Pulau Pelepas, Wisata Sejarah di Tengah Laut

By | March 4, 2011
Pulau Pelepas

Pulau Pelepas

Tak banyak masyarakat Bangka Belitung yang mengenal nama Pulau Pelepas. Apalagi saya yang sudah lama tidak tinggal di sana. Tapi, ketika disebut nama Pulau Lampu tentu banyak yang tahu. Begitulah, sebagian besar masyarakat Bangka mengenal Pulau Pelepas dengan nama Pulau Lampu lantaran dari pulau tersebut terpancar cahaya lampu sebagai penerangan bagi pelayaran di Selat Bangka, laut yang terletak di antara pulau Bangka dan Sumatera.

Cahaya lampu tersebut berasal dari sebuah mercusuar kuno yang telah ada sejak jaman pemerintahan kolonial Belanda. Tidak ada yang tahu kapan mercusuar ini dibangun. Data yang diperoleh dari bangunan yang dinamakan Mercusuar H.M. Koningin Wilhelmina ini bahwa ia pernah dipugar pada tahun 1893. Itu yang terpampang pada plakat besi yang menggantung di pintu Mercusuar.

Tinggi Mercusuar ini sekitar 50 meter. Dari puncaknya kita dapat melihat pemandangan laut yang luar biasa, keindahan pulau – pulau lain disekitarnya, juga memandang Pulau Bangka di seberang. Untuk menjangkau pulau ini, dibutuhkan sekitar setengah jam dari dermaga desa Tanjung Tedung dengan menggunakan perahu motor milik nelayan setempat. Desa ini terletak di kecamatan Sungai Selan, Kabupaten Bangka Tengah,  sekitar 1,5-2 jam perjalanan dari Ibu Kota Propinsi Kep. Bangka Belitung, Pangkalpinang.

Pulau ini masih sangat alami, karena memang dikategorikan sebagai pulau tak berpenghuni. Hanya ada 5 orang yang mendedikasikan diri untuk tinggal di sana. Merekalah yang bertanggung jawab atas Mercusuar. Saat ini, sejak adanya sistem GPS, fungsi mercusuar seolah tergantikan. Padahal jangkauan lampu sorot dari Mercusuar di Pulau Pelepas mencapai 16 mil atau sekitar 30 km.

Pulau Pelepas dan mercusuarnya menjadi daya tarik wisata tersendiri. Meskipun demikian, pemerintah setempat belum mengeksplorasinya dengan baik. Masyarakat yang ingin berkunjung ke pulau ini harus pintar – pintar menawar harga carteran perahu motor warga Tanjung Tedung. Biasanya, pulau ini ramai dikunjungi saat musim lebaran. Meskipun demikian, pulau ini sering dijadikan tempat beristirahat nelayan yang menangkap ikan di sekitar pulau tersebut.

sumber gambar : infobangka.com dan kompas.com

http://lh4.ggpht.com/_Xnkq4B3oW70/StSlrd2GnPI/AAAAAAAAAdk/22iqXn9Ln6w/s1600/pulaulampu%5B3%5D.jpg

10 thoughts on “Pulau Pelepas, Wisata Sejarah di Tengah Laut

  1. ami mustafa

    bang, minta ijin copas artikelnya ya. untuk buku kenangan kobahash, buku untuk kalangan sendiri kok, non profit.sumber tetap ane tampilkan, bang.

    (maribelajarmenghargaikaryaoranglain)

    Reply
  2. budi

    Lah….mati ku,bareng ge kami tiap taon ke sanen tros…

    Reply

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *