Guru mempunyai peran yang sangat penting bagi perkembangan anak. Namun yang perlu diingat bahwa guru bagi anak tidak sekedar guru yang menemani anak belajar di sekolah. Karena pada prinsipnya guru bagi anak ada 3 :
- Orang Tua
- Guru di sekolah
- Lingkungan
Jelas, orang tua lah guru yang paling utama bagi anak. Orang tua juga menjadi koordinator guru bagi dua guru lainnya. Mengapa orang tua menjadi guru yang pertama? Karena dari orang tua (terutama Ibu) lah anak belajar pertama kali tentang hidup mulai dari kandungan hingga anak bertemu dengan dua guru lainnya (Guru di sekolah dan Lingkungan).
Lalu, apa saja kriteria guru yang Excellent bagi anak?
1. Intentional
Maksudnya, guru yang intentional adalah guru yang selalu mengaitkan setiap kegiatan yang anak lakukan dengan manfaatnya bagi anak dan tujuan pendidikan anak. Artinya, guru harus paham betul apa manfaat suatu kegiatan sehingga dia akan belajar membuat perencanaan dan persiapan kegiatan seteliti mungkin bagi anak.
Sebagai contoh di TK, seorang guru sentra Balok tahu betul untuk apa kegiatan menyusun balok dilakukan anak. Di SD, guru matematika memulai apersepsi (pengantar belajar) dengan mengajak anak berdiskusi manfaat kegiatan main sepeda (materi Jarak, Waktu, dan Kecepatan) yang akan mereka lakukan.
Intentional ini juga dilakukan tidak hanya dalam persiapan mengajar. Namun, harus dilakukan secara menyeluruh dalam rangkaian kegiatan main dan belajar anak mulai dari penataan lingkungan main hingga kegiatan penutup.
2. Kreatif
Kriteria guru Excellent yang kedua adalah Kreatif. Artinya, guru harus kreatif membawa semua kebutuhan belajar anak ke lingkungannya, sehingga anak bisa belajar banyak. Besar kaitannya terhadap kemampuan guru membaca perkembangan anak didiknya sehingga kebutuhan tersebut dapat terpenuhi dengan optimal.
3. Membangun Perkembangan Anak
Guru terus menerus menggunakan pengetahuannya dalam mengambil keputusan : mainan apa untuk anak, kegiatan ataupun pengalaman belajar apa yang diberikan kepada anak. Guru juga selalu memikirkan efektifitas dalam memilih mainan dan kegiatan yang membuat anak belajar banyak.
Bagi seoarang anak yang mengalami perkembangan sosial terlambat (tidak sesuai dengan tahapan perkembangan usianya), Guru akan merancang kegiatan – kegiatan dan mainan yang dapat membangun perkembangan sosialnya tersebut. Misalnya bekerja dalam kelompok, sehingga anak dapat belajar cara bernegosiasi, kompromi, tawar menawar dan kemampuan sosial lainnya.
Guru harus menggunakan banyak strategi dalam menyusun kegiatan dengan anak. Setiap strategi tersebut mempunyai nilai tersendiri dalam membangun perkembangan anak di semua domain berpikir anak (Estetik, Afeksi, Bahasa, Kognisi, Psikomotor, dan Sosial).
Bersambung
wah sambungannya mana nih mas?
soon
untuk murid SMA harus lebih lagi sepertinya kriteria guru excellent-nya hehe
Silahkan mas. Silahkan ditambahkan 🙂
Pingback: 7 Solusi Dilema Kamera On-Off Saat Belajar Daring ~ Bangsaid