Tidak Hanya Perkembangan Psikologis, Guru Harus Memahami Fisik Anak

By | August 31, 2023

Pagi itu whatsapp saya memunculkan notifikasi pesan pribadi dari salah seorang teman guru. Setelah dibuka, isinya lebih ke curhat dan bertanya bagaimana menangani siswa yang makannya lelet (baca : lambat). Setelah bertanya balik, saya tahu maksudnya lelet itu sudah ke tahap dimana waktu makan yang seharusnya tidak lebih dari 30 menit, harus mundur karena menunggu salah satu muridnya yang membutuhkan waktu lama untuk makan. Akibatnya anak-anak terlambat mengikuti kegiatan pembelajaran selanjutnya (setelah makan siang dan shalat).

Untuk mengetahui akar masalahnya, saya minta teman saya tersebut untuk melakukan observasi. Selain mencatat lama waktu makan siang setiap harinya, saya memintanya untuk mengamati gigi-geliginya sang anak. 3 (tiga) hari kemudian dia menghubungi saya kembali dan benar saja ternyata ada masalah dengan gigi anak. Giginya karies. Tidak hanya bagian gigi geraham yang berlubang, gigi seri dan gigi taringnya pun kebanyakan keropos dan menghitam.

Ilustrasi : Anak sulilt fokus ketika belajar

Dari sini kita bisa menemukan sumber permasalahannya. Dengan gigi-geligi yang karies tentu akan menyulitkan proses makan anak. Wajar saja jika makannya jadi terlambat atau lebih lama dibandingkan dengan teman-teman lain. Saya menyarankan teman untuk bekerjasama dengan orang tua agar anak dibawa ke dokter gigi. Dokter gigi akan memberikan treatmen yang tepat terhadap permasalahan giginya. Adapun untuk teman saya, saya memintanya bekerjasama dengan guru lain di kelas tersebut untuk membuatkan program individual sebagai bentuk diferensiasi proses dalam pembelajaran sehingga anak lain tetap bisa belajar tepat waktu, sang anak yang bermasalah juga tetap bisa diterima guru dan teman-temannya di kelas.

Baca Juga : Inilah 10 Karakter Guru Profesional

Pentingnya Guru Mehamami 11 Sistem Tubuh Anak

Begitulah peran guru. Guru tidak hanya fokus mengurus kognitif (baca : otak) anak. Guru juga perlu belajar 11 sistem tubuh manusia. Pengetahuan tentang tubuh manusia baik secara organ maupun fungsinya, akan membantu guru menemukan akar masalah dalam proses pembelajaran di kelasnya. Sehingga guru tidak mudah menghakimi anak sebagai anak yang lelet, lambat, malas, bodoh, dan banyak stereotype negatif lainnya.

Misalnya ketika menemukan siswa yang bermasalah dalam tingkat kefokusan. Di kelas saya pernah menemukan siswa yang kurang fokus ketika belajar dan berdiskusi. Sang anak terlihat banyak diam dan seperti sedang menahan sesuatu. Sempat ditanya apakah ada masalah psikologis atau ketidaknyamanan dengan guru, teman, atau lingkungannya. Tapi ternyata setelah dilakukan observasi lebih lanjut, sang anak menjadi tidak fokus karena sibuk menggaruk bagian betis dan pahanya serta menahan gatal di beberapa area tubuhnya. Akhirnya ketahuan bahwa sang anak mengidap scabies. Setelah mengetahui akar masalahnya dan bekerjasama dengan orang tua untuk mengobati penyakit tersebut, sang anak sekarang menjadi lebih fokus mendengarkan dan berdiskusi di kelas.

Kasus lain ketika menemukan anak yang bermasalah dalam belajar. Setiap mata pelajaran nilainya kurang. Anak ini seperti tidak memahami apa yang sudah dijelaskan guru maupun temannya. Guru pun sudah berusaha memberikan pijakan secara individual ketika anak belajar di kelas. Setelah diobservasi lebih lanjut, ternyata serumen di telinga anak sudah menggumpal dan memadat. Bahkan menurut pengakuan anak, pernah keluar cairan di telinganya. Orang tua ketika dipanggil dan dijelaskan kondisi anaknya, mengaku terkejut yang mengindikasikan bahwa orang tua tidak tahu permasalahan yang terjadi pada anaknya. Jadi bagaimana sang anak bisa memahami penjelasan guru, jika suara-suara yang ditangkap telinganya tidak sampai ke pusat saraf pendengaran di otak.

Oleh karena itu, penting bagi guru memilliki pengetahuan tetang sistem tubuh manusia. Dengannya, guru bisa memiliki bekal untuk melakukan observasi terhadap fisik anak. Sehingga guru bisa menentukan akar masalah sebenarnya yan terjadi pada anak di kelas, bukan terburu-buru menghakimi mereka sebagai anak yang malas dan bodoh.

Bagaimana Agar Guru Memahami Fisik Anak ?

Baca juga : Skill “Making Connection” dan Bekal Hidup Anak

Mengingat besarnya manfaat memiliki pemahaman tentang tubuh anak bagi guru, sudah seharusnya para guru membekali diri dengan hal ini. Beberapa tips berikut bisa dilakukan agar guru memahami anak tidak hanya secara mental tapi juga fisik sehingga bisa menentukan akar masalah yang terjadi pada murid-muridnya :

11 Sistem Tubuh Manusia yang Harus dipelajari Guru
  • Buat forum diskusi guru di sekolah. Forum diskusi bisa dalam satu fase belajar atau lintas tingkatan dan fase belajar. Diskusikan setiap temuan masalah dengan tim guru lainnya.
  • Lakukan observasi fisik anak. Selain melakukan asesmen terhadap pembelajaran anak, guru perlu melakukan pengamatan terhadap fisik dan bahasa tubuh (gerak-gerik) siswanya. Catatlah di dalam lembar observasi atau buku untuk kemudian data tersebut dibawa ke forum guru agar bisa dibahas.
  • Bekerjasamalah dengan tim Medis. Sekolah wajib bekerjasama dengan pusat kesehatan atau dokter. Beruntung jika di sekolah juga ada dokternya. Undang tim medis untuk melakukan screening secara berkala (misalnya setiap semester). Minta juga pelatihan atau training bagi guru kepada tim medis.
  • Jangan lupa untuk selalu terhubung dengan Orang Tua. Sebagus apapun program di sekolah, tanpa peran dan kerjasama dengan orang tua, anak tidak akan berkembang secara maksimal. Jika teman guru sudah melakuan diskusi dan menemukan solusi, ajak orang tua bekerja sama dalam menyelesaikan masalah yang terjadi pada fisik anak. Bila perlu lakukan asesmen terhadap program yang dilakukan orang tua di rumah.
  • Belajar, belajar, dan belajar. Guru adalah profesi yang tidak boleh berhenti belajar. Luangkan waktu untuk membaca buku-buku tidak hanya buku bertema pendidikan, tapi juga buku bertema kesehatan. Ikuti seminar atau webinar kesehatan anak yang sering diselenggarakan oleh komunitas dokter atau oleh klinik dan rumah sakit.

Demikianlah pentingnya guru memahami 11 sistem tubuh manusia dan program agar memiliki pemahaman terhadap hal itu. Karena seperti yang tercantum dalam tujuan pendidikan nasional bahwa mendidik anak tidak hanya untuk membuat mereka menjadi generasi yang bertaqwa, pandai, dan kreatif namun juga menjadikan anak-anak Indonesia sebagai generasi yang sehat.

Selamat mencoba bapak-ibu guru hebat….

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *