Mata Silinder itu Apa?

By | November 15, 2010

Ternyata sudah 3 hari saya tidak mengupdate blog. Banyak hal yang terjadi dalam hidup saya *sok penting. Mulai dari menjemput adik sepupu yang ngabur dari Jogja lantara terus terkena hujan abu ditambah gempa beberapa hari yang lalu, mengantarnya ke Bandara Soekarno hatta hingga harus izin kuliah, juga mengantar adik mengganti kacamatanya.

Nah yang terakhir ini adik kandungku (bukan sepupu tadi, karena dia sudah sampai dengan selamat di kampung halamanku). Dia yang bersekolah di Madrasah Boarding School, MAN Insan Cendekia, di BSD City ini mengeluh pusing akhir – akhir ini. Oleh dokter di klinik di asramanya, dia disarankan untuk periksa matanya. Kemungkinan minusnya bertambah.

Jadilah saya hari minggunya terpaksa membatalkan jadwal kemana – mana. Mengantarnya ke Optik terdekat. Pilihannya jatuh pada ITC BSD, sebuah optik di lantai UG.

Setelah periksa, eh ternyata malah minusnya yang 3,5 menjadi 2,75 saja. Nah lho, emang bisa ya minus berkurang seperti itu? Adikku ini memang ngga terus – terusan pakai Kacamata. Dia hanya pakai saat berangkat sekolah, belajar, juga membaca buku. Yang kiri 2,75 sedangkan yang kanan jadi 2,5 saja. Dan kacamata pun diganti ke yang baru.

Giliran aku periksa. Di mesin tersebut saya hanya melihat visualisasi yang blur.

Ngomong – ngomong, saya sekitar 5 bulan yang lalu juga periksa, hanya minus 0,5 untuk mata kiri dan silinder 0.25 untuk mata kanan. Eh, kali ini hasilnya malah yang kiri ikut – ikutan jadi silinder 0,25. What happen?

Oya, 5 bulan yang lalu saya memutuskan memang tidak menggunakan kacamata. Takut bertambah minus, alasannya. Dan kali ini Mba – mba di optik tersebut kembali merayu.

“Mas Said ini sering di depan monitor ya?” tanyanya dengan nada merayu mesra.

“All day, Mba. Saya memang kerja di depan monitor.”

“Nah itu Mas. Radiasi, makanya jadi silinder. Pake kacamata aja ya,” rayunya lagi. “Yang ada anti radiasinya.”

Saya berpikir. Juga mikirin dana yang belum teralokasikan untuk kacamata di bulan ini *gara2 beli buku banyak.

“Nanti aja deh Mba. Saya pikir – pikir dulu,” tolak saya dengan halus.

“Nanti keburu nambah lho Mas,” rayuannya makin dahsyat sambil ngedip2.

“Ya nanti kalo jadi akhir bulan deh Mba. Nunggu gajian.”

“Oke, ditunggu ya.”

Akhirnya waktu makan siang di foodcourt yang kebetulan ada free wifi nya, saya browsing. Mata silinder sebenarnya butuh kacamat ngga sih?

Dari blog ini, saya tahu kalau Astigmatisme atau mata silindris merupakan kelainan pada mata yang disebabkan oleh karena lengkung kornea mata yang tidak merata. Jadi kalau melihat satu garis lurus akan berasa tidak lurus.

Astigmatisme umumnya diturunkan dan sering muncul sejak anak anak. Selain itu, astigmatisme juga bisa disebabkan oleh tekanan yang berlebihan pada kornea, kebiasaan membaca yang buruk dan kebiasaan menggunakan mata untuk melihat objek yang terlalu dekat.

Mau gimana lagi, saya suka membaca dimana saja. Sambil duduk, di dalam bis atau taxi, sambil tiduran, tengkurap, nungg*ng.

Penderita astigmatisme yang belum diobati akan sering mengeluh sakit kepala, kelelahan pada mata dan kabur saat melihat benda berjarak dekat maupun jauh. Jika mengalami gejala tersebut dalam jangka waktu yang lama, sebaiknya anda segera ke dokter mata untuk melihat kemungkinan terjadinya astigmatisme.

Pas banget. Saya memang sering mengeluh sakit kepala, bahkan migrein.

Hampir semua derajat astigmatisme dapat dikoreksi dengan kacamata atau lensa kontak. Pada penderita derajat ringan bahkan tidak memerlukan koreksi sama sekali selama astigmatisme itu tidak disertai dengan rabun jauh atau rabun dekat.

Kaca mata untuk penderita astigmatisme menggunakan lensa silinder. Pilihan lain untuk mengobati astigmatisme adalah dengan operasi, namun tindakan ini sangat terggantung dari kondisi pasien. Operasi dilakukan dengan menggunakan laser untuk memperbaiki lengkung kornea.

Nah, berhubung salah satu mata saya minus 0,5 apakah usulan mba yang tadi diterima saja? Baiknya harus pakai kacamata kah? Nanti kalau pakai kacamata bakal nambah ngga slinder atau minusnya? Operasi, ngga deh 😀

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *