Bedakan MLM dengan Piramid dan Binary

By | February 2, 2011

Yang tidak setuju monggo.. Kasih komentar dengan argumentasi ya. Hehehe… Sengaja di awal saya sampaikan terlebih dahulu karena saya ingin menulis sesuatu yang mungkin kontroversial, MLM (Multilevel Marketing).orang-kaya[1]

Beberapa hari ini saya kembali menjadi “bulan – bulanan” penggiat MLM “dadakan” yang ingin menggaet saya untuk bergabung pada bisnis jaringan yang dia ikuti. Kenapa saya bilang dadakan? karena orang ini baru saja ikut MLM tersebut dan gencar sekali berpromosi. Dalam hati saya ngomong, “Ah.. maklum baru bergabung. Jadi lagi semangat – semangatnya. Tunggu aja sebulan dua bulan kedepan.” 🙂

Saya bukan apatis sama MLM, tapi memang kebanyakan MLM di Indonesia ini menurut saya tidak layak disebut MLM. Contohnya saja Apa yang ditawarkan oleh teman saya ini meskipun dia tidak mau menyebut bisnis cairan lebah yang dia ikuti sebagai MLM. Menurutnya ini merupakan bisnis Investasi dan Aset. Entah dari mana dia mendapatkan definisi itu.

Ketika dia menyebut produk, saya sudah hafal bahkan dengan Perusahaan yang dulu berafiliasi dengan Malaysia namun sekarang bermitra dengan sebuah perusahaan Australia. Tahun 2006 lalu saya sudah pernah ditawarkan bisnis ini dan saya putuskan tidak mengikutinya. Saya memang dulu aktif mengikuti bisnis MLM. Tapi MLM Murni, bukan bisnis jaringan tak jelas semacam money game.

Apa itu MLM Murni? MLM yang memang menjalankan prinsip dan metode penjualan Langsung. Istilah MLM murni ini biasanya digunakan oleh pelaku MLM untuk membedakannya dengan sistem binary yang ternyata banyak diadopsi oleh MLM – MLM baru. Lebih jelas lagi kunjungi website Asosiasi Penjualan Langsung Indonesia (APLI).

Saya ingat saat kuliah dulu, di kampus saya ramai sekali dengan MLM Voucher Pulsa yang menggunakan prinsip Binary. Tapi saya tidak tertarik sekalipun dosen saya banyak yang mengikuti. Saya lebih tertarik dengan bisnis dari V-Net (sama MLM Pulsa juga) yang malah setiap bulan diharuskan mengisi pulsa (istilah MLM namanya tupo atau Tutup Poin). Karena bagi saya justru MLM ini seharusnya Bisnis yang murni dihitung dari Omset (penjualan) pada bulan berjalan.

Ini tentu berbeda dengan bisnis Binary kebanyakan yang memberikan bonus hanya dari banyaknya orang yang mendaftar pada jaringan kita. Makanya muncul kemudian sebutan bahwa bisnis Binary ini tak lain adalah money game (Meskipun ditentang oleh pelakunya). Kenapa muncul pendapat seperti itu? Karena tak lain di bisnis binary bonus ditentukan dari posisi bukan didapat dari Omset. Jika salah menempatkan downline (istilah orang yang kita rekrut) maka bonus tidak akan keluar. Disinilah letak permainan uang (money game) tersebut.

Dan dari bisnis binary ini yang tidak masuk di hati saya adalah “Mental Rakus” hanya gara – gara ingin ber-omset banyak akhirnya membeli paket distributor sebanyak banyaknya. Misalnya 3, 5 atau 7 paket (Kavling, bahasa mereknya nya). Ini yang biasanya ditawarkan oleh sistem binary. Bahkan bapak yang memprospek saya ini dengan gamblang menyatakan bahwa harus beli 7 paket kalau kepengen untung banyak. Nah lho, jelas sekali bukan kalau penghasilan kita hanya didapat dari merekrut dan merekrut.

bedah-sistem-binary-2[1]

Padahal salah satu perusahaan yang menerapkan sistem Binary ini dengan jelas memberikan peringatan kepada membernya bahwa sistem mereka bukan Investasi, jadi tidak diharuskan membeli 3, 5, 7, atau banyak paket. Menurut saya, yang berinisitif inilah yang kemudian merusak sistem yang sudah bagus dirancang oleh Perusahaan.

Oya, saya tidak menyebut semua bisnis binary tidak baik. Karena sebenarnya ketika kita merasakan manfaat dari Produk yang dijual, tidak jadi masalah. Yang menjadi masalah itu yang mental ingin cepat kaya kemudian menjadikan bisnis MLM sebagai bisnis perekrutan bukan bisnis yang didasari pada transaksi bisnis umumnya seperti penjualan produk.

Berbeda pastinya dengan MLM Murni (saya jadi pakai istilah orang MLM nih) yang menekankan pada penjualan produknya yang juga beragam dan tidak hanya 1 produk. Sophie Paris (d/h Sophie Martin) misalnya, keuntungan member selain didapat dari merekrut member lain juga dari hasil penjualan di bulan berjalan. Selain itu, pastinya member mendapatkan harga yang lebih murah karena berlaku potongan khusus untuk semua produk. Istilahnya kita membeli harga modal.

Ada juga Tianshi, produk kesehatan. MLM ini menurut saya termasuk ke dalam MLM Murni tadi. Karena selain produknya bermanfaat dan juga pilihannya banyak, juga untuk jenjang karir disana tidak hanya ditentukan oleh merekrut dan merekrut saja, tapi pembinaan jaringan. Jadi wajar jika kemudian ada downline yang berpenghasilan lebih tinggi dari pada Upline (istilah yang merekrut).

Masih banyak lagi MLM Murni lainnya, seperti IFA, K-Link, Oriflame, dll.

Intinya begini, saya sudah langsung menjaga jarak jika ada yang menawarkan bisnis jaringan dengan sistem Binary. Toh, buktinya dosen – dosen saya yang ikut bisnis Binary pulsa itu ngga ada juga yang kaya. Masih mendingan teman saya yang berjualan buka Bimbel yang sekarang sudah memiliki 3 cabang.

Untuk teman – teman yang baru akan bergabung di Bisnis MLM berikut masukan dari saya :

  1. Pilih MLM yang benar – benar murni menjalankan prinsip penjualan langsung. Untuk lebih jelas bisa berkunjung ke web Asosiasi penjuualan Langsung www.apli.or.id
  2. Ubah cara pandang ingin cepat – cepat kaya. Pada dasarnya Bisnis MLM juga butuh kerja keras. Tidak ada kerja instan. Jadi jangan berharap 1 bulan bergabung sudah bisa sukses. Jalanin saja dengan sungguh sungguh satu atau dua tahun. Baru lihat hasilnya.
  3. MLM Murni juga tidak diharuskan merekrut member/distributor sebanyak – banyaknya (Seperti pada sistem binary yang mengedepankan beli paket sebanyak – banyaknya). Tapi carilah customer (Pengguna produk) sebanyak mungkin.
  4. Harus sering bergaul dengan orang – orang yang berkecimpung pada bidang yang sama (Bisnis Jaringan). Sering ikut presentasi biar semangatnya tidak menurun (Pengalaman pribadi yg malas akhirnya berhenti begitu saja).

Mengenai MLM yang saya sebutkan di atas (Vnet, Tianshi, Sophie Martin) saya hanya ikut di Vnet dan Sophie Martin. Itu karena saya memang membutuhkan produknya. Sedangkan Tianshi, hanya ayah saya
yang ikut. Jadi tidak bermaksud saya menjelekkan yang lain kemudian membagus – baguskan yang tiga ini. Selama MLM tersebut menjalankan prinsip MLM murni, semuanya bagus. Tinggal keseriusan kita untuk mendalaminya.

Sekian, semoga bermanfaat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *