Pilih Kartu Uang Elektronik yang Mana? Flazz, e-Money, atau JakCard?

By | October 19, 2015

Zaman serba digital seperti saat ini telah memberikan banyak kemajuan dan perubahan. Termasuk perubahan transaksi jual beli. Kalau dulu jual beli harus dilakukan dengan bertatap muka, sekarang hanya bermodal sebuah smartphone kita sudah dapat melakukan transaksi jual beli baik sebagai penjual maupun pembeli. Bentuk uang pun jadi berubah. Tadinya kita harus membawa lembaran uang yang dapat memenuhi dompet, sekarang cukup dengan selembar kartu kecil seukuran kartu nama. Kita bisa membayar belanjaan kita dengan uang elektronik.

Pembayaran dengan uang elektronik berbeda dengan menggunakan kartu debit (ATM) maupun kartu kredit. Dengan uang elektronik transaksi jadi lebih cepat karena tidak membutuhan otorisasi semacam tanda tangan maupun PIN (personal identification  number). Sejumlah nominal uang tersimpan pada chip yang terdapat di kartu untuk kemudian dipakai berbelanja hanya dengan menempelkannya pada Reader EDC yang tersedia di merchant semacam minimarket atau gerbang tol.

Hingga hari ini ada dua bentuk uang elektronik yang berkembang di Indonesia. Uang elektronik berbasis kartu dan berbasis aplikasi di smartphone. Uang elektronik dengan kartu dikeluarkan oleh bank, sedangkan uang elektronik berbasis aplikasi dikembangkan oleh bank dan operator seluler. Ya tak hanya bank, operator seluler pun berlomba-lomba mengembangkan uang elektronik ini. Sebut saja T-Cash milik Telkomsel, Dompetku dari Indosat, atau XL Tunai dari operator XL.

Saya sendiri belum mencoba satu pun uang elektronik yang disematkan di handphone. Namun untuk yang berbasis kartu, saya sudah memiliki 3 jenis uang elektronik sejak tahun 2008 lalu. Yang pertama saya miliki adalah Jakcard dari Bank DKI dimana saat itu baru bisa dipakai untuk naik busway, lalu Flazz BCA, dan yang terakhir adalah Mandiri e-money yang direbrand dengan kartu member Indomaret. Selain 3 ini sebenarnya masih ada lagi yang lain, yakni Brizzi dari BRI dan Tapcash dari BNI. Tapi untuk Brizzi dan Tapcash saya tidak punya, dan tidak berniat untuk meenambah lagi kartu di dompet saya :-D.

Oya, tak harus menjadi nasabah bank yang bersangkutan untuk dapat membeli kartu perdananya. Cukup dengan biaya Rp 20.000,00 kita bisa mendapatkan kartu uang elektronik di outlet bank atau di merchant yang bekerja sama. Beberapa kartu uang elektronik juga dijual di halte-halte busway.

dua uang elektronik yang saya punya

Flazz BCA, Bentuk Baru Uang Anda

BCA adalah pelopor e-money (Uang elektronik) berbasis kartu di Indonesia. Sesuai dengan regulasi dari Bank Indonesia, Flazz hanya bisa diisi (top up) maksimal sebesar Rp 1.000.000,00 (Satu juta rupiah). Saat ini merchant yang sudah menerima transaksi dengan Flazz cukup banyak. Selain untuk pembayaran tiket commuter line dan busway, Flazz juga bisa dipakai untuk membayar parkir di beberapa Secure Parking Mal, berbelanja di minimarket terdekat, membeli bensin di beberapa SPBU bertanda khusus (Pertamina maupun SPBU Asing), bayar makan di restoran, dan banyak lagi.

Kita dapat mengisi ulang saldo Flazz di ATM BCA (tunai maupun non tunai) berlogo Flazz atau merchant yang bekerjasama dan bertanda isi ulang Flazz.

Mandiri e-Money

Tak mau kalah dengan BCA, sebagai pesaingnya Bank Mandiri juga meluncurkan e-money. Tak hanya dikeluarkan dengan model orisinil dari Bank Mandiri, e-money juga Rebranded dengan beberapa merchant seperti Gaz Card dari pertamina, Indomaret Card sebagai kartu member minimarket tersebut, dan juga e-Toll Card Jasa Marga. Sama seperti Flazz BCA, Mandiri e-Money juga bisa dipakai untuk bertransaksi di minimarket atau supermarket, restoran, dan juga sebagai tiket busway serta commuter line.

Kelebihan Mandiri e-Money dibandingkan Flazz BCA adalah bisa digunakan untuk membayar tol tak hanya di Jadebotabek, bahkan sampai membayar tol Cipali dan tol Semarang-Bawean. Selain itu, Mandiri e-Money juga bisa digunakan untuk membayar berbagai macam angsuran ataupun membayar belanja online di tokopedia melalui gerai Indomaret.

Kelebihan lainnya, untuk mengisi ulang Mandiri e-Money di ATM Mandiri tak harus menggunakan kartu ATM Mandiri. Berbeda dengan isi ulang Flazz di ATM BCA yang mengharuskan menggunakan kartu ATM BCA. Semua kartu ATM yang tergabung dalam jaringan ATM Bersama, menerima isi ulang Mandiri e-Money di mesin ATM Mandiri. Selain itu tentu saja topup bisa dilakukan di gerai atau merchant yang bekerja sama seperti minimarket atau gerbang tol bertanda khusus.

JakCard dari Bank DKI

Awal meunculannya, Kartu JakCard yang saya punya hanya bisa digunakan untuk tiket transjakarta busway. Namun kemudian Bank DKI terus melakukan inovasi sehingga JakCard bisa juga dipakai untuk berbelanja di minimarket. Sejak pertengahan tahun 2015 ini, Bank DKI melakukan kerjasama dengan BCA untuk rebrand Flazz ke JakCard sehingga kartu JakCard juga dapat digunakan semua merchant yang menerima Flazz BCA.

Sedangkan untuk isi ulang JakCard dapat dilakukan melalui ATM Bank DKI atau merchant yang bekerjasama.

Demikian review 3 uang elektronik berbentuk kartu yang saya miliki. Selain memiliki kelebihan tentu uang elektronik ini memiliki kekurangan. Misalnya jika hilang, ya hilang juga uang yang ada di dalamnya. Selain itu uang elektronik jenis kartu tidak bisa digunakan untuk transaksi belanja online, kecuali Mandiri e-Money. Itu pun hanya di satu toko online yang bekerja sama dengan Indomaret untuk pembayarannya.

Semoga kedepan, teknologi uang elektronik menjadi berkembang. Syukur-syukur satu kartu bisa diterima di banyak merchant melalui interkoneksi. Dan interkoneksi ini sudah dimulai di busway dan commuter line dimana kartu apapun cukup ditap di mesin yang sama. 

6 thoughts on “Pilih Kartu Uang Elektronik yang Mana? Flazz, e-Money, atau JakCard?

  1. fia

    Saya kurang begitu paham beda jakcard dengan flazz..apa jakcard sama kaya flazz bca? Soal.y say mencoba cek saldo ternyata gg bisa

    Reply

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *