Trade Expo Indonesia 2012, Mengenalkan Produk Daerah ke Mancanegara

By | October 25, 2012

Ahad (21/10) kemarin saya datang ke Arena Pekan Raya Jakarta karena ada TEI ( Trade Expo Indonesia) 2012. Bukan lantaran saya buka gerai disana, tapi tujuan utama kesana adalah bertemu dengan Paman saya yang kebetulan ikut rombongan Dinas Perdagangan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dalam rangka memperkenalkan produk UKM daerah kami.

Dan tahukah kawan – kawan, ini adalah kali pertamanya saya menginjakkan kaki di arena PRJ – JIEXPO (Jadi malu, heeheh). Meski sudah tinggal di Tangerang selama hampir 8 tahun (bahkan sempat di Jakarta 8 bulan), belun sekalipun saya datang ke acara Jakarta Fair 😀 (Tambah malu). Karena baru pertama, saya cukup kagok mencari tempat parkir. Sedangkan untuk rute Tangerang – PRJ tidak ada masalah karena ketika dulu bekerja di Astra, setiap hari saya melewati jalur tersebut.

Kembali ke TEI, expo yang telah berlangsung sebanyak 27 kali ini memperkenalkan semua produk dagang indonesia mulai dari produk pertambangan, agricultural, sampai kerajinan tangan. Pesertanya beragam, mulai dari perusahaan, Dinas perdagangan dan koperasi, hingga UKM dari berbagai daerah di Indonesia.

Tahun sebelumnya TEI berhasil menjaring lebih dari 8.300 pembeli yang berasal dari lebih dari 100 negara. Transaksi yang terjadi sekitar US$ 225,9 Juta. Fantastis!
Tahun ini penyelenggara berharap total transaksi maupun jumlah pengunjung melebihi tahun sebelumnya.

Setiba di Arena PRJ saya langsug ke Hall J tempat dimana stand Dinas Koperasi propinsi kepulauan Bangka Belitung berdiri dan akhirnya bertemu paman saya. Setelah melepas kangen saya pun mengantar paman ke Pasar Senen untuk membeli oleh – oleh. Baru kemudian bada dzhuhur saya ikut menjaga stand dan memperkenalkan produk yang dipasarkan propinsi kami.

Madu Pelawan

Belum banyak yang kenal khasiat madu (agak) pahit ini. Kepopuleran madu hutan kayu pelawan ini masih kalah jika dibandingkan dengan madu pramuka. Padahal, madu ini mempunyai khasiat lebih jika dibandingkan dengan madu hutan lain. Apalagi kalau dibandingkan dengan madu dari lebah ternak. Testimoni dari mereka yang pernah mengkonsumsi madu pelawan ini buktinya. Mereka yang pernah meminumnya kebanyakan terus mengkonsumsinya, terlihat dari tren penjualannya di pasaran.

Sebenarnya madu hutan pelawan di Bangka Tengah ini juga terdiri dari dua jenis, Madu Manis (rasanya seperti madu pada umumnya) dan Madu (agak) pahit. Yang membedakan kalau Madu yang agak pahit itu berasal dari lebah yang menempel langsung di Kayu Pelawan. Kayu pelawan sendiri mempunyai habitat hanya di daerah Sumatera, khususnya di Pulau Bangka.

Jika dibandingkan dengan Madu di pasaran baik madu ternak maupun madu hutan, harga Madu Pelawan cukup tinggi sesuai dengam khasiatnya yang lebih baik. Satu botol 300ml Madu Pelawan (agak pahit) dihargai Rp. 150.000,00 sedangkam yang manis Rp.50.000,00.

Jamur Pelawan

Selain produk Madu, hasil hutan lindung Pelawan di Kecamatan Namang, Bangka Tengah adalah Jamur Pelawan. Seperti lebahnya, habitat jamur ini hanya di hutan yang ditumbuhi oleh Kayu Pelawan. Khasiat Jamur Pelawan tak kalah canggihnya. Selain sebagai sumber protein dan Asam Amino yang tinggi, Jamur Pelawan juga mengandung Antioksidan yang mampu menangkal racun.

Hanya sayang, harganya sangat tinggi. 1 Kg Jamur Pelawan berharga Rp. 1.500.000,00 atau 150ribu untuk 1 Ons. Padahal satu onsnya tidak begitu banyak lho :-D. Jadi mungkin jarang sekali orang menkonsumsi Jamur ini sebagai makanan sehari – hari karena harganya yang cukup mahal. Saya saja baru berkesempatan mengkonsumsi satu kali waktu Ibu diberi kepercayaan untuk memasaknya dalam rangka acara halal bi halal propinsi – propinsi di Indonesia di Taman Mini beberapa minggu setelah lebaran kemarin.

Produk Lainnya

UKM dari berbagai Kabupaten di Bangka Belitunh juga membawa produk khasnya. Ada batu meteor Satam, kerajinan kulit kerang, Kerajinan benang rajut, Kerjinan dari Timah, sampai makanan khas bangka semacam Kempelang Panggang, Keripik Telur Cumi, Getas, Keripik Sukun, dan Keripik Rumput Laut.

Dari sekian banyak produk di atas, yang paling laris adalah Kempelang Panggang yanh ludes dalam waktu 2 hari saja. Produk lainnya adalah kerajinan rajut benang wol. Pembelinya beragam, mulai dari wilayah Indonesia sendiri, sampai wisatawan manca negara seperti dari Mali, Mesir, Jerman, dan lain – lain.
Nah, lain kali kita bahas produk – produk khas Bangka Belitung lainnya ya 😉

Kerajinan Rajut

Kerajinan Timah

Makanan Khas

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *