Menjadi Guru

By | April 5, 2011

Guru

Sepertinya aku sudah tidak update blog lama sekali. Sedih rasanya blog ini seperti kehilangan tuannya. Pasalnya saya mulai disibukkan dengan aktivitas baru di sekolah. Lho, sekolah? Iya kawan – kawan. Saya memang tidak memberikan bocoran bahwa telah resign dari kerjaan sebagai sofware engineer di Perusahaan lama. Dan saat ini saya kalau boleh dibilang cari peruntungan pengalaman baru sebagai tenaga pendidik.

Beralih menjadi guru bukan tanpa alasan. Pertama sih, saya hanya mencari waktu yang lebih longgar lantaran dua bulan ke depan Mei – Juni saya akan Kerja Praktek (KP). Entah di mana, yang pasti karena skripsi saya nanti Insya Allah akan membuat aplikasi untuk kampus, saya berharap bisa Kerja Praktek di kampus. Tapi masih tergantung kepala program studi (kaprodi) meskipun dengan IPK 3,57 tidak serta merta saya bisa KP di kampus sendiri. Saya juga berharap dengan menjadi Guru yang hanya aktif bekerja di sekolah setengah hari, saya memiliki waktu lebih banyak juga untuk penyusunan skripsi kedepan.

Kedua, ketertarikan saya kepada dunia pendidikan memang besar. Sekalipun saya berprofesi sebagai sofware engineer tadinya, saya juga mengajar di sebuah lembaga kursus yang saya kelola dengan teman – teman saya di daerah Karawaci. Saya juga punya cita – cita ingin memiliki sebuah lembaga pendidikan teknologi informasi terdepan berbasis akhlak islami dan penguasaan bahasa asing di kampung halaman, mengingat di sana hanya baru ada satu Sekolah Tinggi di bidang pengembangan Teknologi Informasi. Dan lembaga kursus yang saya kelola, harapannya dapat menjadi cikal bakal cita – cita saya tersebut.

Ketiga, saya seolah mendapatkan sesuatu yang lebih saat menjadi guru. Selain bisa berbagi ilmu pengetahuan dan keterampilan yang saya punya, saya merasa “puas” saat melihat anak – anak yang saya didik mampu menjadi lebih baik dari saya. Sungguh luar biasa.

Saya juga dituntut tampil “perfect” di hadapan mereka yang saya didik. Terlebih di sekolah islam dimana akhlak islami menjadi tuntutan semua komponen di dalamnya. Saya pun menjelma menjadi seseorang yang harus mampu memberikan teladan juga dalam hal tutur kata, tingkah laku, serta ibadah. Meskipun baru dua pekan, saya malu dengan hafalan Qur’an saya yang masih kalah dengan anak – anak. Itu salah satu contohnya. Tapi yang utama, saya harus mampu memberikan motivasi kepada mereka mengapa kita harus senantiasa belajar.

Jangan tanya urusan materi. Mungkin penghasilan yang saya dapat sebelumnya jauh berlipat dibandingkan yang akan saya peroleh nanti. Ahh… saya pikir itu hanya materi. Soal keikhlasan dan manfaat tentu Tuhan lebih tahu jawabannya :-). Inilah jawaban saya saat ketua yayasan tempat saya mengajar sekarang bertanya : “Mengapa kamu menjadi guru? Bukankah secara materi kamu sudah mapan sebelumnya?”

sumber gambar : klik langsung gambarnya 😉

14 thoughts on “Menjadi Guru

  1. bangsaid

    Jadi dosen juga Guru Den.
    Saya juga bimbang malah sekarang dapat tawaran dari kampus untuk jadi Asdos di Lab Programming. Blom lagi tawaran beasiswa untuk lanjut S2 disitu.

    Padahal kan pengen nyusul Deny ke Jerman 😀

    Reply
  2. Agus Bin Ngatimin

    Mantab gan…
    Ane dukung 200%, sapa tahu nanti q jg bisa ikut jejak sampean.
    Menyalurkan hobi, u/ mengajar.
    Tp klo dlm cari materi, q da cita2 laen.

    Reply
  3. bangsaid

    Heheh, Gus kalo kita mencintai pekerjaan itu seolah tiada beban.
    Emang Agus pengen punya usaha apa?

    Oya, bantuin nyari Investor buat El-Fath donk 😀

    Reply
  4. Kaget

    Cita2 nya mulia banget. Saya dari dulu ditawarin jadi guru malah ngga mau :thumbup:

    Reply
  5. Agus Bin Ngatimin

    Tepat sekali, klo dah suka seberat pa pun kan trasa ringan.

    Q pengen bikin lapangan futsal, sama toko sembako, sama kolam renang umum, sama pom bensin klo bisa.

    Boleh ja, bantuin nyari investor, tp ajarin dulu gmn caranya. Q lom pengalaman di bidang tu…

    Reply
  6. bangsaid

    Wow, Great Ideal! Keren Gus. Mulai dari yang kira2 mudah direalisasikan. Oya, aku Bimbel jln sendiri sekarang. Ga di bawah RZ lagi.
    Untuk Investor paling nyariin Channel aja. Business Plan aku udah siapin

    Reply
  7. faj

    waaaaahhh keren bang..!!!
    jiwa sosial abang emang tinggi 😀
    ini pembuktian yg kedua stlh yg pertama…
    ^_^
    yg pertama itu wkt di RZI.. 😀

    Reply

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *