Menjelajah Curug Cibeureum, Gunung Gede

By | June 29, 2014

Alhamdulillah masih diberi kesempatan bertemu dengan Ramadhan tahun ini. Seiring bertambahnya usia, sudah seharusnya kualitas ibadah kita di setiap Ramadhan semakin meningkat. Oya, saya dan keluarga mohon maaf lahir dan bathin jika banyak kata – kata *khususnya di bog yang kurang berkenan di hati teman – teman semua. Semoga ibadah Ramadhan kita tahun ini lebih baik dan lancar hingga idul fitri nanti.

Tak terasa juga ternyata separuh tahun 2014 sudah terlewatkan. Artinya separuh perjalanan lagi, kita akan menutup tahun ini. Ada baiknya mengevaluasi target dan resolusi yang dibuat sebelumnya. Mensyukuri yang sudah tercapai, bekerja lebih keras untuk mencapai yang lainnya.

Tapi, postingan sekarang bukan soal resolusi. Saya ingin bercerita tentang salah satu destinasi wisata alam di Jawa Barat, yakni Curug Cibeureum yang terletak di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP), Cipanas – Jawa Barat. Awal bulan kemarin, saya dan anak – anak kelas 6 yang sedang melaksanakan tour perpisahan mereka di Villa TNGGP milik Perhutani berkesempatan menjelajah jalur pendakian Gunung Gede Pangrango sampai ke Curug Cibeureum.

Narsis ala bapak - bapak

Narsis ala bapak – bapak

Curug Cibeureum adalah air terjun utama karena di dekatnya ada dua air terjun lagi, yakni Curug Cidendeng yang terletak persis di sebelah kanannya serta Curug Cikundul yang paling kanan dari ketiga Curug. Cibeureum berasal dari bahasa sunda yakni ci = air/sungai dan beureum = merah. Jadi Cibeureum adalah air terjun yang tampak berwarna merah (meski waktu saya kesana, airnya tetap jernih). Warna merah tersebut berasal dari nuansa merah dinding tebing yang terbentuk dari lumut merah yang tumbuh secara endemik di sana. Curug Cidendeng tampak lebih langsing dari pada Curug Cibeureum. Sedangkan Curug Cikundul terletak agak bersembunyi. Uniknya, menurut guide yang membawa kami, air di Curug Cikundul inilah yang bisa langsung diminum *langsung nadahin mulut di air terjun. Sedangkan di dua curug lainnya tidak.

Curug Cibeureum

Curug Cibeureum

Di Curug Cibeureum kita bisa puas bermain air. Bahkan disediakan toilet jika tiba – tiba kebelet atau ingin mandi tanpa menggunakan sabun ataupun jenis deterjen lainnya. Namun untuk menikmati indahnya alam curug ini, kita harus menempuh perjalanan kurang lebih 2 jam berjalan kaki santai dengan track pendakian.

Taman Nasional Gunung Gede Pangrango ini terletak persis di dekat Kebun Raya Cibodas, Cipanas – Cianjur. Dari Jakarta, tentu saja kita akan melewati Puncak untuk sampai kesini. Pintu masuk Curug Cibeureum satu area dengan pintu masuk jalur pendakian Gunung Gede Pangrango. Karena kami menginap di Wisma TNGGP, biaya masuk ke Curug Cibeureum hanya dikenakan Rp 3.500,00. Untuk tamu umum kalau tidak salah ada pungutan lagi sekira Rp 11.000,00 di pintu masuk TNGGP ditambah biaya parkir antara Rp 5.000,00 – Rp 20.000,00.

Sepanjang perjalanan, kita akan menemukan beberapa tempat menarik. Sekira 30 menit berjalan dari kantor TNGGP, kita akan menemukan pos pertama sebagai pusat informasi, tempat istirahat, dan toilet. Disarankan membeli air mineral disini (boleh juga membawa dari rumah) karena perjalanan akan sedikit melelahkan. Pos kedua letaknya dekat dengan telaga biru. Lagi – lagi menurut guide yang membawa kami, air di telaga tersebut memang tampak kebiruan. Sayang, ketika kami melewatinya telaga sedang dilanda kekeringan.

Setelah berjalan sekira 2 km, kita akan melewati jembatan kayu di atas Rawa Gayonggong. Saya pikir hanya namanya saja jembatan kayu mengingat sewaktu kami melintas, jembatan terbuat dari semen yang dibentuk seperti potongan kayu. Namun ternyata dulunya memang jembatan ini terbuat dari kayu. Meskipun sudah dibuat dari semen, kita tetap harus berhati – hati, jangan sampai kaki terperosok apalagi gadget jatuh kebawah jembatan :-D. Beberapa titik di jembatan yang cukup panjang ini juga disediakan tempat untuk melepas lelah atau sekedar menikmati pemandangan puncak Gunung Gede yang mempesona. Tak lupa juga keindahan bunga – bunga terompet yang sedang mekar.

Nah setelah tiba di Pos Ketiga yang dinamakan Panyangcangan Kuda kita akan menemui persimpangan. Menyimpang ke kiri mengarah ke lokasi air panas, kandang badak, dan puncak Gede. Sedangkan kek kanan adalah arah menuju Curug Cibeureum dan Puncak Pangrango. Dari sini jarak menuju Curug tidak jauh lagi, hanya sekira 10 menit perjalanan.

10 thoughts on “Menjelajah Curug Cibeureum, Gunung Gede

    1. bangsaid Post author

      Bisa mas cum. Ya hasilnya segaanteng ity

      ˘ ΒΊΛ‡ ώκώЌώκ Λšβ€’β˜Ίβ€’ΛšΟŽΞΊΟŽΠŒΟŽk

      *dilempar sendal

      Reply
    1. bangsaid Post author

      Lama & capek πŸ˜€
      Katanya lumut merah endemik Gunung Gede

      Reply
  1. wahyu

    Lumayan bagus juga tempatnya. kalau di tempat saya ada tuh yang namanya air terjun grojogan sewu dan jumog. pasti pernah dengar kan gan? coba deh mampitr dijamin betah

    Reply
    1. bangsaid Post author

      Saya pernah dengar & sangat penasaran dg Grojogan sewu.
      Semoga di lain kesempatan bisa kesana

      Reply

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *