Masak Hidangan Lebaran itu ngga Mudah

By | July 28, 2015

Masih cerita tentang lebaran, soalnya masih bulan Syawal :-D. Sambil nostalgia suasana lebaran di kampung halaman yang terus dirindukan. Oya, kali ini mau cerita-cerita tentang bantu ibu masak-masak masakan lebaran.

Tentang masakan lebaran, yang paling khas di tempat saya adalah Sop Iga, Rendang, atau Gulai Pedas. Bahan utamanya bisa daging sapi, ayam, atau bebek entog. Nah, tahun ini tiga-tiganya tersedia di rumah ibu. Belum termasuk cemilan semacam bakso, pempek, dan tekwan. Hari raya menjadi semakin semarak dengan hidangan lezat teman makan ketupat tersebut.

Berhubung di rumah orang tua, tentu saya harus ikut membantu dong. H-1 menjelang lebaran sebenarnya ibu masih ragu akan masak 3 makanan tadi. Pasalnya takut lebarannya mundur. Kejadian beberapa tahun lalu bikin ibu-ibu trauma ya *hehehe. Waktu itu banyak makanan yang sudah mulai basi di hari pertama atau kedua lebaran gara-gara lebarannya mundur satu hari, setelah dicek hilal masih malu-malu untuk muncul. Tapi akhirnya tahun ini tetap dimasak juga di tanggal 16 Juli itu. Bismillah… saja kata Ayah.

Ayah, Ibu, saya, dan adik saya yang baru lulus kuliah pun berbagi tugas. Ayah bertugas menyembelih ayam dan bebek yang dibeli dari pasar. Ibu bertugas menyiapkan bumbu. Saya dan adik kebagian tugas yang lumayan berat, yakni mencabuti bulu ayam dan bebek. Bebeknya tak tanggung-tanggung jumlahnya 3 ekor yang disembelih. Maklum lebaran kali ini ‘rakyat’nya banyak, kata ibu. Saya sekeluarga, Adik saya yang baru melahirkan, serta adik-adik yang lain semua ngumpul di rumah ibu di lebaran ini.

Mencabuti bulu ayam tak masalah. Yang agak ribet mencabuti bulu bebek yang agak lama. Beberapa bulu cukup setia menempel di kulit sehingga butuh tenaga ekstra agar bulu-bulu tersebut dilepas. Saya sempat memberi usul kepada ibu, kenapa tidak dibawa saja ke pasar. Disana kan ada mesin pencabut bulu unggas. Tapi ternyata mesinnya sedang rusak. Itu kenapa akhirnya saya dan adik saya yang laki-laki kebagian tugas mencabut bulu.

Tak hanya bantu membersihkan bebek, saya ikut bantu masak :-D

Tak hanya bantu membersihkan bebek, saya ikut bantu masak 😀

Mudah kok mencabut bulu unggas. Setelah disembelih cukup dibersihkan dan direbus dulu beberapa saat agar bulu-bulu mudah lepas. Saya menyelesaikan dua ekor bebek. Adik saya satu ekor karena dia kebagian bebek yang paling tua usianya *jangan tanya dari mana saya tau usia bebek ya, heheh. Bahkan saya akhirnya harus turun tangan membantunya. 1 ekor ayam dan 3 ekor bebek akhirnya selesai dibersihkan menjelang waktu dzuhur.

Setelah dibersihkan, bebek-bebek tersebut dipotong-potong oleh ibu dengan menggunakan pisau. Pisaunya juga ngga boleh sembarangan. Daging bebek yang tidak selembut daging ayam harus dipotong menggunakan pisau khusus daging. Nah, ngomong-ngomong soal pisau ini saya jadi ingat belum kesampaian membeli Pisau Oxone.  Pernah membeli dua kali buat kado. Giliran buat sendiri malah belum kebeli sampai sekarang. Satu set pisau dengan beberapa fungsi masing-masing tersebut salah satunya berguna untuk memotong daging.

Pisau Oxone Set Serbaguna

Pisau Oxone Set Serbaguna

Ba’da dzuhur daging yang sudah dipotong-potong akhirnya dimasak. Dan lagi-lagi saya kebagian tugas memasak Gulai Bebek ini. Hohoho… sudah belagak kayak chef hebat saja sayah. Awalnya saya kira masak bebek tidak begitu lama. Ternyata salah besar pemirsah… Butuh 3 jam sampai daging bebek lembut di gigi. Dan selama itulah saya harus berjibaku dengan panasnya kompor. Ternyata pekerjaan masak ini luar biasa di bulan puasa. Hausnya itu lho ngga nahan. Saya jadi terharu, pekerjaan ini dilakoni Ibu setiap tahun. Tapi saya yang baru beberapa jam aja mengeluh luar biasa.

Akhirnya di hari terakhir puasa tersebut, kami berbuka dengan 3 hidangan hari raya spesial. Makin spesialnya karena saya ikut memasak *hehehe.

One thought on “Masak Hidangan Lebaran itu ngga Mudah

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *