Kami baru memulainya, Menyalakan Pelita untuk Indonesia

By | December 30, 2012

Syukur Alhamdulillah, akhirnya tuntas juga pembagian hasil belajar di sekolah. Di saat sekolah lain para gurunya sudah bisa berleha-leha karena pembagian rapor sudah dilakukan Sabtu kemarin, kami masih berjibaku dengan produk-produk dan hasil ujian semester anak-anak, menulis 2 rapor. Satu rapor nilai angka seperti yang Departemen Pendidikan wajibkan, satu lagi rapor narasi mengenai perkembangan domain berpikir anak (Curricular Domain), 18 Sikap, dan 7 Kecerdasan jamak.

Ini bukan kali pertamanya membuat rapor narasi. Kami sudah memulainya di tengah semester kemarin. Hanya saja, di akhir semester ini dilengkapi dengan kesimpulan perkembangan anak apakah berkembang sesuai dengan tahapan usianya berikut saran-saran kegiatan untuk mengembangkan domain berpikir yang belum berkembang sesuai tahapan usianya. Ditambah lagi narasi perkembangan sikap anak, serta narasi perkembangan kemampuan dasar anak yang dipisahkan ke dalam 7 jenis kecerdasan. Total ada 7 halaman rapor yang harus ditulis untuk tiap anak.

Jujur ini sangat merepotkan guru. Wajar di awal-awal pembuatannya banyak wali kelas yang mengeluh. Tapi saya yakinkan mereka bahwa ini proses belajar. Ketika kita yakin bisa, kita pasti bisa melakukannya. Saya terus memotivasi mereka sebagai bentuk tanggung jawab saya karena ide dan desain rapor adalah ide saya dan kepala sekolah. Saya pun tak segan membantu teman-teman guru untuk mengisi rapor meskipun rapor jatah saya belum saya kerjakan.

image

Membuat rapor narasi tidak bisa dilakukan dengan copy-paste karena setiap anak unik dan beda. Para guru yang mengampu anak juga berkewajiban memberikan masukan serta penilaian kepada wali kelas. Penilaiannya pun tidak dari ujian akhir semester, tetapi akumulasi catatan harian guru setiap sentra/ mata pelajaran yang dirangkum serta disimpulkan bersama wali kelas.

Oleh karena itu, kami membutuhkan waktu lebih dari seminggu untuk menyelesaikan rapor ‘versi terbaru’ ini. Itu pun setiap hari (termasuk libur akhir pekan yang bersambung dengan libur Natal) terpaksa para wali kelas bekerja melebihi jam kerja. Tak jarang ada yang pulang sehabis maghrib. Subhanallah….

Karena harus menjelaskan juga isi rapor kepada para orang tua, pembagian rapor pun tidak cukup dilakukan dalam satu hari. Kami membagikannya dalam 4 hari bertahap setiap hari untuk 1 jenjang kelas dibagikan 7-12 rapor.

Dedikasi para guru terbayar oleh antusiasnya para orang tua untuk tahu perkembangan anaknya lebih jauh. Hingga Sabtu (29/12) kemarin akhirnya tuntas sudah tugas kami di semester ganjil ini. Eits, tapi ini bukan akhir, karena kami baru memulainya. Memulai sesuatu yang berbeda, kemudian memperbaikinya agar terus mengalami peningkatan dan perbaikan di semester berikutnya. Dan di saat yang lain sedang berlibur mesra dengan keluarganya, kami sudah dinanti untuk merancang agenda pembelajaran semester genap.

Terus bergerak, untuk menyalakan pelita bagi Indonesia.

2 thoughts on “Kami baru memulainya, Menyalakan Pelita untuk Indonesia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *