Resolusi Tak Sekedarnya

By | January 1, 2012

Hari pertama di Tahun 2012 disambut hujan sejak subuh dan akhirnya memaksa saya untuk menarik selimut kembali. Tanpa tersadar baru terbangun menjelang dzhuhur. Wow! Sungguh tidur yang cukup panjang *hehehe. Bukan tanpa alasan, tadi malam saya tidur menjelang pukul 1 pagi. Namun tidak dalam rangka ikut – ikutan menyalakan kembang api seperti di luar sana. Saya hanya menghabiskan malam pergantian tahun di rumah dengan menyaksikan konser Glee.

Menyambung tulisan tentang Resolusi tempo hari, sebenarnya saya akui malas membuatnya. Tapi tetap saja, buat saya Resolusi menjadi arahan hidup minimal untuk setahun kedepan. Lalu, bagaimana dengan tahun 2012 ini ? Mengingat selama tahun 2011 hanya 20% dari resolusi saya yang tercapai, maka tahun ini saya akan melanjutkan harapan saya di Tahun 2011 tersebut. Apa saja? Ah… rasanya tak perlu saya tuliskan *jadi malu.

Memang saya rasakan hidup di Tahun 2011 seperti tak jelas berarah kemana. Padahal dulu saat masih kuliah di Poltek Gajah Tunggal, saya merasakan jauh lebih sehat baik jasmani dan ruhani. Karenanya di tahun 2012 sebelum merengsek dengan berbagai resolusi wah yang saya buat di 2011, saya akan mencoba mengembalikan gaya hidup saya seperti saat kuliah.

Saya sadar, gaya hidup ini yang kemudian menjadikan saya kurang konsisten menjalani proses pencapaian resolusi. Dulu setiap hari saya punya checklist kegiatan (Istilah kerennya Mutaba’ah Yaumiyah) yang saya lakukan setiap hari agar di akhir bulan mudah mengevaluasi mana yang tidak sesuai dengan tujuan hidup saya dan mana yang sesuai. Mulai dari pencapaian yang bersifat rohani (seperti berapa lembar saya membaca qur’an, berapa kali saya shalat sunnah dll) hingga pencapaian jasmani seperti apakah saya berolahraga dan merapikan rumah pada hari itu.

Hal – hal kecil seperti ini yang terlupakan dan membuat saya terlena sehingga banyak resolusi 2011 yang tidak tercapai. Saya yakin saya bisa. Toh waktu kuliah dulu bisa buktinya.

Resolusi tak sekedar ditulis, tak sekedar dipajang. Resolusi dicapai lewat rangkaian proses harian yang berkesinambungan, terus dievalusi, dan terus ditingkatkan.

7 thoughts on “Resolusi Tak Sekedarnya

  1. Outbound Malang

    hm, semoga resolusi tak hanya sekedar resolusi..
    tapi bagaimana cara kita mewujudkan resolusi dengan bijak di tahun yang baru ini..
    ditunggu kunjungan baliknya ya
    happy blogging, 🙂

    Reply
  2. jauhari mk

    Umumnya yang menuliskan resolusi lupa memasukkan resolusi keuangan.
    Keuangan-kan penting juga .. kalo keuangan kita bertambahkan … asyik bangeeet
    Sangat baik lagi jika membuat resolusi mengenai pertumbuhan asset pribadi/keluarga.
    Jika bingung bagaimana menghitung pertumbuhan asset pribadi, bisa di lihat di blog saya

    Salam kenal ..
    Semoga resolusi kita semua dikabulkan oleh

    Reply

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *