Memperluas Pengalaman Bicara Anak di Kelas (Updated)

By | June 22, 2012

Sebenarnya PR ini sudah lama sekali di-request oleh sahabat dunia maya saya, KurniaSepta. Karena kesibukan persiapan Pelepasan siswa kelas 6, saya baru menyempatkan malam ini menulis tentang “Recalling” di sisa – sisa tenaga menuju acara akbar besok Sabtu.

Sahabat saya itu berdiskusi tentang kesulitan di Pelajaran Bahasa Indonesia terutama kompetensi berbicara. Di sekolah kami yang menerapkan sistem sentra, selain memang memiliki Sentra Bahasa (di TK = Sentra Persiapan), Bahasa memang termasuk dalam penilaian domain berpikir anak. Ada 5 sub-domain yang harus dibangun, yakni Listening (Mendengarkan), Reading (Membaca), Expressive Language (Bahasa tubuh/ gesture, dan termasuk berbicara di dalamnya), Receptive Language (Bahasa yang dapat dipahami anak), serta Writing (Kemampuan menggunakan kata dalam bentuk tulisan).

Kelima sub-domain tersebut harus dibangun di semua kegiatan anak. Untuk membangun kemampuan berbicara, selain dalam kegiatan main guru senantiasa menstimulasi anak dengan berbagai pertanyaan, anak juga harus melakukan proses Recalling. Nah, apa itu Recalling?

Recalling merupakan proses anak menceritakan pengalaman mainnya termasuk alat apa saya yang telah digunakannya. Kegiatan ini dilakukan setelah selesai kegiatan dimana anak dan guru berkumpul di karpet atau di kursi. Kemudian guru memberikan kesempatan kepada anak untuk menceritakan kembali pengalaman mainnya. Pada proses ini, Guru dapat mencatat setiap perkembangan anak termasuk kemampuan berbicaranya. Guru juga dapat membangun atau memperbaiki bahasa anak yang dirasa belum tepat.

Memaksa anak berbiaca di depan orang banyak memang tidak mungkin dilakukan. Berbeda dengan pidato dan sejenisnya, Recalling membuat anak tidak malu menceritakan pengalaman mainnya karena anak berada tidak pada kondisi formal. Selain itu, karena dilakukan secara bergantian setiap anak bercerita tentang pengalamannya, hal ini dapat mendidik anak yang lain untuk belajar mendengarkan temannya (Bersabar).

Apa saja manfaat Recalling ?

  • Anak dapat mengulang dengan mengingat kembali pengalaman mainnya dan menceritakannya.
  • Anak belajar membuat deskripsi dari apa yang telah mereka lakukan, termasuk menceritakan hasil karyanya.
  • Anak dapat mendengarkan pengalaman main dengan teman – temannya yang lain, sehingga mereka dapat menambah dan memperluas gagasan mereka.
  • Anak dapat membangun konsep – konsep yang baru maupun yang lebih luas.

Recalling menjadi solusi bagi anak untuk belajar mengingat kembali pengalaman mainnya dan berpikir structural (Guru mengarahkan anak bercerita sesuai urutan kegiatan main yang dilakukannya). Oh ya, Recalling tidak hanya ada di sentra Bahasa lho … tapi ada di semua sentra kegiatan.

Selain Recalling, kegiatan di Sentra Drama juga melatih anak berbicara dengan benar. Karena selain memainkan peran tertentu, anak dipastikan terlibat dalam percakapan terhadap lawan mainnya.

Namun di luar itu semua, yang terpenting bagi seorang guru adalah keteladanan. Jika ingin anak – anaknya terbiasa berbicara yang benar, berbicara dengan tepat, dan berbicara sesuai dengan tempatnya, guru lah yang terlebih dahulu harus melakukannya. Karena bagaimanapun juga, anak usia dini belajar dengan meniru orang dewasa di sekitarnya. 🙂

 

Sumber Gambar : wordpress.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *