X

Wireless Charging, Isi Ulang Baterai HP Tanpa Kabel

Dulu saya membayangkan suatu saat yang namanya kabel sudah tidak digunakan lagi. Jadi lampu di rumah dan segala jenis peralatan elektronik tidak membutuhkan kabel jika mau terhubung dengan listrik. Begitu juga dengan aliran listrik dari pembangkit listrik sampai ke rumah. Setidaknya di jalan raya kita tak perlu lagi melihat kabel listrik berseliweran dan kusut dimana – mana.

Ternyata perlahan memang kita menuju kesana. Buktinya sekarang sudah ditemukan teknologi wireless charging.

Baca Juga : Memilih Power Bank Robot Terbaik dan Berkualitas

Apa itu Wireless Charging ?

Sebenarnya wireless charging bukan barang baru. Dulu di tahun 2009, smartphone Palm Pre (Identiknya dengan PDA) sudah menyediakan opsi wireless charging. Artinya, kita bisa mengisi ulang baterai gadget dengan menggunakan charger nirkabel (tanpa kabel). Sayangnya, perkembangan wireless charging seolah terhenti karena setelah Palm Pre hanya segelintir vendor yang berani mengembangkannya hingga kemudian di awal tahun 2012 Nokia mengadopsi teknologi ini di smartphone windows phone nya, Nokia Lumia.

Pada dasarnya teknologi wireless charging sama dengan yang digunakan pada transformator (lebih dikenal dengan nama Trafo) atau dinamo pembangkit tenaga listrik. Hukum Fisikanya, jika suatu kumparan kawat dialiri listrik akan timbul medan magnet (Metode Pembuatan magnet dengan arus listrik ini dipelajari di kelas 6 SD). Sebaliknya, jika kumparan dikenai medan magnet, maka akan timbul aliran listrik pada kawat kumparan.

Dengan metode yang sama, charger yang berupa kumparan dialiri arus listrik sehingga timbul medan magnet di sekitarnya. Medan magnet ini mengenai kumparan yang telah dipasang di bagian belakang smartphone. Maka kumparan pada smartphone akan timbul arus listrik yang dapat digunakan untuk mengisi baterai.

Jarak antara kumparan charger dan smartphone harus sedekat mungkin. Semakin jauh jaraknya, listrik yang dihasilkan juga akan semakin kecil. Untungnya tahun 2006 ditemukan teknik resonansi sehingga jarak tersebut bisa lebih jauh beberapa meter.

Wireless Charging Saat Ini

Tentunya segala sesuatu yang akan diterapkan pada masyarakat banyak harus memiliki standar. Oleh karena itu para vendor kemudian membentuk konsorsium yang dinamakan Wireless Power Concortium (WPC) yang anggotanya saat ini sudah lebih dari 120 perusahaan. Sejak tahun 2009 WPC telah menyertifikasi produk yang memenuhi standar yang dikenal dengan nama standar Qi (dari bahasa Cina, sehingga dibaca standar Chi). Produk yang telah disertifikasi tersebut diantaranya smartphone, charging pad, game controller, perekam Blu-ray Disc, Charger telepon untuk mobil, jam, hingga modul charger yang bisa dipasang pada furnitur (Contohnya di Cina, ada meja meeting yang sudah digunakan untuk mengisi baterai smartphone).

Salah satu perusahaan yang gencar dengan teknologi ini adalah Intel. Saat ini perusahaan yang terkenal dengan produk processor-nya ini sedang mengembangkan ekosistem wireless charging. Rencananya, Intel akan mengintegrasikan teknologi wireless charging pada notebook, ultrabook, PC desktop, sehingga kita dapat mengisi ulang baterai smartphone dengan mendekatkannya pada laptop atau PC yang sedang digunakan.

September 2012, Nokia secara resmi meluncurkan Nokia Lumia 920 dan Nokia Lumia 820 yang sedah mengadopsi teknologi wireless charging. Hanya saja, aksesoris wireless charger dijual terpisah dan tidak disertakan dalam paket penjualan. Ada beberapa jenis wireless charger yang dijual, ada yang berbentuk Shell, Plate, Pillow, hingga Speaker. Aksesoris tersebut dijual dengan kisaran harga mulai dari 19.99 Euro (atau sekitar 250ribuan rupiah) hingga 144.99 Euro (Sekitar 1,85juta rupiah).

dari berbagai sumber

sumber gambar : teknoup.com & otakku.com

bangsaid:

View Comments (6)

Related Post