Beberapa hari terakhir inj, Indonesia dipenuhi dengan demonstrasi dimana-mana. Tak tanggung- tanggung demonstrasi berjalan hampir satu minggu. Berbagai elemen masyarakat turun ke jalan, mulai dari buruh sampai mahasiswa yang memang doyan berdemonstrasi.
Dan BBM (Bahan Bakar Minyak) pun tak jadi naik (sebenarnya hanya ditunda). Tapi kerugian besar baik materil maupun non materil sudah didapatkan.
Tercatat korban luka-luka dari demonstran juga para petugas yang berjaga di lapangan. Pagar pembatas TOL hancur. Bahkan di beberapa daerah banyak jalanan rusak karena para demonstran membakar ban bekas di jalan raya. Itu belum termasuk pengrusakan fasilitas umum seperti pos polisi juga terganggunya aktifitas masyarakat karena banyak jalan yang diblokir.
Saya hanya mengelus dada. Pemimpin negeri ini malah baru berbicara sehari setelah aksi unjuk rasa memanas. Ahh… Serba lelet (Saya membayangkan Barrack Obama yang berjalan tegap dan gesit menaiki Air Force One – nya).
Bukan saya tidak setuju dengan demonstrasi. Saya hanya tidak suka caranya. Tak bisakah kita berunjuk rasa sambil tetap menjaga fasilitas umum yang ada? Tak bisakah kita menyampaikan aspirasi tanpa mengganggu ketenteraman masyarakat umum?
Rasanya wajar jika para orang tua di kampung lebih merindukan jaman kepemimpinan Pak Harto. Damai, tenteram, dan sejahtera, menurut mereka. Oh Indonesia, bisakah kita hidup damai di dalamnya?
Sumber Foto : Vivanews.com & AntaraNews.com
buah dari permainan politik.. ujung-ujung nya rakyat ama aparat berhadapan
kalau kata pemuda indonesia " demo itu kalo ngak anarki ngak asik "
Menyulut gejolak huru-hara… Sulit berdamai kalu sudah begini.
Apapun yang terjadi, kita harus tetap makan 😀
Yang lagi duduk pada tepuk tangan. Bahkan hanya nonton tivi 🙁
Brarti Pemudanya 'Rusak' 🙂
Ya, harus tetap makan 😀
itulah paradigma yang perlu dibetulkan, jaman pak harto Itu menyimpan banyak misteri yang akhirnya menjadi demo besar-besaran di tahun itu. Demo boleh saja dilakukan, hanya saja aksinya yang anarkis itu yang tidak mengenakkan orang yang tidak berdosa.
Entahlah mba. Para orang tua sepertinya beranggapan seperti itu.
Soal demo saya juga benci anarkismenya
Indonesia Damai? seharusnya bisa. Jika kemudian terjadi anarkis pada saat demo, itu karena yang demo belum intelek dan mudah terprovokasi oleh 'yang tidak kasat mata'
@Reyzha, Lek orang mangan yo modar Om…
suatu hari nanti, pasti Ind damai.. Aamiin, harus tetap optimis kan 🙂
bisa kok mas, saya tetap percaya suatu hari indonesia akan makmur dan damai 🙂
Yang tidak kasat mata itu gimana Pak 😀
Amiin… Yaps, OPTIMIS
Amiin… Mudah2an ya
Yang demo-demo anarkis itu lebih pantas dipanggil "goblok" daripada dipanggil "demonstran"
Ya saya yakin Indonesia bisa damai. Untuk yang demo anarkis ini padahal cuma sebagian aja orangnya alias oknum tapi seolah-olah mereka mengatas namakan rakyat banyak, ini yang miris kalo menurut saya.
Hehehe, begitulah
Begitu ya? Oknum yang disetir demi kepentingan politis 🙁
Intinya sih kita lagi menunggu sosok pemimpin yang tegas 🙁
Begitulah 🙂
Iya, saya setuju. Tapi bersyukur juga sih, negri kita bukan negri konflik kayak negara-negara Afrika dan beberapa negara Timur Tengah, yang cari damai buat ngelakuin kegiatan harian seperti sekolah dan kerja aja susah. Konflik rakyat biasa kayak demonstrasi gini, mungkin bisa diredam dengan penyuluhan warga atau dengan badan hukum yang tegas memberi batasan…
Tetap msh ada yg bisa disyukuri ya
Sedikit dikit demo dan dimana pun juga demo, bisakah segala sesuatunya kita selesaikan tanpa melalui sebuah demo ?? demo bukan satu2nya cara apalagi demo yang bersifat mengganggu ketertiban dan ketentraman umum 🙁
Sangat Şέ³tûĵÛüú˘…….!!!!