Guru Era Baru untuk Indonesia Maju | Pak Sukani (Pemenang ACER GURARU 2013) di Mata Saya

By | November 24, 2013

Kemarin (23/11)ย  seharusnya saya berada di ACER Lounge untuk ikut Kopdar ACER GURARU Award 2013. Meskipun saya tidak aktif di forum Guraru, saya mendaftarkan diri untuk ikut kopdar dengan harapan bisa bertemu dengan guru – guru super dari berbagai belahan Indonesia. Sayangnya saya berada di urutan ke-58 pendaftar yang artinya harus masuk ke dalam waiting list karena peserta yang diijinkan untuk ikut hanya 45 orang. Tidak masalah…

Sehari sebelum hari-H panitia kopdar menelepon saya dan saya pun akhirnya berkesempatan dan diterima serta terdaftar sebagai peserta. Dalam benak saya sudah terbayang bisa ngobrol – ngobrol dengan para guru. Berbagi pengalaman mengajar dan tentu mendengarkan berbagai materi dari expert guraru yang hadir berbagi inspirasi. Tapi apa daya, dikarenakan acara di sekolah bersama para orang tua murid yang belum juga selesai meski jam sudah menunjukkan pukul 10.00, saya terpaksa tidak bisa hadir di sana. Sedih memang ๐Ÿ™

Makin sedih ketika tahu salah satu dari finalis yang masuk ke 3 besar adalah sahabat saya, Sukani atau lebih dikenal dengan Pak Sukani. Ahh… padahal saya ingin sekali hadir dan mendukungnya. Terakhir bertemu beliau saat nikahan sahabat baik saya, Untung Kasirin, lebih dari setahun yang lalu. Namun, sedih itu hilang ketika Sukani memposting sesuatu di halaman timeline Facebook saya. WOW! Proud of u, Su… Dia memenangkan ACER Guraru Awards tahun ini. Selamat! Kamu memang spesial.

Pak Sukani, pemenang ACER GURARU AWARD 2013

Pak Sukani, pemenang ACER GURARU AWARD 2013

~~~

Sukani. Hanya satu kata itu namanya tanpa embel – embel apapun. Anak Rembang, kota kecil di utara Jawa Tengah. Saya mengenal beliau hari pertama ORBIT (Orientasi dan Bimbingan Terpadu) ketika kami sama – sama diterima sebagai mahasiswa Politeknik Gajah Tunggal, sebuah kampus ikatan dinas yang memberikan beasiswa kuliah gratis dan uang saku selama 3 tahun penuh. Kami pun berada di kelas yang sama, meski dengan dosen bimbingan yang berbeda. Karena Sukani tidak tinggal di asrama seperti saya dan beberapa teman lain, kita hanya berinteraksi lebih banyak di kampus.

Hari demi hari, saya semakin mengenal sosok luar biasa dari sekian banyak anak – anak ‘Spesial’ yang diterima Gajah Tunggal. Sukani sangat tertarik sekali ke dunia pendidikan. Di saat teman – teman yang lain sibuk di asrama dengan gitar atau berkutat dengan mesin, atau nongkrong sambil makan gorengan di halaman asrama, Sukani sudah aktif mengajar privat di lingkungan sekitar kampus. Bahkan juga untuk lokasi yang cukup jauh dari kampus. Modalnya sama seperti mahasiswa yang lain, Sepeda. Setiap malam sepulang dari kampus, Sukani biasanya mengayuh sepedanya untuk hadir ke rumah – rumah dan membantu anak – anak yang kesulitan belajar.

Berbeda dengan saya yang sok sibuk jadi ketua DEMA, Sukani memang tidak terlalu aktif di organisasi kemahasiswaan. Dia lebih memilih menekuni Matematika dan menjadi pengajar privat. Hingga kemudian kami meninggalkan kampus sesaat sebelum tahun ketiga karena sesuatu hal, Saya dan Sukani melanjutkan ke kampus yang sama di Politeknik Bunda Kandung. Sayangnya, saya keburu diterima bekerja di sebuah NGO sehingga akhirnya memutuskan berhenti kuliah di Teknik Mesin. Sedangkan Sukani tetap di kampus tersebut hingga menyelesaikan pendidikan diplomanya. Dari situ sudah jarang bertemu beliau.

Yang saya dengar berikutnya, setelah menamatkan D3 Sukani diterima mengajar di salah sebuah STM di Jakarta Selatan. Tidak heran ketika teman – teman saya yang lain memilih bekerja di bidang teknik, Sukani memilih menjadi Guru, sebuah profesi yang mulia menurut saya, atau mungkin bagi sebagian yang lain, Guru adalah pekerjaan yang biasa yang penghasilannya juga biasa – biasa.

Tapi Guru seperti Sukani, adalah orang yang luar biasa. Sosok guru Hebat dengan segudang prestasi. Saya pernah mengunjungi blognya beberapa tahun silam ketika dia menerbitkan e-book belajar Matematika yang dijual secara online. Waktu itu memang saya mendapatkan linknya langsung dari dia, ketika saya juga mulai aktif nge-blog. Dan kini, bapak satu anak ini sukses dengan portal Matematika Online yang dikembangkannya. Portal yang memberikan inspirasi serta banyak manfaat tidak hanya bagi siswa namun juga guru tersebut, membawanya meraih anugerah Guraru (Guru Era Baru) Awards. Tak tanggung – tanggung, sebagai Juara Pertama *merinding waktu nulis kalimat yang terakhir ini.

Sekali lagi, selamat Su… Semoga Allah mudahkan langkahmu menjadi penyala bagi pendidikan negeri ini. Seperti tagline dari portalmu, Turut Membantu Meningkatkan Kualitas Pendidikan Indonesia Yang Lebih Maju.

2 thoughts on “Guru Era Baru untuk Indonesia Maju | Pak Sukani (Pemenang ACER GURARU 2013) di Mata Saya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *