Inilah 10 Karakter Guru Profesional

By | June 1, 2017

Sudah 3 hari ini saya tidak ke sekolah karena sedang mengikuti kegiatan Bimbingan Teknis Guru Sasaran Kurikulum 2013. Sebagaimana kita tahu, kurikulum yang mulai digagas di zamannya Pak Nuh ini, mengalami perbaikan di masa Pak Anies Baswedan serta penyempurnaan di era pak Muhadjir Effendi. Jelas, kurikulum akan diberlakukan pada masanya nanti yakni di tahun 2019, semua sekolah di Indonesia sudah siap menerapkannya.

Kita tidak akan membahas kelebihan maupun kekurangan kurikulum baru ini sekarang. Meskipun sekolah kami pada dasarnya menerapkan kurikulum individual berbasis Curriculum Domain yang diadopsi dari Michigan sana, tapi tetap saja berhubung dibawah naungan Kemendikbud NKRI, sekolah kami khususnya unit SMP ditunjuk untuk menerapkan Kurikulum 2013 di tahun ajaran mendatang. Oleh karena itulah saya beserta beberapa orang guru ditugaskan untuk mengikuti bimbingan teknis ini.

Baca juga : Mungkinkah Guru diganti dengan Robot? 

Kegiatan sudah dimulai sejak hari Senin (29/5) kemarin. Artinya sudah berjalan 3 hari. Hebatnya di saat yang lain berlibur hari Kamis ini, kami tetap berjibaku dengan modul dan lembar kerja di sekolah tempat berlangsungnya Bimbingan Teknis.

Pembukaan_Bimtek_K13.jpg

Pembukaan Bimtek K-13 Oleh LPMP

Senin kemarin, acara dibuka langsung oleh Bapak Endang Burhanuddin dari LPMP Banten. Mantap sekali Pak Endang memberikan sambutan. Dengan semangatnya yang berapi-api meski berpuasa, beliau menyampaikan sekaligus memberi pesan kepada kami untuk menjadi Guru Professional.

10 Karakter Guru Profesional

Nah, seperti apa karakter guru professional tersebut? Simak 10 Karakter Guru Profesional menurut Pak Endang Burhanuddin berikut ini :

1. Selalu Energik
Wah.. ini wajib dan menjadi sifat utama guru. Benar sekali, guru itu harus terus bersemangat karena semangat guru akan menular kepada peserta didik. Agar terus bersemangat guru tidak boleh membawa permasalahannya di rumah ke sekolah.

Ibu direktur sekolah kami selalu berpesan: “tinggalkan masalah rumah di gerbang. Persiapkan otak kita hanya untuk anak (siswa). Setelah jam pulang dan keluar dari gerbang sekolah, masalah tadi bisa dipikul kembali.”
Pesan ini penting dijalankan agar guru fokus dan bisa bersemangat menyambut kedatangan anak dari pagi, berinteraksi dengan mereka, sampai mempersiapkan siswa kembali ke rumahnya masing-masing.

Menjadi energik pula, setiap hari harus ada cerita-cerita menggugah dari guru yang disampaikan kepada siswanya. Harapannya, cerita tersebut dapat memberikan efek positif terhadap hidup anak.

2. Memiliki Tujuan yang Jelas
Tentunya visi hidup guru harus selaras dengan visi sekolah, agar tujuan sekolah terhadap siswa bisa tercapai. Dalam pembelajaran pun demikian, guru harus punya tujuan dari apa yang akan disampaikannya. Tujuan ini berupa harapan terhadap peserta didik setelah menerima materi dari guru. Sebaiknya juga, tujuan tersebut disampaikan kepada siswa di awal pembelajaran agar siswa pun memiliki visi/tujuan yang sama dalam mempelajari materi tersebut.

Baca juga : Menjadi Guru Excellent

3. Memiliki Disiplin
Tidak mungkin siswa bisa disiplin kalau guru sendiri tidak. Disiplin harus dimulai dari guru agar dapat ditularkan kepada siswa. Disiplin ini dalam segala hal, seperti disiplin terhadap aturan maupun terhadap komitmen yang dibuat bersama siswa.

4. Memiliki Keterampilan Manajemen Kelas
Guru harus mengenali segala hal yang berhubungan dengan kelas. Guru harus kenal ruangan, sifat dan karakter peserta didik, gaya belajar, maupun perkembangan peserta didik sehingga guru mampu menyiapkan pembelajaran yang disukai dan dapat diterima oleh siswanya.

5. Dapat Berkomunikasi dengan Orang Tua
Zaman sih sudah canggih. Untuk bisa berkomunikasi dengan orang tua guru dapat memanfaatkan jejaring sosial atau aplikasi chat group di smartphone-nya. Berkomunikasi dengan orang tua akan membangun hubungan yang lebih dekat sehingga guru dan orang tua bisa bekerja sama dalam menangani masalah anak.

6. Memiliki Harapan pada Siswa agar mereka menjadi lebih baik
Setiap anak apapun kondisinya adalah titipan Tuhan untuk guru. Ibaratnya siapa suruh jadi guru kalau tidak mau bertemu dengan anak bermasalah. Masalah anak justru menjadi tantangan bagi guru. Namun guru harus terus berpikir positif bahwa siswanya pasti suatu saat menjadi lebih baik.

7. Memahami Kurikulum
Harus lah ini ya. Kurikulum sendiri pada dasarnya adalah kebutuhan anak. Memahami kurikulum adalah memahami dan memenuhi kebutuhan anak.

Diskusi_Kelompok.jpg

Dalam Pembelajaran K-13, Diskusi Kelompok sangat Dianjurkan

8. Memahami Subjek yang Diajarkan
Horor juga kalau guru tidak punya pengetahuan lebih tentang apa yang diajarkannya. Sehingga penting bagi guru untuk selalu meng-upgrade dirinya agar selalu up-to-date dan semakin memahami bidang yang diajarkannya.

9. Memberikan Penghargaan kepada Siswanya
Apresiasi terhadap kinerja siswa akan mendorong mereka lebih semangat lagi. Di sekolah kami, apresiasi terhadap siswa hanya boleh dilakukan terhadap kinerjanya. Itu pun harus spesifik. Tidak cukup dengan kata Bagus atau Baik. Guru harus memotivasi dengan kalimat yang mengajak untuk bersyukur lalu berpesan kepada anak untuk meningkatkan kemampunya.
“Alhamdulillah.. Wildan sudah memahami tentang cara menjumlahkan dua bilangan pecahan yang penyebutnya sama. Nanti boleh coba lagi dengan pecahan yang penyebutnya berbeda” adalah salah satu contoh bagaimana mengapresiasi usaha siswa.

10. Memiliki Hubungan yang Berkualitas dengan Siswanya
Guru harus pandai menempatkan posisi. Guru harus dekat, namun tetap menjaga wibawa agar anak merasa disayang sekaligus tetap hormat kepada guru.
Saya sendiri berusaha menjaga hubungan harmonis dengan siswa saya. Di media sosial kami berteman, saling follow, dan memberi komentar positif. Mereka tidak merasa diawasi namun guru tetap bisa mengontrol siswanya.

Nah itu tadi 10 Karakter Guru Profesional yang disampaikan Pak Endang, perwakilan dari Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) Propinsi Banten. Semoga saya dan guru-guru di Indonesia bisa menerapkannya sehingga menjadi guru yang profesional.

8 thoughts on “Inilah 10 Karakter Guru Profesional

  1. ivonie

    Memilih profesi jadi guru memang gak semudah yg dilihat ya mas.
    Saya pernah pengalaman mengajar bahasa kantonis yang gak formal gini saja syusah.

    Reply
  2. Ardiba

    Selalu salut sm yg berprofesi guru. Ngajar 2 jam aja capek, apalagi kalau jd guru formal yg ngajar seharian..

    Reply
  3. Grace Melia

    DIsiplin wajib banget. Bisa berkomunikasi sama parents juga sangat penting. Guru itu tanggung jawab nya besar banget ya.

    Reply
  4. Pingback: Cara Mendapatkan Akun Canva for Education Gratis untuk Guru ~ Bangsaid

  5. Pingback: Tidak Hanya Perkembangan Psikologis, Guru Harus Memahami Fisik Anak ~ Bangsaid

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *