Perjuangan Punya Rumah Sendiri

By | January 9, 2021

Tahun 2016 lalu setelah serah terima kunci dari developer, kami memutuskan untuk segera menempati rumah baru. Yah lumayan mengirit biaya sewa kontrakan daripada harus membayar double, cicilan rumah dan biaya sewa. Sebenarnya serah terima kunci sudah dilakukan sejak akhir tahun 2015. Namun karena kami baru bisa membangun dapur sederhana, kepindahan pun baru bisa dilakukan pertengahan tahun.

Ingat sekali saya ketika pindah ke rumah baru. Malam 1 Ramadhan, setelah tarawih di musholla dekat kontrakan, kami beberes barang-barang untuk diangkut menggunakan mobil pick up menuju perumahan baru di pelosok Tangerang yang jaraknya sekira 14 kilometer. Akan tetapi yang namanya di Kota ya jarak segitu tetap harus ditempuh 30-40 menit dengan menggunakan Mobil. Alhasil kami baru tiba di rumah sudah tengah malam menjelang sahur.

baca juga : Mimpi Punya Rumah Sendiri

Indahnya Punya Rumah Sendiri Pasca Pernikahan

Untuk keluarga baru dan kecil seperti kami, punya rumah adalah sebuah keberkahan sekaligus kebahagiaan. Apalagi perjuangan membayar cicilan DP yang tiga kali gaji seorang guru di sekolah swasta, tentu sangat berat. Qadarullah tahun 2014 ketika mulai hunting rumah, Allah menakdirkan saya bekerjasama dengan salah satu marketplace yang sedang naik daun kurang lebih satu tahun lamanya. Sebagai freelance blogger, saya mendaptkan job yang lumayan untuk tambahan biaya DP rumah. Bahkan kalau dihitung, fee kerjasama ini malah lebih besar dari pada gaji guru yang saya terima. Ini ditambahkan lagi penghasilan dari mengajar privat.

Lima bulan mencicil, akhirnya uang muka rumah lunas dan sebulan kemudian kami menandatangai KPR di sebuah Bank yang sudah terkenal memberikan bantuan kredit kepemilikan rumah subsidi. Bulan berikutnya, serah terima kunci dilakukan.

Sebuah keberkahan punya rumah sendiri

Tentu perasaan saya dan istri sangat bahagia ketika memegang kunci dan membuka pintu untuk pertama kalinya. Ya Allah, akhirnya punya rumah sendiri. Sempat terbersit di pikiran, kenapa dulu saat membujang saya tidak kepikiran untuk mulai membeli rumah ya. Sehingga ketika berkeluarga sudah jauh lebih siap. Padahal dulu ketika masih bekerja di perusahaan IT, gaji saya empat kali lipat dari gaji awal yang diterima ketika memutuskan menjadi guru. Dan saat itu saya masih sendiri. Entah kenapa malah jauh lebih boros. Yang saya ingat, tabungan dari gaji di perusahaan yang saya sisihkan tiap bulan selama 2 tahun bekerja hanya cukup membeli sebuah smartphone android dan laptop saja. Berarti fixed saya cukup boros saat itu.

Penyesalan memang selalu terjadi belakangan. Maka setelah menikah, saya mulai berhemat dan mengatur pengeluaran. Tetap menabung untuk bisa membeli rumah juga persiapan pendidikan anak kelak.

Perjuangannya Tak Berhenti Setelah Punya Rumah

Apakah setelah punya rumah masalah selesai? Ternyata tidak. Ketika akan membangun dapur sederhana, air menjadi kebutuhan utama. Pun begitu nanti setelah ditempati. Beruntungnya developer memberikan bonus mesin pompa air berikut sumurnya. Sayangnya karena sumurnya tidak begitu dalam, kualitas air yang keluar pun kurang bagus. Apalagi setelah disedot lebih dari 10 menit, air malah berhenti keluar.

Air adalah kebutuhan utama rumah tangga

Meskipun demikian, air dari sumur bonus developer tersebut masih cukup untuk dipakai tukang membangun dapur. Sayangnya saat pindah, air tersebut sangat tidak cukup untuk keluarga kecil kami yang terdiri dari 3 orang. Apalagi yang namanya bayi, kebutuhan air untuk mencuci pakaian dan mandi cukup banyak.

Baca Juga : Kesalahan Yang Harus Kamu Hidari Saat Beli Rumah Murah Pertama Kali

Perjuangan Mendapatkan Air Sebagai Kebutuhan Utama

Bermodal inisiatif tetangga yang bernasib sama, kami sepakat membangun sumur pompa air berbasis satelit untuk dua blok kami saja. Sampai disini pun masalah belum selesai karena kualitas air masih kurang bagus. Hanya cukup untuk mandi dan cuci saja. Bahkan kontraktor awal yang kami sewa untuk membangun sumur malah kabur begitu saja sehingga kami harus mencari kontraktor baru. Padahal uang sudah habis banyak.

Alhamdulillah kontraktor baru ini cukup bertanggung jawab. Selain membuatkan sumur baru, mereka juga menggunakan bahan peralatan yang bagus salah satunya pipa air. Dengan kontraktor pertama, kami diberikan pipa air yang kurang bagus. Sehingga saat akan diangkat, pipa malah pecah, bengkok, bahkan tenggelam. Pipa air yang direkomendasikan oleh kontraktor baru ini adalah Rucika.

Jujur sebagai orang yang tidak update dengan hal ini, saya baru mendengar soal Rucika. Kalau pipa air yang sering saya dengar di televisi ya yang tagline-nya “Air mengalir sampai jauh” itu. Makanya instalasi air di rumah saya pun pakai pipa tersebut.

Tapi ternyata menurut pimpinan proyek yang baru, pipa air Rucika termasuk yang terbaik di kelasnya. Pipa air yang diproduksi oleh PT. Wahana Duta Jaya Rucika ini sudah ada sejak tahun 1973 dan merupakan salah satu produsen pipa PVC terbesar di Indonesia dengan fasilitas produksi yang tersebar di berbagai belahan nusantara. Tidak hanya memproduksi pipa airnya saja, Rucika juga menyediakan komponen lainnya yang cukup lengkap seperti macam-macam sambungannya bahkan lem pipa.

Pipa Air Panas Kelen Green Rucika

Pipa airnya pun beragam jenisnya. Salah satunya adalah pipa air panas yang tentunya sangat berguna untuk memasang instalasi air panas terutama untuk teman-teman yang memiliki sistem pemanas air di rumah.

Perjuangan mendapatkan air bersih pun akhirnya selesai dalam waktu setengah tahun. Sungguh betul-betul perjuangan. Sepanjang belum mendapatkan air sedangkan rumah sudah kami tempati, mau tidak mau kami membeli air bersih dari tukang galon yang mondar-mandir di perumahan kami. Pengeluaran lagi tentunya. Tapi mungkin disinilah seninya berumah tangga, pandai mengelola emosi dan mengelola keuangan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *