Mengapa Saya Lebih Suka SPBU Asing Ketimbang Pertamina

By | November 30, 2010

Hari ini sengaja berangkat dari rumah sudah menjelang maghrib ke kampusnya. Dengan harapan saat adzan berkumandang sampe di SPBU dekat Gerbang Tol Tangerang. Juga menghindari macet berlebih saat maghrib di Jalan Raya Serpong.

Benar saja, baru di Cikokol waktu maghrib tiba. Dan saya memutuskan untuk rehat di SPBU tersebut dan membeli teh botol untuk buka puasa. Karena tidak memakai sarung tangan (Basah gara2 hujan lebat kemarin), saya harus ke toilet terlebih dahulu untuk mencuci Tangan.

Oh God! Tampilan luar SPBU yg mewah ini justru 180 derajat berbeda dengan toiletnya. Baunya huhhh…. bikin pusing kepala. Belum lagi keran yang rusak di wastafelnya sama sekali tak mengeluarkan air meskipun sudah diputar berulang kali.

Setelah membeli buka puasa dan sekaligus menyantapnya di Bright (Minimarket yg banyak di SPBU Pertamina) saya pun menuju musholla nya yang ternyata terletak di pojok belakang SPBU. Untungnya mushollanya tak begitu parah.

Oke, ini sangat berbeda dengan toilet maupun Musholla SPBU milik asin wabilkhusus Total dan Shell. Jika pulang kantor melewati Slipi dan Daan Mogot, saya lebih memilih salah satu dari dua SPBU tersebut ketimbang milik PERTAMINA. Juga untuk mengisi bensin jenis Pertamax.

Yang saya tahu bahkan Shell itu jelas-jelas punya Amerika yang oleh sebagian teman saya di boikot (Kalo saya sih ngga :-D). Tapi untuk perlakuan terhadap muslim, dalam hal ini ketersediaan toilet untuk tempat bersuci, serta Musholla untuk beribadah, jauh lebih baik dari Pertamina yang dimiliki pemerintah Indonesia yang mayoritas warganya beragama Islam.

Di Shell misalnya, toiletnya sangat bersih dan rapi. Bahkan wangi, karena tergantung di dinding toilet sebuah pengharum ruangan otomatis. Mushollanya juga lega. Berbeda dengan musholla SPBU pertamina yang bahkan untuk berjamaah saja dengan posisi sesuai tuntunan Rasul sungguh sulit.

Jangan tanya TOTAL. Musholla SPBU ini meskipun tidak selega milik Shell, tapi dilengkapi dengan AC. Toiletnya di kebanyakan SPBU menyatu dengan MinimarkEt Bonjour, sehingga untuk mereka yang pertama kali singgah di ToTAL agak sedikit bingung mencari Toilet.

Petronas bagaimana? Kalo punya Malaisya ini sebelas dua belas sama Pertamina. Mushollanya seadanya. Dia hanya menang di Toilet saja yang cukup rapi.

Kondisi tadi memang tidak semua berlaku di SPBU Pertamina. Karena ada beberapa SPBU yang bagus layanannya. Tapi kondisi secara umum (Kebanyakan) ya seperti itu. Berbeda dengan SPBU asing yang 90% baik.

Semoga Pertamina bisa menaikkan standar pelayanan. Bukan hanya pengisian BBM dan kemudahan pembayaran, tapi juga ketersediaan fasilitas umum seperti Musholla,Toilet, Rest Area, atau Minimarket. Dan harapan saya sebagai pengguna jasa, Pertamina tidak segan-segan menegur SPBU yang kualitas pelayanannya buruk.

3 thoughts on “Mengapa Saya Lebih Suka SPBU Asing Ketimbang Pertamina

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *