Senangnya Belanja Online

Hari Jum’at (12/11) kemarin saya dapet dua kiriman secara bersamaan dari dengan dua provider berbeda. Yang satu oleh TIKI yang satu lagi oleh JNE. Keduanya diterima oleh teman – teman saya di Bimbingan Belajar P3AP karena tak satupun dari keduanya yang dialamatkan ke kosanku di Keroncong Permai.

Kiriman yang pertama (TIKI). Pengirimnya adalah Bukukita. Tentunya isi kiriman tersebut buku – buku karena hari Selasa sore saya berbelanja di Bukukita.

Saya memang lebih suka berbelanja online ketimbang harus datang ke toko. Beberapa kali saya membeli barang dengan online. Mulai dari Gear sepeda motor, buku – buku (ini paling sering), VCD atau DVD tutorial, Kaos, sampe printer. Dan website yang paling sering jadi referensi untuk berbelanja online apalagi kalau bukan FJB Kaskus.

Kenapa saya lebih memilih berbelanja online?

Pasalnya, saya ngga perlu datang ke lokasi (toko). Ini artinya saya sudah menghemat ongkos lebih banyak. Kedua, saya juga ngga suka jika baru harus tawar menawar di toko, selain risih juga saya ngga suka keramaian seperti layaknya di pasar Tanah Abang. Ketiga, membeli barang secara online juga lebih hemat karena kadang diskonnya lebih besar 😀

Sebenarnya sudah lama juga saya tidak berbelanja buku secara online. Padahal setiap bulan pasti saya membeli buku. Biasanya saya jalan – jalan ke toko buku untuk mencari referensi buku bagus yang harus dibeli. Juga membaca gratis *hehehehe. Baru kemudian saat sudah mendapatkan buku yang bagus, saya hunting ke toko buku online dan membelinya.

Beberapa bulan belakangan, saya memang lebih sering membeli buku di toko buka. Bukan karena jarang online, tapi memang saldo di Rekening BCA saya (yang biasa digunakan untuk transaksi online) sudah minus 😀

Kiriman kedua, JNE Punya.

Ya, ini adalah kiriman rutin dari ibu setiap hari raya Idul Adha. Di daerah saya, semarak perayaan lebaran haji hampir sama dengan lebaran puasa. Ada ketupat, opor, rendang, kueh – kueh, bahkan berbagai jenis soft drink tersedia di meja semua rumah. Berhubung di Jakarta tidak demikian adanya, Ibu selalu mengirimkan makanan khas untuk mengobati kerinduan berlebaran di Kampung Halaman