Beberapa hari ini sempat offline dari dunia blog, mengingat kesibukan di sekolah sudah mulai kembali sejak Senin (7/1) kemarin. Meskipun jam belajar anak – anak belum kembali seperti semula (Sampai setengah tiga sore) tetap saja para guru pulang hingga jam kerjanya berakhir karena diharuskan menyelesaikan materi, lesson plan, hingga TFP belajar siswa khususnya kelas 1 dan 2. Karena kesibukan tersebut, banyak komen yang belum sempat dibalas 🙂
Selain hal – hal di atas, saya juga sedang menyiapkan website sekolah. Kepala sekolah dan yayasan memang sudah meminta dibuatkan websitenya sejak awal Desember. Tapi saya-nya memang super sibuk, sampai hari ini websitenya masih dalam proses desain. Hal yang menunda pembuatan website itu selain kesibukan, adalah bimbangnya penggunaan nama domain dan ekstensi website. Untuk nama Al-Amanah sendiri sudah dipakai oleh sekolah lain khusus yang berdomain resmi sekolah, .sch.id. Untuk domain .com memang sedang dalam proses jual. Namun harganya sangat fantastis 😀
Sebenarnya ada ide menggunakan domain .org. Tapi bagaimana ya, masih kurang sreg :-D. Mungkin teman – teman punya solusi.
Tetapi untuk mengobatinya, saya menawarkan pembuatan blog saja kepada kepala sekolah. Beliau pun setuju. Akhirnya sampai tadi malam, proses pembuatan blog akhirnya selesai. Usul ini selain sebagai solusi diatas, juga bagian dari langkah saya menginspirasi para guru di sekolah untuk rajin menulis dan berbagi. Apalagi menulis belum menjadi budaya guru di sekolah kami (Hanya sebagian kecil yang mulai rajin membuat lesson plan).
Sebagai bagian dari pelaksanaan resolusi saya sebelumnya, Blog tersebut bisa dijadikan wadah untuk menuangkan ide serta berbagi proses pembelajaran kepada para guru lainnya. Karena saya yakin, dengan berbagi kita akan menemukan hal – hal luar biasa yang mungkin tidak pernah dibayangkan.
Sumber Gambar : blog.hubspot.com
emang berapa mas untuk ekstensi .com? atau nama tersebut udah dijual orang jadi harus tawar menawar?
kalau utk website sekolah sebaiknya sedapat mungkin pakai domain sendiri mas. kalo yg sch.id udah terpakai, bisa dicoba lagi dgn memasukkan lokasi spt namasekolah-lokasi.sch.id gitu 🙂
kalo domain internasional, .edu bisa jadi pilihan tuh
setuju ama om brad dech.. sch.id itu lebih cocok, lembaga pendidikan pakek domain itu ..
Trims idenya om Brad.
Saya juga sempat kepikiran kayak gitu. Tapi ala cukup menjual dan mudah diingat? 😀
misal :
alamanah-tng.sch.id
Tawar menawar. Di atas 5,000 USD. Gila banget kan
Oke, trims
semoga bs dpt domain yg cocok ya.. 🙂
Sepertinya ekstensi sch.id lebih cocok deh…
karena pandangan orang tentang domain itu pasti punyanya lembaga pendidikan.
Menuruku, web untuk sekolah lebih sreg pakai domain .org karena memang Sebuah organisasi.
Kalau pakai subdomain .sch.id alamat webnya jadi panjang, karena tujuan kita mengganti domain adalah utk memperpendek url.
Oke, terima kasih sarannya mas
OH.. gitu ya. Tapi sebenernya ekstensi resmi sekolah dari pemerintah itu pakenya sch.id sih. Kalo org itu semacam LSM atau Yayasan.
Nah, kalo .edu gimana lagi ya? keknya kurang populer
Makasih mba 🙂
[…] saya di postingan sebelumnya tentang memilih domain masih berlanjut mengingat belum terjawabnya postingan tersebut. Sampai hari ini saya masih […]