Mie Koba, Mie Kuah Khas Tiada Dua

Oke, seperti janji saya bahwa selain posting tentang keindahan alam negeri sendiri (baca: kampung halaman) saya juga akan berbagi tentang wisata kuliner khas daerah saya, sekalipun saya juga jarang sekali mudik (hanya setahun sekali).

Hari ini baru saja saya pulang dari bandara mengantar adik yang mudik liburan. Ahh, tiba – tiba saja saya kepengen ikut pulang. 😀

Salah satu yang membuat saya kangen adalah Mie Koba.

Koba sendiri adalah Ibu kota kabupaten Bangka Tengah, tempat dimana saya dibesarkan. Sebenarnya banyak juga kuliner khas daerah ini, namun kali ini spesial saya akan berbagi tentang Mie favorit saya sejak kecil.

Apa yang membedakan Mie Koba dengan Mie kuah lainnya?

Jika anda pecinta seafood sekaligus penyuka mie, Mie Koba adalah makanan yang sangan direkomendasikan. Mie berkuah ikan ini mempunyai cita rasa yang khas.  Meskipun belum menyentuh mulut, aroma khas ikan yang tercium akan membangkitkan selera makan anda.

Nama “Mie Koba” diadopsi dari nama sebuah warung yang menjualnya. DI daerah saya sendiri Mie Koba lebih dikenal dengan nama Bakmie. Namun mungkin karena kurang spesifik akhirnya untuk menaikkan daya jual, Bakmie dipopulerkan menjadi Mie Koba.

Mie yang digunakan untuk membuat mie Koba bukan bie telor yang banyak dijual atau digunakan pedagang mie ayam dan mie celor lainnya. Mie Koba sendiri dibuat oleh pengarjin mie tradisional di daerah koba dari bahan terigu tanpa campuran bahan pengawet atapun bahan kimia sama sekali. Jadi terkadang memang, jika sore tidak habis terjual, selain lemari es tempat penyimpanannya,  Mie sudah harus dibuang.

Mie ini disajikan hanya dengan sayuran taoge (kecambah) dan taburan bumbu ikan. Sewaktu SD saya malah sering mencampur kuah ikannya dengan cuka empek – empek dan memakannya bersama empek – empek.

Buat anda pecinta kuliner khas Indonesia, jika berkunjung ke pulau Bangka sudah seharusnya berkunjung ke kota Koba dan menyembangi warung “Mie Koba” di Jl. Raya Pos. Saat ini Mie Koba dijual dengan harga bervariasi mulai dari 8000 – 11000 rupiah per porsinya.

Atau untuk anda yang ingin mencoba membuat Mie ini dan menyajikannya di rumah, berikut resep yang saya kutip dari blog Desri :

MIE KUAH IKAN / MIE CELOR BANGKA

Mie Koba, Mie Celor Kuah Ikan

Resep : Yuk Yam
Foto : Amang Pajo
Bahan :
– 1 Kg mie basah (banyak di pasar…atau bisa diganti dengan mie telor)
– 500 gr kecambah panjang ( maksudnya toge )
– 1 Kg ikan parang² atau ikan tenggiri … rebus dan ambil dagingnya, giling lalu sisihkan . Air untuk merebus ikan jangan dibuang (aku pake ikan kembung…hahaha…seadanya pisan)

Bumbu yang dihaluskan:
– 1 sendok teh lada putih
– 10 siung bawang putih
– 10 siung bawang merah

Tambahan :
– kecap asin ,atau kecap asin bangka lebih mantap ( ga punya stok kecap asin Bangka yang mantap itu… jadi pake kecap asin merk alphabeth itu )
– 2 sdm garam [ sesuai selera, kalau suka asin bisa ditambah ]
– gula secukupnya
– penyedap rasa [ jika suka ]
– Bawang goreng
– seledri / daun sop yg diiris halus
– cabe rawit halus
– daun bawang halus (jika suka)
– jeruk kunci (ga ada yang jual jeruk ini di Soreang. Jadi kuganti dengan jeruk purut. Beda sih..tapi namanya juga darurat. Soalnya aku ga suka cuka )

CARA MEMBUAT KUAH:
@ tumis bumbu halus sampai harum, tambahkan air rebusan ikan . Setelah mendidih masukkan kecap, garam dan gula + penyedap rasa.
@ masukkan daging ikan, aduk² rata .

CARA PENYAJIAN :
– Rebus mie & kecambah (toge) sebentar. Taruh di piring, siram kuahnya. Taburkan daun sop, bawang goreng dan daun bawang jika suka.
– Bubuhkan sambal cabe rawit dan kecap asin/manis sesuai selera, peras jeruk kunci secukup.