Ramadhan Bulan "Endemik" Pengemis

By | July 18, 2013
Ramadhan adalah bulan berbagi. Dimana bulan ini sangat dimanfaatkan orang – orang untuk meningkatkan amal ibadahnya dikarenakan janji Allah yang akan melipatgandakan pahala dari amal yg dikerjakan hambaNya. Tak terkecuali bersedekah. Bulan ini, orang berlomba-lomba ber-shodaqoh.
Sayangnya, keberkahan dan semangat memperbanyak amal tersebut dimanfaatkan oleh para pemalas untuk mengeruk keuntungan. Sepanjang perjalanan pulang dari kantor kemarin, saya menemukan banyak sekali pengemis duduk-duduk di pinggir jalan. Mayoritas dari mereka adalah wanita. Parahnya lagi, beberapa dari mereka membawa anak kecil yang masih bayi. Yang terakhir ini tujuannya tak lain, menarik simpati lebih dari orang lain. Namun dampaknya sangat parah bagi sang anak. Sedini mungkin mental sang anak sudah “dijatuhkan” oleh ibunya sendiri. Sejak usia dini anak sudang mengenal “profesi” baru sebagai jalan pintas mencari uang : Mengemis. 
Mengemis di pinggir jalan
Tak hanya di sepanjang jalan, pegemis musiman ini pun datang ke masjid – masjid. Khususnya hari Jum’at, para pengemis menyerbu masjid – masjid besar untuk mendapatkan uang lebih banyak dari jama’ah sholat Jum’at yang juga meningkat jumlahnya di bulan Ramadhan.
Orang miskin dadakan
Selain itu, di bulan Ramadhan juga mendadak orang – orang menjadi miskin. Lihat saja menjelang hari raya Idul Fitri. Pembagian Zakat Fitrah yang tak kunjung diperbaiki caranya, senantiasa “memakan” korban. Demi uang tak lebih dari 20 ribu rupiah, orang – orang rela antri berjam-jam bahkan rebutan sehingga dapat terinjak – injak. Sebagian besar dari mereka juga wanita dengan usia yang hampir renta.
Bertaruh nyawa “memburu” zakat
Seharusnya para amir masjid dan juga panitia amil zakat mencontoh kehidupan zaman Rasululllah saw. Fakir Miskin atau orang – orang yang berhak menerima zakat tidak seharusnya antri berjam – jam di masjid atau di rumah muzakki (orang yang mengeluarkan zakat) sehingga rawan dengan kejadian – kejadian seperti terinjak – injak itu. Dengan menjadikan orang – orang miskin sebagai objek sedekah seperti itu, dipamerkan oleh orang berpunya maupun pemerintah (seperti pembagian zakat atau Balsem), sama saja dengan merampas kehormatan harga diri mereka. Jauh lebih baik panitia zakat atau para muzakki langsung membagikan zakat ke rumah yang berhak dengan langsung mengantarkannya.
Semoga Indonesia lebih baik
sumber gambar :
doktorarif.blogspot.com
jiwasedekah.blogspot.com

18 thoughts on “Ramadhan Bulan "Endemik" Pengemis

  1. Arie Haryana

    ini semacam budaya baru di Indonesia. ntah siapa yang salah, tapi kalo di biarkan malah akan berakibat fatal nantinya 🙂 IMHO

    Reply
  2. giewahyudi

    Makanya sekarang harus sedikit menekan rasa iba kalau lihat orang minta-minta, kalau kasihan mulu pasti dikasih dan karirnya sebagai pengemis akan terus berlanjut.. Stop!

    Reply
  3. Sriyono Semarang

    Dan kenyataannya pengemis itu penghasilannya lebih banyak dari rata rata esmud, kerja di bank, pake dasi, kemana mana dianter sopir… 😀
    #Curcol

    Reply
  4. Heru Piss

    Memang musim pengemis tidak hanya berada di satu kota, sekarang ini diberbagai kota diseluruh negeri ini banyak sekali pengemis berkeliaran terutama pada saat bulan Ramadhan… Kayaknya sudah seperti jaringan saja lha terkadang mereka diantar rombongan satu colt atau truk gitu..
    [-(

    Reply
  5. indobrad

    terus terang saya tidak pernah memberi uang kepada pengemis. saya meilih menyisihkan uang bulanan untuk disalurkan ke tempat lain yang lebih tepat guna. 🙂

    Reply
  6. keke naima

    baru2 ini sy bikin postingan ttg rasa keprihatinan sy. Salah satunya, selama bulan puasa ini sy bbrp kali lihat pemandangan di perkampungan yang warganya kebanyakan pemulung dan warga tdk mampu lainnya. Tp dari sepanjang hari aja anak-anaknya main petasan. Pdhl petasan kan beli juga, ya. Apa gak sebaiknya uang yg ada dipakai utk yg lebih penting

    Reply
    1. Said Rahman

      Betul sekali. SAya malah pernah menyesal ngasih uang ke bapak2 yang minta2 ke komplek perumahan gara2 uang yang dikasih dibelikan rokok [-(

      Reply
  7. Catcilku

    Terlebih saat malam takbiran, hadeuh banyak banget yang mangkal di sepanjang jalan dari arah cempaka putih sampai pramuka

    Reply
  8. oomguru

    nggak tau kenapa, di indonesia, status miskin itu justru bikin orang seneng karena punya kerjaan baru.

    Reply

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *