Siwak dan Karies Gigi

By | September 7, 2015

Di sekolah, tema belajar Siswa-siswi kelas satu dan dua adalah Gigi. Sengaja tahun ini dipilih topik gigi pada tema belajar “Tubuh Manusia” mengingat hasil observasi di awal belajar banyak gigi anak-anak kelas  dan dua bermasalah.  Masalah yang paling banyak adalah karies gigi dan bisa dibilang masalah ini adalah masalah sebagian besar anak-anak yang sebenarnya tak hanya terjadi pada anak-anak di sekolah saya, namun memang merajalela di kalangan anak-anak pada umumnya.

Penyebab Karies Gigi

Karies Gigi merupakan penyakit infeksi pada gigi, dimana struktur gigi menjadi rusak (kebanyakan berlubang). Lubang pada gigi ini akhirnya akan sangat mengganggu. Jika tidak segera ditangani, penyakit ini akan menyebabkan nyeri pada gigi dan peradangan pada gusi.

Lubang pada gigi disebabkan karena adanya bakteri penghasil asam akibat reaksi fermentasi glukosa pada gigi. Glukosa (termasuk di dalamnya sukrosa dan fruktosa) berasal dari makanan yang masuk ke dalam mulut yang sisanya menempel pada gigi. Sehingga asam akibat fermentasi tadi akhirnya bereaksi dengan mineral gigi lalu merusak lapisan gigi. Dari sinilah muncul lubang pada gigi.

Apalagi anak-anak. Makanan ringan, permen, atau makanan lainnya mengandung glukosa kerap dimakan. Jika tidak diimbangi dengan rajin menjaga kebersihan mulut dan gigi akan mengundang reaksi fermentasi yang akhirnya merusak gigi.

Mencegah atau mengobati?

Sesuai pepatah bahwa mencegah jauh lebih baik daripada mengobati. Termasuk soal karies gigi ini, yang lebih penting adalah merawat gigi agar tidak rusak. Struktur gigi yang cenderung tidak kembali ke keadaan semula, mengharuskan kita merawat gigi agar tidak berlubang. Kalau sudah terlanjur rusak, perawatan ekstra harus dilakukan.

Beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mencegah terjadinya karies gigi pada anak adalah sebagai berikut :

* Jadikan menyikat/membersihkan gigi sebagai kebiasaan rutin sejak usia dini. Semakin dini, semakin baik untuk anak mengenal cara menjaga dan merawat gigi. Membiasakan menyikat gigi sebelum tidur sangat efektif mencegah kerusakan gigi, karena semasa tidur, waktu yang cukup panjang bagi bakteri mengasamkan gigi.

* Menghindari pasta gigi yang mengandung flouride atau deterjen. Sudah mafhum rasanya deterjen kurang baik untuk lingkungan mulut. Selain membunuh semua bakteri, deterjen juga akan membuat mulut lebih mudah kering. Saat ini, banyak tersedia pasta gigi yang tidak menggunakan flouride. Bahkan tersedia pasta gigi khusus bayi.

* Makan-makanan bergizi. Makanan yang banyak mengandung zat besi dan kalsium tentu dapat membuat gigi menjadi lebih kuat atau kokoh. Sayuran dan buah-buahan yang mengandung vitamin C sangat baik bagi gusi sebagai tempat melekatnya gigi.

* Rajin memeriksakan gigi ke dokter. Standar minimalnya sih 6 bulan sekali. Ini akan mendeteksi kerusakan gigi lebih awal.

Siwak untuk Pencegahan Karies

Kayu siwak (Salvadora Resica) sudah digunakan sejak lama oleh masyarakat Babililonia. Lebih dari 7000 tahun yang lalu kebiasaan masyarakat Babilonia membersihkan gigi dengan kayu siwak menjadi turun menurun hingga digunakan juga oleh masyarakat Mesir. Hingga di zaman Rasulullah Saw, bersiwak sebelum melaksanakan Shalat adalah sunnah (kebiasaan yang dianjurkan) bagi umat muslim. Saya sendiri mengenal kebiasaan ini sejak kecil melihat Paman dan Kakek saya rajin menggosokkan kayu siwak setiap akan shalat.

Kayu Siwak dengan Daya Anti Bakteri

Menurut  hasil penelitian Departemen Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dan LIPI, siwak sangat efektif dalam mencegah terjadinya karies gigi karena memiliki daya antibakteri.

Saat ini juga sudah tidak sulit mencari kayu siwak, karena juga bisa didapatkan secara online. Bagi teman-teman yang sulit membiasakan bersiwak ini, alternatif pasta gigi yang mengandung siwak juga dapat digunakan.

3 thoughts on “Siwak dan Karies Gigi

    1. bangsaid Post author

      wkwkw… sama Mas Cum. Makanya saya paling pakai pasta gigi yang ada siwaknya

      Reply
  1. mila

    Saya punya pengalaman menarik mengenai siwak ini, saat mau naik angkot tiba-tiba melihat seorang kakek2 yang menyiwak sebelum naik. Pas saya lihat, giginya masih segar tampak seperti anak muda…

    Reply

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *