Ibu Hamil Naik Pesawat, Aman?

By | June 28, 2018

Liburan mudik tahun 2018 ini, qadarullah Istri sedang hamil. Sebelum berangkat usia kehamilan sudah 28 minggu yang artinya 7 Bulan. Sempat sih ada perasaan was-was apakah ibu hamil naik pesawat aman atau ngga. Meskipun waktu hamil Alaric juga kami sempat pulang kampung, namun saat itu usia kehamilam istri baru 5 bulan.

Ada yang bilang usia 7 bulan merupakan usia yang rentan bagi ibu hamil. Di usia ini kabarnya banyak yang melahirkan prematur. Tentu membuat pikiran jadi tidak menentu. Nah, daripada nggak jelas akhirnya kami berkonsultasi ke dokter SpOg di RS Sari Asih Sangiang, tempat istri periksa kehamilan setiap bulan.

Baca juga : Persiapan Mudik Naik Pesawat Bersama Bayi Al

Seberapa Amankah Ibu Hamil Naik Pesawat?

Nah, dr. Widya yang memeriksa kehamilan istri mengatakan insya Allah ibu hamil cukup aman naik pesawat. Apalagi masih di usia 7 bulan. Justru nanti setelah 32 minggu sudah masuk waktu larangan terbang bagi ibu hamil yang artinya tidak diperbolehkan untuk naik pesawat.

Usia kehamilan yang cukup aman bagi ibu hamil naik pesawat umumnya adalah 14-30 minggu. Di luar itu ada kemungkinan berbagai resiko.

Meskipun demikian, ada beberapa kasus juga yang mengatakan bahwa ibu hamil tetap beresiko naik pesawat terbang di usia kehamilan berapa pun. Jadi ada baiknya, berkonsultasilah dengan dokter SpOg apakah ibu hamil tersebut memiliki resiko. Beberapa resiko yang terjadi diantaranya gangguan selama penerbangan seperti kram kaki, nyeri, pembengkakan darah, hingga yang paling parah adalah keguguran.

Dokter akan bertanya tentang riwayat kehamilan hingga akhirnya akan memberikan surat rekomendasi untuk terbang jika memang riwayat kehamilan tidak pernah mengalami gangguan berarti.

Bagaimana Maskapai Mengizinkan Ibu Hamil Naik Pesawat?

Setiap Maskapai punya aturan tersendiri bagi ibu hamil. Kebetulan kemarin saat mudik kami menaiki pesawat Lion Air dan balik menumpang pesawat Garuda Indonesia. Dua maskapai ini saja punya peraturan yang tidak sama.

Untuk maskapai Lion Air (dan grupnya seperti Wings, Batik, serta Malindo) sebelum usia 28 minggu tidak perlu membawa suray medis. Cukup mengisi pernyataan saat melapor di ruang tunggu saja. Sementara itu jika usia kehamilan sudah lebih dari 28 minggu, ibu hamil wajib membawa surat keterangan dari dokter yang menyatakan bahwa kehamilan tersebut sehat. Selain itu, tetap harus mengisi form pernyataan di ruang tunggu bandara.

Sementara itu aturan maskapai Garuda Indonesia berbeda. Untuk kehamilan pertama, ibu hamil diperbolehkan terbang hingga usia kehamilan mencapai 32 minggu. Penumpang diwajibkan mengisi Formulir Informasi Medis (MEDIF). Mulai dari kehamilan kedua, penumpang tidak diperbolehkan terbang jika kehamilan sudah pada usia 32 minggu. Berhubung kehamilan istri sudah mau masuk minggu ke 30, kami harus mengurus surat izin di Kantor Kesehatan Pelabuhan. Disana dokter akan memeriksa dan memberikan surat izin terbang dengan membayar biaya Penerimaan Bukan Pajak melalui EDC BRI. Sehubungan tidak punya rekening BRI, akhirnya saya harus membayar melalui ATM BNI di luar ruang check in.

Pesawat Sriwijaya Air dan Nam Air memiliki aturan yang tidak jauh berbeda dengan Garuda Indonesia. 32 minggu adalah usia kehamilan maksimal yang diizinkan untuk terbang. Selain itu, usahakan membawa surat keterangan medis dari dokter, klinik, atau puskesmas.

Meskipun satu grup dengan Garuda Indonesia, maskapai Citilink punya aturan yang sedikit lebih kendor. Untuk usia kehamilan hingga 27 minggu, penumpang diwajibkan menandatangani Pernyataan Pertanggungjawaban Terbatas pada saat check-in yang membebaskan Citilink dari pertanggungjawaban terhadap hal-hal yang tidak diinginkan selama penerbangan. Untuk usia kehamilan 28-34 minggu, penumpang diwajibkan menandatangani Pernyataan Pertanggungjawaban Terbatas dan menyertakan surat keterangan medis dari dokter. Tanggal yang tercantum di surat keterangan ini tidak boleh melebihi 30 hari sejak tanggal keberangkatan maupun kepulangan. Penumpang dengan usia kehamilan di atas 35 minggu tidak diizinkan terbang.

Aturan bagi ibu hami naik maskapai Air Asia tidak jauh berbeda dengan Citilink. Bedanya hanya di Batas diizinkan terbang. Air Asia membatasi usia kehamilan maksimal 34 minggu yang diizinkan terbang.

Baca juga : Mudik : Pilih Ransel, Koper, atau Tas Jinjing ?

Apa Saja Tips Bagi Ibu Hamil Naik Pesawat?

Nah ada baiknya saya berbagi beberap tips bagi Ibu hamil ketika memutuskan naik pesawat :

1. Usahakan berkonsultasi dengan dokter ketika memutuskan untuk terbang. Syukur-syukur sebelum membeli tiket pesawat. Dokter lebih paham apakah ibu layak untuk terbang dengan pesawat. Mintalah surat rekomendasi dokter.

2. Datang lebih awal saat check in. Seperti saat balik kemarin, kami juga tidak menyangka istri harus diperiksa di KKP. Tentunya ini membutuhkan waktu. Kebayang kan kalau datang mepet waktu. Bisa-bisa ngga tenang atau bahkan batal terbang.

3. Tetap rileks selama di ruang tunggu maupun ketika di dalam pesawat. Selalu berpikir positif. Isi waktu di pesawat dengan tidur, membaca buku, atau mendengarkan musik. Hindari pikiran macam-macam yang akan memengaruhi janin.

4. Jika perjalanan lebih dari dua jam, bangunlah sesekali untuk stretching agar kaki dan badan tidak kaku.

Demikian tips dari pengalaman kami, mudah-mudahan bermanfaat. Selamat terbang….

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *