Ayo Menulis RPP (Lesson Plan) Kreatif!

By | November 24, 2011

Tempo hari saya dibuat tersenyum oleh pertanyaan salah seorang sahabat di twitter yang menanyakan untuk apa membuat RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran), toh hanya menjadi formalitas saja dan diperiksa apa adanya.

Jujur saya cukup geli (tanpa bermaksud apa – apa). Pasalnya saya baru berkecimpung di dunia pendidikan formal 6 bulan terakhir yang mana boleh dikatakan masih sangat bau kencur. Membaca pertanyaan seperti tadi seolah mengingatkan saya bagaimana teman – teman saya di Sekolah juga sempat berpikir hal serupa. Saya yakin juga mungkin banyak diantara para guru yang berpandangan sama tentang RPP atau Lesson Plan.

Dari definisi bebas, RPP atau Lesson Plan merupakan rencana yang dibuat untuk memudahkan seorang pendidik melakukan proses pembelajaran di sekolah. Namun pada prakteknya, banyak guru yang terjebak dengan kebiasaan dimana Lesson Plan hanya dibuat sebagai pelengkap Kurikulum di sekolah. Akhirnya, Rencana yang dibuat hanya sekedar sebuah tulisan yang ditulis di selembar kertas atau bahkan hasil download dari Internet tanpa saduran alis “plek” dikopi.

Kembali ke definisi diatas, seharusnya RPP merupakan sebuah perencaanaan yang dibuat sebaik mungkin. Saya ingat pepatah popular “Gagal Merencanakan ibarat Merencanakan Kegagalan”. Jadi, sebagai pendidik yang menjadi contoh bagi anak didiknya sudah seharusnya guru membiasakan yang benar, bukan membenarkan kebiasaan.

Mengapa saya berpendapat demikian? Karena pada prakteknya banyak sekali guru yang enggan membuat RPP terlebih dahulu sebelum mengajar. Padahal, sudah pasti kualitas pembelajaran yang diawali dengan perencanaan, dalam hal ini membuat RPP, akan berbeda dengan yang tanpa persiapan.

Awalnya memang sulit. Saya merasakannya di awal menjadi guru. Tapi tanpa disadari, menulis RPP sebelum mengajar membuat saya selalu mencari ide – ide kreatif bagaimana pembelajaran yang saya sajikan menjadi menarik untuk anak didik saya. Karena dengan membuat RPP saya selalu belajar mulai dari memahami gaya belajar anak didik, hingga belajar bagaimana menyampaikan topic belajar dengan baik dan menarik.

Oya, RPP juga dapat menjadi bahan evaluasi buat guru lho dan sekolah lho. Jadi tidak hanya sebagai dokumen pelengkap untuk proses akreditasi yang pembuatannya dikebut semalam suntuk hasil kopian dari internet. Selain itu, RPP yang dikumpulkan dari hari kehari hingga tahun ke tahun dapat menjadi bahan untuk kajian diskusi antar guru sehingga memudahkan mereka dalam mengembangkan strategi mengajar.

Jadi, masihkah harus malas menulis Lesson Plan ?

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *