X

Perlu(kah) Membeli Dompet Baru

Dua hari menjelang lebaran saya menemani adik membeli handphone di pusat Kota Pangkalpinang. Tapi hari itulah saya mendapat musibah. Kartu ATM BCA saya hilang *hiks. Dan saya baru tersadar saat akan membayar Handphone yang sudah terlanjur dibeli. Saat membuka dompet, saya tak menemukan kartu ATM tersebut. Saya sedikit kelimpungan. Apalagi dana liburan saya di kampung halaman ada di rekening tersebut. Takut ATM ditemukan orang dan dana terkuras, saya pun langsung berinisiatif untuk memindahkan dana di rekening BCA ke rekening lain yang saya miliki melalui fasilitas Mobile Banking.

Selidik punya selidik, sepertinya kartu atm saya tersebut mungkin terjatuh ketika saya masukkan ke dalam dompet. Nah, penyebab jatuhnya bisa jadi karena bagian tempat menaruh kartu di dalam dompet tersebut sobek beberapa waktu lalu setelah dibongkar anak saya, Alaric. Jadi wajar saja kalau kartu ATM terjatuh karena saat itu saya sedikit terburu-buru setelah menarik sejumlah uang dari mesin ATM.

Bagian dalamnya memang sudah sobek 😀

Istri sebenarnya sudah mengingatkan untuk membeli dompet baru. Dompet yang ada sekarang memang sudah tak support untuk menyimpan macam-macam kartu yang kian hari makin bertambah *halah. Tapi karena masih bisa untuk menyimpan uang, saya pun menunda keinginan mengganti dompet. Alasan lainnya dikarenakan dompet (ala) kulit tersebut saya beli jauh-jauh di Singapura *hehehe. Beneran lho, belinya di Singapura. Tepatnya di depan Masjid Sultan Singapura. Jadi sebenernya dompet tersebut sesuai dengan harganya yang hanya barang souvenir 10 dollar dapat 3 barang. Wajar juga kualitasnya apa adanya :-D.

Dompet “I Love Singapore”

Setelah kejadian hilangnya kartu ATM ini saya mulai memikirkan untuk ganti dompet. Meskipun pada dasarnya masih sayang  sama dompet Singapura itu. Kejadian hilang kartu ini seharusnya tidak terjadi lagi. Tapi lagi-lagi saya tipe yang setia *dikeprak. Seumur-umur baru ganti dompet tiga kali sejak mencicipi bangku kuliah 11 tahun yang lalu. Sempat juga mencoba model atau ukuran memanjang yang katanya bikin uang tetap rapi. Tapi terakhir diganti lagi dengan model lipat samping. Dari 4 dompet yang pernah saya miliki, yang kedua dan ketiga lah yang paling lama waktu pakainya. Yang satu dibeli di Toko Gramedia, yang satu lagi di toko stationary dekat rumah.

Soal bahan, saya lebih suka bahan kain saja jika dibandingkan dengan bahan kulit. Kesannya lebih gaul. Dompet kulit lebih cocok untuk orang tua :-D. Namun sejak punya anak, saya mulai memikirkan untuk pakai dompet berbahan kulit. Sedangkan soal harga, saya tipe yang tidak terlalu memikirkan soal harga. Yang penting kualitasnya bagus dan bisa bertahan lama. Harga juga tidak menjamin ketahanan. Buktinya dua dompet yang paling lama saya pakai harganya beda jauh.

Nah kalau teman-teman, apa pertimbangannya saat memilih dompet? Atau jangan-jangan ada ya teman yang suka gonta-ganti dompet karena koleksi dompetnya banyak *hehehe.

Categories: Catatan Kecil
bangsaid:

View Comments (7)

  • Kalau tanya perempuan, ganti dompet itu kayak ganti tas, hahah. Dompet kalau bisa senada ama tas. Tapi karena sekarang isi dompet itu banyak kartu, takut tercecer kan kalau gonta-ganti dompet tiap minggu misalnya. Saya sekarang dompet hanya satu or dua saja yang sering dipakai.
    Dompet kain itu dompet abege, hahah, dulu saya juga sukanya dompet kain. Tp selera berubah. Sekarang ya kulit. Jauh lebih cakep dan tahan lama kan.

    • Owalah... begitu ya kak. Jangan-jangan istri saya juga begitu. Sejak menikah sih baru sekali ganti dompet dia. Itu juga dompet kulit oleh-oleh saya dari Bukittinggi tempo hari.
      Saya juga mulai memikirkan dompet kulit. Mungkin karena usia saya bertambah kali ya :-D

  • Desain dompet semestinya mengikuti perkembangan jaman...kini apa2 dengan kartu....mungkin lebih bermakna jika dilanjutkan tips memilih dompet...

  • kalau saya mah biasanya dan lebih seringnya bawa double, dompet dan tas kecil, dompet hanya untuk menaruh ATM, KTP, untuk uangnya saya jarang taruh di dompet, saya lebih suka bawa uang di saku saja.

  • dulu saya setia sama dompet bikinan kakak saya, terutama dari kulit phyton atau kulit buaya, tapi berhubung habis nikah udah pindah, waktu dompetnya mulai mengelupas akhirnya ganti juga ke dompet konvensional haha

Related Post