Syukuri Apa yang Ada, Karena Hidup adalah Anugerah

By | October 19, 2010
Siapa bilang jalan – jalan ke Mal ngga ada manfaatnya? Menurut saya apapun yang dilakukan dengan ikhlas pasti ada manfaatnya. Hehe *maksa.
Kemarin Minggu saya jalan – jalan ke Lippo Karawaci sekitar jam setengah 2 sore akibat tempat kursus masih ditutup karena memang jam mengajar saya di Kursus harusnya jam 4. Sedangkan yang jaga tempat tersebut hari itu ada pembinaan anak asuh Rumah Zakat di masjid terdekat.
Niatnya memang sudah kepengen dari hari jum’at. Sayangnya baru kesampean hari minggunya. Tadinya malah ngga kepengen ke Lippo karena pagi sudah jalan – jalan ke Gramedia Teras Kota sama adik. Plus mentraktir dia makan siang di Es Teller 77. Udah gitu nih anak ngelunjak ngabisin duit di dompet dengan ngajak nonton di Blitzmegaplex. Untunglah semua film di Blitz cukup lama, sehingga dia membatalkan niatnya karena jam 3 sudah harus ada di asrama sekolah lagi.
Balik ke Lippo, saya akhirnya ke toko software bajakan. Hehehe…. Niatnya mencari Oracle karena Laptop baru ini belum diinstal aplikasi database penunjang kerjaan saya di kantor. Seperti biasa, DVD dijual seharga 30rb rupiah dengan promo saat ini “beli satu bonus satu CD”. Keliling – keliling di satu toko ngga nemu, akhirnya saya minta bantuan mba – mba SPG nya untuk mencarikan DVD yang saya pengen.
Disinilah hal menarik yang saya dapat. Sebelumnya, mba yang kemarin nolongin, saya mohon maaf sudah mengganggu makan siangnya. Dia dengan sigap melayani saya mencarikan apa yang saya mau hingga semuanya dapat dan dengan ikhlas meninggalkan makan siang dengan lauk apa adanya. Saya tertegun melihat menunya, berpikir nafsu makan saya ngga akan bangkit dengan menu seperti itu.

Saya jadi sadar, selama ini saya bahkan orang yang paling sering mengeluh soal makan siang kantor yang sudah ditiadakan sehingga membuat saya harus capek – capek keluar Gedung mencari makan. Apalagi kalau tugas kantor sedang banyak – banyaknya termasuk deadline dari atasan yang tak kunjung berujung. Astaghfirullah…. Semoga dumelan saya – saya yang kemarin tidak menjadikan saya kufur Nikmat.

Kalau dipikir – pikir, kerjaan kita sekarang adalah modal masa depan kita nanti. Kalau kita serius dan tekun, ya pasti sukses yang akan dituai. Toh, mengeluh juga tidak menyelesaikan masalah.
Belajar dari Mba SPG, seberapa besar sih gaji mereka? Bukan saya sombong, paling separuh gaji saya saja tidak. Lantas, kenapa saya harus mengeluh soal kerjaan sementara Mba tersebut dengan sepenuh hati melayani saya juga keluhan – keluhan pelanggan lain soal DVD atau CD yang rusak. Ke scoop yang lebih luas lagi, betapa di luar sana masih banyak yang sibuk membeli koran Kompas Sabtu, langganan email alert JobsDB dan Jobstreet, mengirim email lamaran, bahkan ada yang sampai membayar puluhan juta demi diterima bekerja.
Pastinya jadi ingat lagu d’Masiv “Jangan Menyerah Syukuri Apa yang ada”, karena hidup ini adalah Anugerah. Bukankah Al-Qur’an menjanjikan ditambahkannya nikmat Tuhan kalau kita bersyukur ?

2 thoughts on “Syukuri Apa yang Ada, Karena Hidup adalah Anugerah

  1. Bang Said

    Hahaha…Masa Mba Is mau disamain sama Mba2 SPG penghasilannya… :))Boleh lah kapan2 kita maen ke Pizzaz Hut depan Detik Com

    Reply

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *