Mengenal Penyakit DBD dan Mencegahnya

By | February 24, 2016

Saya tak bisa membayangkan seberapa sedihnya orang tua Hakim. Belum lepas air mata atas kehilangan buah hati pertama mereka, adik Hakim,  yang saat saya melayat ke rumah mereka sedang panas badannya, ternyata harus dirawat di rumah sakit, persis keesokan harinya setelah jenazah Hakim dikebumikan. Karena sudah ada pengalaman sebelumnya, anak perempuan berusia satu setengah tahun tersebut segera mendapat perawatan di rumah sakit. Memang kata dokter, ada virus demam berdarah (virus dengue) yang menyerang, tapi sang adik belum sampai kepada demam berdarah.

Ketika saya dan teman-teman guru menjenguknya, batita perempuan tersebut terus menangis. Sepertinya dia trauma melihat perawat karena setiap kali ada perawat yang masuk ke dalam ruang perawatan, dia menangis. Mama Hakim saya lihat cukup tegar, hanya ditemani kakaknya karena berbagi tugas untuk pengajian di rumah.

Mengenal Penyebab DBD

Demam berdarah dengue atau dikenal dengan DBD adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang kemudian ditularkan oleh nyamuk berjenis Aedes aegepty. Nyamuk dengan kaki belang-belang ini biasanya beraksi pada siang hari. Tak hanya kaki yang belang hitam-putih, badan nyamuk aedes juga tampak belang. Selain itu, ketika menggigit nyamuk jenis ini tidak menungging seperti nyamuk lain.

Nyamuk Aedes Aegepty Penyebab DBD

Nyamuk Aedes Aegepty Penyebab DBD

Nyamuk aedes beraksi sejak pagi, siang, dan kadang-kadang sore hari. Karena menular, tentu jika ada keluarga satu rumah yang terserang DBD, kita harus waspada agar anggota keluarga yang lain tidak tertular seperti yang terjadi pada adik kecil Hakim. Virus dengue yang dibawa oleh nyamuk Aedes ini bisa berdampak pada gangguan pembuluh darah kapiler dan sistem pembekuan darah. Inilah yang menyebabkan pendarahan pada penderita DBD.

Ciri dan Gelaja DBD

Kekebalan tubuh anak tentu berbeda dengan orang dewasa. Karena tubuh anak dan balita lebih rentan, dibutuhkan penanganan sejak dini. Jika penanganan terhadap penyakit ini tidak cepat, bukan tidak mungkin akan ada Hakim-hakim yang lain yang harus diikhlaskan kepergiannya di usia yang sangat dini.

Berikut ini adalah beberapa ciri-ciri dan gejala DBD pada anak :

  • Panas tinggi. Demam ini biasanya mencapai 40 derajat celcius dan kadang disertai panas dingin. Demam bisa saja turun, tapi kemudian tiba-tiba naik lagi. Inilah yang patut diwaspadai. Anak terlihat seolah-olah sembuh sementara, lalu demam lagi. Orang tua patut waspada karena hal ini (demam panas – turun) bisa berlangsung selama satu minggu. Jika ini terjadi sebaiknya segera dibawa ke rumah sakit untuk dicek darahnya di laboratorium, apakah ada virus dengue di dalam darah.
  • Kulit nampak bintik-bintik merah. Bintek merah yang terlihat seperti ruam ini terjadi karena virus dengue menyerang sistem pembekuan darah. Jika sudah parah, akan terjadi mimisan atau mungkin muntah darah.
  • Lemas, lesu, dan mual. Ini terlihat seperti demam pada umumnya. Namun yang dirasakan anak ketika terserang virus dengue adalah nyeri di ulu hati. Nafsu makan pun menjadi hilang. Wajah anak akan terlihat pucat dan merasa sakit kepala.

Penanganan dan Pencegahan

Karena jikalau tidak ditangani segera akan mengakibatkan kematian, kita semua harus aware terhadap munculnya gejala-gejala yang mengarah pada DBD. Beberapa pertolongan pertama yang bisa dilakukan adalah :

  • Berikan minum sebanyak dan sesering mungkin agar anak tak mengalami dehidrasi.
  • Kompreslah atau bila perlu berikan obat penurun panas.
  • Jika memang merasa khawatir dengan panas yang tiba-tiba naik lalu turun, alangkah baiknya segera dibawa ke dokter. Biarkan dicek darahnya agar pendeteksian tertularnya virus dengue bisa langsung terlacak.

Sedangkan untuk mencegah tertularnya penyakit DBD, dari saya kecil tagline 3M sudah sering didengar ya. 3M itu meliputi :

  • Menguras bak mandi. Tak lupa menaburkan bubuk abate karena nyamuk jenis aedes ini berkembang biak di segala macam jenis air, namun cenderung di genangan air yang bersih.
  • Menutup tempat penampungan air agar nyamuk tidak dapat meninggalkan telurnya di dalam air.
  • Mengubur barang-barang bekas yang dapat menampung air hujan.

Selain itu, kebersihan di lingkungan rumah perlu dijaga :

  • Jangan biarkan ada tempat untuk nyamuk berkembang biak.
  • Buang segera sampah dari dalam rumah.
  • Jangan biarkan pakaian tergantung lama karena justru akan menjadi tempat bersembunyinya nyamuk.
  • Usahakan anak dan balita mengenakan pakaian berlengan panjang untuk mencegah gigitan nyamuk.
  • Oleskan juga lotion anti nyamuk.
  • Bila perlu gunakan kelambu saat tidur siang.
  • Berdoa pada Allah, agar kita dijauhkan dari marabahaya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *