Hampir beberapa minggu terakhir hujan tidak turun di Tangerang. Wajar memang mengingat kalau masih sesuai dengan perhitungannya, April sampai September adalah musim kemarau terlepas dari perubahan iklim global yang terjadi akhir – akhir ini. Tapi pagi ini berbeda. Sejak tadi malam meski saya menginap di rumah teman di Ciputat, hujan turun sejak sebelum subuh.
Wow, ini hujan pertama di musim kemarau. Kalau legenda orang – orang Korea hujan di siang hari disebabkan karena seekor siluman rubah sedang bersedih hati. (Hahaha, kebanyakan nonton drama Korea). Tapi kalau hujan pertama di musim kemarau artinya apa ya?
Allahumma Shoyyiban Nafii’a
hati beriak takjub
setiap sudutnya serasa berembun
saat rintik-rintik hujan
menjatuhi bumi sore ini
berjuta bulir-bulir bening
yang jatuh membasahi
laksana wirid suci yang ingin kulantun
hanya untukMu
setiap perciknya mengalun
menghantar pada kisah-kisah lama
yang tersimpan di diary hujan dan
gerimis yang sama di senja hari
membisikkan sepotong rindu
yang selalu terusik
dilembar-lembar yang terpatri
mencari binar kesejatian
di telaga bening yang indah
(Epri Abdurrahman – Hujan yang Lama Dinanti)
berkah jelang ramadhan
Di Ciledug juga sama, hujan. 😀
Hahaha suka Korea ternyata si Bang Said ini 😛
Iya ni kang. Subhanallah 🙂
Kalo di Tangerang sampe sore.
Malam mendung berbecek-becek
Suka drama komedi Korea.
Episode ga banyak, cerita berkualitas 😀