Every Child is Spesial

By | June 20, 2011

Tempo hari saya menulis sebuah cerita semi fiksi tentang Dika. Kenapa saya sebut semi fiksi (ini istilah yang saya buat sendiri ya, mungkin tidak ada di Kamus Besar Bahasa Indonesia) ? Karena kisah ini terinspirasi dari salah seorang murid saya di sekolah. Tokoh – tokoh dalam cerita meskipun ada sebagian kecil saya rekayasa. Dan Dika sendiri hanya nama samaran.

Menyayangi Anak

Menyayangi Anak

Intinya kisah ini tentang kasih sayang seoarng ayah pada anaknya. Hanya saja dituangkan dengan cara yang berbeda sehingga membuat sang anak tidak merasa nyaman sama sekali.

Kabar buruknya, apa yang saya takutkan saat melihat ayah Dika meninggalkan sekolah Jum’at lalu terjadi juga. Melalui uwak’nya (Pak Dhe, kalo di Jawa) saya mendapat kabar bahwa wajah Dika lebam – lebam akibat dipukul oleh ayahnya. Hanya itu… tak ada kabar lain selain laporan dari ketua yayasan bahwa Orang Tua Dika belum menyerah untuk mengembalikan Dika ke sekolah lagi.

Saya sebenarnya juga prihatin. Di satu sisi saya menyayangkan jika Dika harus DO dari sekolah. Mengingat keberadaannya di sekolah tak lebih dari satu tahun lagi karena tahun ini Dika naik ke kelas 6. Tapi disisi lain, saya tidak mau Dika menjadi Virus, menularkan sifat – sifat buruknya kepada anak – anak lain. Apalagi jelas, Dika sudah bolos lebih dari dua minggu. Meskipun tidak ada peraturan tertulis tentang Bolos di sekolah kami, tapi sudah umum sepertinya jika lebih dari seminggu hari tidak hadir sekolah tanpa keterangan, tentunya sudah harus dikeluarkan.

Keputusan ketua Yayasan pun sudah bulat juga didukung oleh guru – guru lainnya. Dan saya cukup ragu juga jika Dika kembali ke sekolah kami setelah mendengar ada begitu banyak kasus yang pernah dilakukannya. Menurut cerita guru – guru, Dika sudah pernah dirumahkan (skorsing) selama seminggu karena ketahuan mencuri uang milik tetangganya.

Dika juga tidak seperti anak – anak pada umumnya. Pandangannya sudah berbeda saat melihat lawan jenisnya. Itu juga yang kami takutkan.

Dika memang sudah parah. Tapi saya yakin Dika masih bisa “diselamatkan”. Sebagai guru, saya ingin Dika berubah. Hanya saja saya masih bingung harus memulainya dari mana. Apalagi kalau memang Dika jadi di DO oleh sekolah. Siapa lagi yang bisa membimbingnya menjadi lebih baik…

2 thoughts on “Every Child is Spesial

  1. bangsaid

    Terima Kasih supportnya
    Saya hanya takut, kalau Dika jd pindah dr sekolah tempat saya mengajar, apa dia akan bisa berubah jd lebih baik

    🙁

    Reply

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *