Jangan Asal Pilih Mainan untuk Anak

By | December 16, 2015

Tempo hari adik saya yang baru memiliki bayi keduanya menelepon saya mengabarkan bahwa baru saja memesan sejenis permainan di sebuah toko online. Mainan yang dibeli itu diklaim olehnya dapat membantu membaca keponakan saya yang berumur 3 tahun, yakni anak pertamanya. Saya mafhum kalau ibu-ibu melihat diskon langsung gelap mata πŸ˜€ Apalagi kalau apa yang dibeli tak kalah punya manfaat.

Eitss… Tapi tunggu dulu. Soal membaca, kita sudah bahas di tulisan sebelumnya. Bahwa kemampuan anak membaca seharusnya lahir melalui proses panjang yang dilakukan secara berkesinambungan sejak bayi lahir ke dunia. Dukungan dan pijakan dari orang tua sejak masa bayi khususnya dalam masa usia-usia kritis (Usia 0-2 tahun) tentunya sangat berpengaruh bagi perkembangan bayi di usia berikutnya.

Kembali lagi ke mainan. Sebagai orang tua, kita harus teliti dalam memberi mainan untuk anak. Artinya tidak sembarang mainan cocok untuk anak. Semua harus dipilih berdasarkan perkembangan usianya. Inilah salah satu alasan penting mengapa orang tua harus belajar tahap perkembangan anak. Agar para orang tua dapat memberikan dukungan yang tepat bagi anak-anaknya.

Beda Usia Beda Pula Mainan yang Diberikan

Jikalau menilik kepada tahap perkembangan anak, anak-anak usia 0-2 tahun adalah anak-anak yang berada pada periode sensorimotor. Artinya, anak-anak akan merespon dengan gerak atau tindakan, jika diberikan rangsangan kepada kelima inderanya. Pemilihan mainan untuk anak usia ini juga harus selektif dan mampu mendukung perkembangannya.

Sebagai contoh anak usia 9 bulan yang sedang belajar berdiri dan berjalan. Mainan yang tepat untuknya adalah mainan yang mendukung untuk perkembangan motorik kasarnya agar mampu berdiri dan berjalan, seperti kereta dorong.

Mainan Kereta Dorong seperti ini bagus untuk membantu anak berjalan mandiri

Lain lagi untuk bayi yang baru lahir atau berusia mulai dari 0 hingga 4 bulan. Mengingat otak pusat pendengaran sudah berfungsi selama bayi masih berada dalam kandungan, serta indera yang pertama berkembang pada bayi adalah indera pendengaran, maka mainan yang tepat untuk anak usia ini adalah mainan dengan bunyi-bunyian. Ditambah, untuk merangsang atau membangun otak pusat penglihatan, orang tua perlu siapkan mainan dengan warna-warna primer yang kontras.

Bagaimana dengan video atau games edukasi di Gadget?

Terlepas dari nilai edukasi pada sebuah permainan di tablet pc atau tontonan di stasiun TV untuk bayi, pilihan seperti ini tidak disarankan untuk menemani anak bermain. Anak perlu belajar banyak dari lingkungannya, sehingga tidak bisa dibatasi dengan apa yang dia sentuh pada tablet pc.

Sebaiknya bayi tidak diberikan mainan seperti ini ya πŸ˜€ Bisa hancur nanti dibanting iPadnya πŸ˜€

Pun begitu pada video atau tontonan yang ada di televisi. Anak usia dini khususnya pada tahapan sensorimotor harus banyak diberikan rangsangan yang membuatnya mengeksplor lingkungan dengan banyak inderanya. Sedangkan saat menonton video indera yang bekerja hanya dua macam. Sedangkan indera lainnya berhenti atau diam sehingga membuat anak menjadi pasif. Ini belum termasuk dampak menonton televisi pada otak pusat berpikir anak yang mana saat mereka menonton TV, otak pusat berpikir pun berhenti bekerja.

Sehingga wajar Dr. Pamela Phelps, pendiri Creative Pre School di Florida tidak menyarankan penggunakan video dan games yang ada pada gadget dalam pendidikan anak usia dini. Bahkan beliau menyarankan anak usia 0-2 tahun untuk steril dari televisi.

Bermain namun belajar

Pemilihan media atau mainan yang tepat bagi anak, sangat mempengaruhi pola tumbuh dan kembang anak. Mainan yang sesuai dan mendukung dapat menjadikan anak tak sekedar bermain namun belajar banyak hal ketika bermain tersebut.

So, para orang tua jangan asal membeli mainan ya… Agar main tak asal main πŸ˜‰

5 thoughts on “Jangan Asal Pilih Mainan untuk Anak

    1. bangsaid Post author

      Betul. Makanya anak-anak sekarang harus dijaga perkembangannya

      Reply

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *