Jika Ingin Dunia Mengenalmu, maka Menulislah!

By | November 25, 2012

Saat ini saya ingin meluangkan waktu untuk mengikuti kegiatan – kegiatan offline komunitas, mengingat belum pernah saya meluangkan waktu untuk menghadiri acara blogger maupun komunitas online lainnya. Sebelumnya, saya telah mengikuti kegiatan Blogilicious. Dan hari ini 25 November 2012 bertepatan dengan hari guru nasional, saya berkesempatan mengikuti “Pelatihan Guru Menulis dan Peluncuran buku Guru juga Manusia” yang diselenggarakan oleh Ikatan Guru Indonesia (IGI) dan ACER Guraru.

Pelatihan Guru Menulis

Pelatihan Guru Menulis

Awalnya saya mendapatkan informasi kegiatan ini dari twitter. Saya pun langsung mendaftar. Sayangnya menurut Om Jay, sang ketua panitia, kuota 60 orang peserta yang ditargetkan telah terpenuhi. Saya pun dimasukkan ke dalam data cadangan. Saya pikir tak mengapa, meskipun saya yakin saya akan ada disana. Dan benar sehari menjelang hari H, saya mendapatkan sms dari Om Jay untuk mengkonfirmasi kehadiran saya. Tanpa berpikir lama saya pun mengiyakan dan memastikan akan hadir di acara tersebut.

Niat saya besar. Selain ingin mendapatkan materi pelatihan, saya juga ingin berjumpa dengan orang yang selama ini menjadi salah satu inspirator saya dalam menulis, yaitu Bapak Wijaya Kusumah (Lebih dikenal dengan panggilan Om Jay) karena selama ini saya hanya menikmati tulisan beliau di blog saja. Ada juga pak @gurukreatif atau pak Agus Sampurno yang selama ini hanya berinteraksi di twitter saja. Selain mereka berdua, tentu saya ingin berkumpul dengan guru – guru dari berbagai daerah di Indonesia.

Berbekal semangat dan tekad membara *halah, sembari mengantar istri ke kampus saya pun berangkat menuju kampus Universitas Negeri Jakarta (UNJ), tempat dimana kegiatan pelatihan ini berlangsung. Saya terlambat karena ketika memasuki area parkir UNJ jam sudah menunjukkan pukul 08.30. Tapi Alhamdulillah ketika tiba di ruangan, acara baru saja dimulai.

Media Sosial Sahabat Guru

Pak Agus Sampurno (guru SD Global Jaya) membuka materi pertama dengan beredarnya opini di masyarakat bahwa media sosial itu berbahaya. Padahal, jika dimanfaatkan dengan benar media sosial seperti twitter, facebook, dan juga blog sangat berguna bagi proses pendidikan. Karenanya beliau bermaksud mengajak para guru untuk memanfaatkan teknologi khususnya media sosial dalam pembelajaran. Dan saya pun semakin termotivasi untuk rajin menulis di blog seperti yang pak Agus lakukan.

Guru juga Manusia

Don’t jugde the book by its cover. Quotes tersebut menyentil saya hari ini. Awalnya saya mengira materi yang akan dibawakan pak Ukim Komarudin akan biasa – biasa saja. Tapi ternyata lebih dari itu. Dengan santai dan menyenangkan, pak Ukim berbagi pengalaman menulis buku, khususnya buku yang sedang diluncurkan “Guru juga Manusia“. Pengalaman pak Ukim sebagai alumnus UNJ jurusan Bahasa Indonesia mulai dari lulus hingga sukses seperti saat ini ternyata telah menghasilkan banyak buku.

Menulis dan menulis, itulah kuncinya. Karena menulis ibarat rekam jejak, pak Ukim berharap agar kita selalu menulis hal – hal yang baik. Selain itu ternyata menulis juga memperpanjang usia. Kita akan selalu diingat melalui tulisan yang kita buat meskipun nanti kita sudah tiada. Selain itu, Pak Ukim berpesan karena guru itu manusia maka jangan sampai guru hilang sisi kemanusiannya.

Edmodo, Jejaring Sosial Pendidikan

Kalau jaman web dulu Moodle lebih dikenal oleh para pendidik, di era social media seperti saat ini Edmodo bisa menjadi pilihan. Melalui Pak Gatot HP di sesi Ekstra (Karena di rundown acara tidak ada), saya mengenal Edmodo sebagai jejaring sosial yang dapat dijadikan pilihan sebagai media pembelajaran. Pak Gatot menguraikan banyak fitur Edmodo seperti dapat membuat kelas, berbagi materi pelajaran (tidak hanya kepada murid tapi kepada guru bahkan guru sedunia), hingga pengumpulan dan penilaian tugas siswa. Saya pun segera mengunduh aplikasi Edmodo untuk smartphone saya dan berharap suatu saat dapat mengoptimalkannya.

Semua Berawal dari Mimpi

Pak Dedi Dwitagama (Pemenang Acer Guraru Award 2012) adalah seorang kepala sekolah sekaligus trainer, blogger, dan fotografer. Luar biasa. Kata itu yang dapat saya gambarkan tentang beliau. Pak Dedi mengajak semua peserta untuk menjadi kreatif dan memulainya dengan mimpi. Proses kreatif tersebut bisa digali dari hal – hal yang kita sukai, berani memunculkan ide, mengerjakannya segera, senantiasa bersyukur, hingga merayakan sukses yang kita peroleh. Setelah mimpi dan proses kreatif, kita harus berprestasi. Dan dengan mimpi, kreatif, serta berprestasi maka kita akan diperjalankan.

Maka, Mulailah Menulis!

Rasanya tak lengkap jika acara bertajuk Pelatihan Menulis tidak diisi dengan praktek menulis itu sendiri. Di sesi terakhir, kami semua para peserta diminta Om Jay untuk menulis pengalaman hari ini. Dan saya pun menulis tak jauh berbeda dengan tulisan ini. Tak disangka memang kunci menulis itu hanya mulai menulis dan kemudian paksakan. Buktinya, hanya dengan waktu kurang lebih 30 menit para peserta dapat menghasilkan tulisan lebih dari 1 halaman bahkan ada yang sampai 3 halaman. Saya sendiri menulis satu setengah halaman.

Doorprize Buku :-)

Doorprize Buku 🙂

Saya sangat senang bisa mengikuti acara ini. Apalagi di tengah acara saya mendapatkan doorprize sebuah buku dari Om Jay. Senangnya lagi, saya bisa berfoto bersama beliau *Hahaha. Semoga di lain waktu saya bisa tetap mengikuti acara – acara penuh manfaat seperti ini. Akhir kata, menjelang berakhirnya hari ini saya ingin mengucapkan Selamat Hari Guru untuk teman – teman guru se-Indonesia. Mari kita mengenalkan diri kita sebagai Guru yang Menginspirasi dunia dengan Menulis.

 

sumber foto :

kompasiana.com/wijayalabs

instagram.com/bangsaid

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *