Marah Tak Menyelesaikan Masalah

By | January 15, 2011

Sudah berapa hari saya ngga nulis. Hari ini saya paksakan saja. Meskipun hanya beberapa kalimat yang mungkin juga topiknya ngga jelas. Tapi hanya ingin menjaga komitmen diri bahwa Saya harus menulis.

Selasa (11/1) kemarin, pagi harinya saat mengantarkan salah seorang sahabat yang akan pulang ke Cikarang, saya mengalami musibah. Menabrak pintu kendaraan yang tiba-tiba terbuka. Hanya luka kecil di lutut dan memar – memar di paha. Tapi jari kanan tengah yang sobek mengeluarkan darah yang cukup banyak.

Saya ngga salah. Angkot ini berhenti di kanan karena jalur satu arah keluar terminal. Hanya saja, ibu penumpang yang duduk di depan tak sengaja membuka pintu yang ternyata lepas begitu saja.

Ibu ini cukup bertanggung jawab. Setelah meminggirkan motorku yang tidak apa – apa, beliau membelikan Betadine dan Plester. Cukup untuk menutup luka di jari dan lutut. Dan ternyata beliau juga tinggal satu perumahan denganku.

“Mas, nanti kalau ada apa – apa ke rumah saya saja”, katanya sambil menyebutkan blok dan rumahnya.

“Iya bu,” jawabku sambil meringis menahan sakit di jari dan lutut.

Saya memang tak terbiasa marah – marah. Apalagi hanya kejadian seperti ini lantas marah pada Ibu yang memang salah tersebut. Toh, marah tak akan menyelesaikan masalah. Malah mungkin membuatnya jadi rumit.

Jadilah malam harinya saya disiksa oleh tukang urut. Menyakitkan, sungguh menyakitkan 🙂 Alhamdulillah, tidak ada yang salah dengan tulang saya.

Cukup dua hari istirahat di rumah. Kamis, saya kembali berkatifitas seperti biasa. Meskipun memang Rabu malam gara – gara terbentur dinding akibat tidur yang rada pecicilan, luka di jari mengeluarkan darah lagi.

Saat sudah berangsur pulih, malah gejala Flu menyerang. Akhirnya hari ini saya putuskan untuk tidak masuk kuliah. Ohh, padahal ini pertemuan terkahir sebelum UAS pekan depan. 🙁

Semoga banyak hikmah atas kejadian sepekan terakhir

6 thoughts on “Marah Tak Menyelesaikan Masalah

  1. Kaget

    Waduh, kalau urusan jari ini memang sulit mas. Apalagi urusan kita banyak berkaitan dengan jari, bisa rusak kebiasaan dan skill nantinya.

    Reply
  2. sibair

    waduh repot juga yang seperti itu ya mas, tapi ya ibu itu udah bertanggung jawab si.. yah yg sabar ya mas 😀

    Reply
  3. bangsaid

    Iya, malah ibunya menawarkan kalo ada apa2 ke rumahnya.
    Selesai di urut ga masalah.
    Tapi motornya yang lumayan budget servisnya 😀

    Reply

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *