana Pagaruyung yang Megah | Bangsaid

    1. bangsaid Post author

      Banyak….. 😀 Saya masih mau kalau diajak kesana. Masih banyak spot wisata yang belum kesampean untuk dikunjugi

      Reply

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *