Malam ini kesampean juga makan Kebab Turki Baba Rafi pamer dan promosi. Udah lama sebenernya kepengen makan kebab “beda” ini. Yaps, dari sekian banyak kebab yang pernah saya makan, saya jatuh cinta sama cita rasanya Baba Rafi. Ada banyak hal selain rasa yang bikin ketagihan dari kebab ini. Rotinya beda juga cara masaknya berbeda. Kalo adik saya kebetulan suka sama Mas – mas yang masak, hahaha. Mau nyaingin saya sebagai lelaki top di Perumnas Karawaci.
Seperti yang saya bilang tadi, cara masak Kebab Turki ini beda dengan kebanyakan franchise kebab yang ada. Kalau yang lain membakar/ menggoreng rotinya baru kemudian dimasukkan salad dan daging sayatnya, Baba Rafi tidak. Salad, daging, dan saos dimasukkan langsung ke dalam roti, tanpa dimasak sebelumnya. Baru kemudian salad yang sudah dibungkus roti kebab digoreng menggunakan margarin beberapa menit sampai rotinya menjadi garing.
Saya kurang tahu margarin apa yang digunakan. Yang pasti, saat si mas menggoreng, baunya harum mengundang selera bikin air liur saya meletup letup *lebay. Daging sayatnya Baba Rafi juga lembut, tidak liat (alot) seperti kebab kebanyakan. Jadi wajar saja kalau harga kebab Baba Rafi lebih mahal dari kebab lainnya meskipun kebab Baba Rafi tidak menambahkan “unsur” keju. Tetap saja gurihnya Baba Rafi paling enak ^^.
Sayang, outlet Baba Rafi sungguhlah jauh dari kosan saya sehingga saya harus bersusah payah mencapainya.
pasti ada resep rahasianya tuh…. hmmm….
Betul sekali… tapi dari cara bikinnya saja udah beda dari kebab kebanyakan
ya iyalah id…
harganya beda rasanya jg beda…
heheheheeh…
@sigit ragil khan: Jiakakak.. Ada rupa ada harga. Ada Harga, ada rasa. Bukan begitu Gil 😛