Waspada Modus Penipuan Kartu Kredit

By | March 20, 2018

Beberapa hari terakhir, jagat maya dihebohkan dengan raibnya uang beberapa nasabah BRI. Hingga tulisan ini dibuat pada hari ini, selasa (20/3) belum jelas apakah uang nasabah BRI tersebut hilang diakibatkan oleh skimming. Bank Indonesia (BI) sebagai regulator perbankan di Indonesia pun berupaya menelusuri kasus ini serta meminta BRI untuk mengusutnya dan mempercepat penggantian ATM dari tipe non-chip ke ATM dengan chip.

Kejahatan yang melibatkan perbankan tidak hanya jenis skimming. Berbagai penipuan juga sering terjadi. Ngomong-ngomong dengan BRI, dalam kurun waktu satu tahun ini saya sudah dua kali hampir menjadi korban penipuan oknum yang mengatasnamakan BRI. Apa saja modusnya?

Ilustrai Penipuan Kartu Kredit

Ilustrai Penipuan Kartu Kredit

Baca Juga : Ke Luar Negeri, Bawa Uang Tunai atau ATM saja?

Penipuan Berkedok Kartu Diskon

Beberapa bulan lalu, ketika BRI mengirimkan kartu kredit ke alamat saya, saya beberapa kali mendapatkan telepon dari nomor 021-71xxxx yang mengatasnamakan CS BRI. Penelepon mengaku bapak Doni dan herannya dia tahu betul detil data saya sehingga saya percaya bahwa telepon tersebut memang berasal dari BRI. Terlebih nomor yang digunakan adalah nomor fixed-line atau telepon rumah, bukan nomor handphone.

Hampir setiap harinya Bapak Doni menanyakan apakah Kartu Kredit yang dikirim oleh pihak Bank sudah saya terima. Hingga akhirnya saat saya menerima kartu tersebut, Pak Doni lagi-lagi menelepon saya dan menanyakan bahwa selain kartu tersebut apakah kartu jenis lainnya juga sudah saya terima. Karena percaya, saya jawab saja belum.

Kemudian Pak Doni menjelaskan, bahwa sebagai pengguna baru Kartu Kredit BRI saya berhak mendapatkan kartu diskon yang dapat digunakan untuk diskon di banyak wahana permainan seperti Dufan, The Jungle, dan juga diskon 30% seluruh hotel bintang 3 di seluruh wilayah Indonesia. Selain itu sebagai reward berlangganan kartu diskon, saya juga berhak atas voucher menginap 3 hari 2 malam di salah satu hotel bintang 3 di Jadebotabek. Saya hanya dibebankan biaya 2,4jt untuk 1 tahun langganan kartu diskon ini.

Melihat banyak manfaatnya apalagi Pak Doni menjelaskan bahwa kartu diskon tersebut tidak hanya dapat digunakan oleh saya, namun oleh siapa saja, saya pun tertarik dan (hampir) mengiyakan ketika Pak Doni mengatakan kurir mereka akan mengantarkan kartunya langsung ke kantor saya. Sampai disini Pak Doni bisa menyebutkan alamat kantor saya dengan jelas dan lengkap sehingga saya tidak curiga.

Karena penasaran, akhirnya saya pun berselancar mencari tahu melalui mbah google tentang jenis kartu diskon tersebut. Namun apa yang saya temukan? Kebanyakan tulisan yang menceritakan kejadian sejenis adalah penipuan. Banyak dari mereka terjebak karena limit kartu kredit langsung berkurang jutaan karena ketika kurir yang mengantarkan kartu diskon sampai ke kantor kita, dia akan menggesek kartu kredit kita di mesin EDC yang mereka bawa. Belum lagi pengakuan beberapa orang yang mengaku bahwa diskon hotel yang dijanjikan adalah palsu. Voucher hotel bonus pun hanya di hotel yang sudah ditunjuk yang ternyata jauh dari ekspektasi.

Membaca tulisan-tulisan tersebut, langsung saya konfirmasi ke Call Center BRI di 14017. Saya tanyakan perihal kartu diskon yang ternyata tidak ada program seperti itu dari BRI. Astaghfirullah ternyata saya hampir ditipu oleh oknum yang mengatasnamakan BRI, yaitu Bapak Doni. Sejak itu, semua telepon dari nomor yang biasa Pak Doni pakai saya blokir. Pernah dia menelepon dengan nomor handphone. Ketika saya angkat dan mendengar suaranya, langsung saya tutup dan blokir juga.

Penipuan Berkedok Perubahan Tarif SMS

Tak seperti CIMB Niaga, sms yang diterima dari BRI berkaitan dengan passcode atau kode OTP, tidak berbayar. Sehingga ketika ada pihak yang menelepon saya dari nomor (lagi-lagi) 021-71xxx (nomor telepon tetap) yang tiba-tiba mengabarkan kepada saya bahwa mulai 1 Februari 2018 akan ada perubahan tarif sms notifikasi. Saya agak cukup kaget.

Penelepon ini bagus sekali mempermaikan psikologis nasabah. Saya dipaksa tergiring untuk menyetujui agar tidak dikenakan biaya saya nanti akan ada notifikasi biaya tahunan yang masuk berikut kode OTP dan link transaksinya. Sampai disini saya mulai curiga. Saya katakan bahwa saya akan konfirmasi dulu ke Call Center. Namun mas penelepon memaksa kalau telepon ini tertutup berarti saya setuju dengan perubahan tarif dan saya akan dikenakan tarif 550 setiap sms notifikasi yang masuk.

Saya paksa tutup telepon itu karena saya mulai merasa tidak nyaman dan curiga. Langsung saja saya kontak ke 14017 dan menanyakan perihal perubahan tarif tersebut. Ternyata tidak ada dan hampir saja saya mengalami kasus penipuan berikutnya.

Baca Juga : Pilih Kartu Uang Elektronik yang Mana? Flazz, e-Money, atau JakCard?

Waspada Penipuan Melalui Telepon Kepada Nasabah Bank

Belajar dari dua kasus di atas, penipuan yang menyasar korban Nasabah Bank memang sering terjadi. Ini menuntuk kewaspadaan kita sebagai nasabah agar tidak mudah tergiur atau tidak mudah panik. Para penipu pandai memainkan psikologis calon korbannya. Apalagi dalam kasus Pak Doni di atas, dia sangat ramah bertanya tentang pekerjaan dan seolah-olah kagum dengan pekerjaan kita. Bujuk rayu seperti ini biasanya dapat meluluhkan mangsanya.

Jika dua kejadian di atas atau mungkin kedok penipuan lainnya terjadi pada teman-teman, segera matikan telepon dan hubungi Contact Center yang benar. Dimana mendapatkannya? Tentunya bukan di stiker Mesin ATM atau website tertentu. Lihat saja nomor yang ada di kartu ATM atau kartu kredit teman-teman. Disana akan tercantum nomor Customer Service yang benar.

Jika terlanjur terjadi transaksi yang tidak diinginkan, segera telepon Contact Center Bank penerbit kartu kredit kita. Minta blokir dan batalkan transaksi yang baru saja terjadi. Biasanya Bank memberikan kesempatan untuk membatalkan transaksi yang tidak diinginkan jika kita membuat laporan sesegera mungkin.

Semoga kita semua bisa belajar dari masalah ini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *