Liburan Murah Meriah ke Curug Cilember

By | December 3, 2012

Lebaran Haji (Idul Adha) pertengahan Oktober kemarin adalah liburan ternekad saya bareng isteri. Di saat isi kantong mulai menipis, kami berdua bersepakat untuk melepaskan penat dan lelah karena pekerjaan ke tengah hutan. Saya lebih memilih ke tengah hutan karena kalau pantai saya sudah biasa dan tentu saja cukup panas 😀

Awalnya kami akan ke Curug Luhur di Gunung Salak. Dan perjalanan dimulai bada subuh. Berbekal cemilan snack gaul 200oan, kami berangkat ke Bogor menggunakan sepeda motor. Saya sengaja menggunakan sepeda motor matic punya istri karena kalau menggunakan bebek Vega punya saya pasti akan kerepotan oper gigi mengingat track ke Gunung Salak cukup ekstrim (Pengalaman Touring naik gunung ke Gunung Salak).

Tetapi ketika sampai di pertigaan Semplak, kami sempat berhenti karena gerimis. Saya pun memberikan pilihan kepada isteri, mau lanjut ke Curug Luhur yang rutenya cukup sepi, atau ke Cilember saja di Puncak yang rutenya cukup ramai. Setelah timbang – timbang dan melihat jarak yang tidak jauh berbeda, kami memutuskan untuk mengubah tujuan ke Curug 7, Cilember. *labil ya 😀

Tentu saja perjalanan ke Puncak dilewati dengan penuh perjuangan karena liburan panjang semacam Idul Adha ini banyak yang berwisata ke Puncak. Macet dan buka tutup di pertigaan Gadog memaksa pengendara motor memutar cukup jauh. Padahal jam masih menunjukkan pukul setengah 8 pagi. Singkatnya, kami tiba di kawasan Cilember sekitar pukul setengah 9. Oya, lokasinya melewati taman Matahari sebelum taman Safari, nanti ada persimpangan ke kiri. Ada petunjuknya koq.

Karena masih pagi dan perut sudah mulai berteriak, kami berhenti di warung dekat gerbang Curug 7. Warung Teh Papiy namanya. Masakannya khas Sunda dan cukup pas di lidah saya. Harganya juga cukup murah, berdua makan sama Isteri hanya menghabiskan 24 ribu rupiah, sudah termasuk minum dua gelas teh manis hangat.

Setelah mengisi perut kami pun beranjak ke kawasan wisata curug 7. Ada banyak parkiran liar (tidak resmi) di dekat pintu gerbangnya. Kami pun diarahkan ke salah satu parkiran sepeda motor dan diharuskan menitipkan helm disitu. Biaya parkir sepeda motor Rp.10.000,00 – per sepeda motor. Sebenarnya cukup murah untuk biaya parkir seharian dan penitipan helm. Tapi ada saja pengunjung yang protes dan menganggap harganya kelewatan.

Tiket masuk ke kawasan wisata Rp.12.000,00 per orang. Sudah termasuk asuransi kecelakan sebesar Rp.500,00 (saya bingung dengan premi sebesar ini bisa dapat santunan jutaan :-D). Lalu mulailah kami bertualang menuju 7 curug yang menyebar di Cilember itu. Sebelum ke curug pertama (Curug 7) kita akan bertemu dengan pondok – pondok yang menjual makanan dan souvenir. Harga makanannya biasa, harga tempat wisata (cukup menguras kantong). Dekat pondok – pondok itu juga terdapat Taman Kupu – kupu, tapi kami tidak masuk kesana karena ingin segera melihat air terjun.

Melihat peta di depan Taman Kupu – kupu, perjalanan kami akan sangat panjang. Jarak curug 7 dengan curug 2 yang paling ujung bisa ditempuh selama 2,5 jam. Wow… Curug 7 (Curug terdekat) memang tidak jauh dari Taman Kupu – kupu. Sayang, saat itu sedang banyak wisatawan yang mandi di sana. Kami mengurungkan niat untuk berfoto ria di Curug 7.

Saya pun harus bilang wow, ternyata jarak Curug 7 ke Curug 5 (Curug Kedua) yang katanya hanya ditempuh selama 15 menit cukup menguras tenaga. Rute perjalanannya sih masih berat naik Gunung Salak. Cuman karena sudah tidak terbiasa bertualang di tengah hutan, saya pun segera ngos-ngosan sebelum tiba di Curug 5. Begitu juga dengan isteri. Semangat kami mulai naik ketika melihat sepasang kakek nenek sedang turun melintasi kami. Subhanallah… kami pun mempercepat langkah agar segera tiba di Curug 5.

Kelelahan perjalanan menuju Curug 5, terbayarkan ketika tiba disana. Akhirnya saya bisa membasahi badan dan bernarsis ria disana :-D. Kami tidak melanjutkan perjalanan ke curug lainnya mengingat sudah tengah hari dan memang sudah sangat capek. Ke Curug 5 saja, kaki saya sudah karuan pegalnya *Hahaha

Tentang Curug 7 Cilember

Sesuai dengan namanya, di Cilember ini terdapat 7 buah air terjun. Semuanya dinamai hanya dengan angka, mulai dari angka 7 untuk curug terdekat hingga angka 1 untuk curug terjauh. Yang terbiasa berwisata ke Puncak seharusnya hapal dimana persimpangan menuju Curug 7.

Untuk mereka yang hobi berwisata menginap, Curug 7 juga menyediakan Camping Ground menghadap ke air terjun. Selain itu terdapat fasilitas outbond semacam Flying Fox. Curug 7 juga cocok untuk mereka yang hobi fotografi, jungle trakking (Hiking), atau teman – teman yang ingin membuat foto pre-wedding :-D.

Biaya Perjalanan

Snack Gaul –> Rp 10.000,00

Sarapan Roti dan Jus Kacang Hijau –> Rp 15.000,00

Bensin –> Rp 20.000,00

Makan di warung teh Papiy –> Rp 24.000,00

Oleh – oleh Pisang Ambon 2 Sisir –> Rp 20.000

Pipis di WC Umum di kawasan Curug  @ Rp 2.000 sebanyak 3 kali –> Rp 6.000,00

Makan Mie Ayam berdua di kawasan Puncak karena kehujanan –> Rp 19.000,00

Total : Rp 114.000,00

Foto Selengkapnya

2 thoughts on “Liburan Murah Meriah ke Curug Cilember

  1. giewahyudi

    Justru kalau tanjakannya banyak mending pakai yang pakai gigi, Bang..
    Tapi emang sih wilayah puncak cukup murah buat jalan-jalan tapi terlalu ramai. Suasana pedesaannya kurang..

    Reply
  2. bangsaid

    (●´ο`●) ŐŐŐŐŐŐŐ… gitu ya mas. Mungkin waktu ke gunung salak sebelumnya motorku lagi ga sehat. Jadi ga enak pakenya (Motor Bergigi)

    Reply

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *